💞💞Semakin dekat

1.8K 65 3
                                    

Y jumpa lagi dicerita saya. Semoga suka y. Bentar lagi akan muncul konflik yang sangat...sangat...histeris..
Hahah...😊😊
Ikuti terus ya cerita aku.
Happy reading..

Hari demi hari berlalu.,sejak acara isra miraj itu rizal dan nisa begitu dekat. Dalam arti mereka dekat karena mereka sering belajar bersama,saling tukar pikiran tentang masalah pelajaran terutama agama. Walapun rizal anak IPA tapi ia begitu memahami tentang ilmu agama. Jika mereka belajar bersama mereka tidak hanya berdua. Tapi ditemanin oleh teman teman nisa. Ada aulia,syaqila,fitriyah .
Mereka selalu setia menemani nisa saat nisa bersama rizal.

Tapi disisi lain hafizh merasa cemburu melihat mereka. Ia tidak menyangka orang yang ia sayangi sampai kini masih mendiaminya.

Rizal dan nisa mulai kontak kontakan mulai dari sosial media dan bahkan tukaran nomor hp. Sehingga asal bertemu tidak canggung lagi. Suatu ketika nisa teringat kata kata " bidadari surga" yang dulu dikatakan oleh hafizh. Kini orang yang baru dekat dan kenal dengan mudah mengatakan "bidadari surga" kepadanya. Ia teringat percakapan mereka lewat pesan.

Flashback on

Rizal: ukhti, bolehkah saya bertanya tentang suatu hal kepada ukhti?

Nisa: iya boleh akhi. Jika bisa saya akan menjawabnya.

Rizal: maaf sebelumnya ukhti, jika saya lancang menanyakkan hal ini. Apakah ukhti sering menyebutkan nama seseorang di sepertiga malam ukhti??

"Ya allah, apakah aku harus jujur. Seseorang yang sering ku sebutkan dalam doa ku adalah hafizh. Ia lah yang mampu membuatku. Menjadi kuat hingga sekarang. Sejak kejadian yang lalu, ia selalu ada buat ku. Ya allah.. Aku tidak mengerti perasaan apa yang ada didalam hati ku sehingga membuatku merasa nyaman saat bersama nya. Jika ini rasa cinta maka jagalah cinta ku ini sampai halal. Jangan sampai syetan merasuki ku hingga aku terlena. Jika dia jodohku maka allah akan mempersatukan kami. Aminnn

Nisa: maaf akhi, saya tidak bisa memberitahu hal itu kepada akhi. Ini adalah privasi saya. Saya harap akhi dapat mengerti.

Rizal: baiklah ukhti. Maafkan saya jika saya sudah menanyakkan hal ini kepada ukhti.

Nisa: iya akhi, tidak apa apa.

Untuk menghindari rasa canggung itu, nisa mengahlikan pembicaraan. Ia menjelaskan tentang sebuah hadits.

عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِDari Anas r.a. bahwa Nabi SAW bersabda,"Tidak sempurna keimanan seseorang dari kalian, sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri"

mencintai dalam kesempurnaan imanberarti mencintai apa yang terjadi pada dirinya, terjadi pula pada saudaranya. Mencintai jika saudaranya mendapatkan kebahagiaan sebagaimana ia mencintai kebahagiaan itu. Sekali lagi ini berat. Bahkan Umar bin Khatab pernah menyatakan bahwa ia mencintai Rasulullah melebihi siapapun selain dirinya. Setelah dikoreksi Rasulullah, barulah ia mencintai Rasulullah di atas mencintai dirinya.

Maka sejarah umat ini juga memberi teladan terbaik bagi kita. Lihatlah peristiwa hijrah. Sesampainya di Madinah, para sahabat muhajirin dipersaudarakan dengan anshar. Diantara mereka tidak saling mengenal sebelumnya. Namun dalam kesempurnaan iman, cinta antara mereka tumbuh dengan cepat, kokoh batangnya, lebat daunnya, dan ranumlah buahnya. Diantara buah yang manisnya dicatat umat hingga kini adalah cinta antara Abdurrahman bin Auf dan saudaranya, Sa'ad bin Rabi. Cinta dalam kesempurnaan iman membawa Sa'ad bin Rabi membagi dua segala miliknya. Namun cinta dalam kesempurnaan iman juga yang membuat Abdurrahman bin Auf menolaknya.

Bidadari Surgaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang