part 28

1.7K 64 7
                                    

Assalammu'alaikum

Afwan ana baru lanjut crta ny. Smoga msih setia y dengan cerita aku.

Selamat membaca.

Maaf typo

Hari demi hari berlalu, dan kini keadaan nya sudah membaik dan nisa pun sudah pulih seperti biasa ny. Kini nisa dan kk afri tinggal disebuah rumah kecil yang dimana hanya untuk mereka berdua tempati. Dan semua fasilitas yang ada hanyalah sebatas saja dan tidak ada yang mewah .
Harta dan tahta kini semua nya telah tiada dan tinggal hanya kenangan yg indah bagi mereka berdua. Keadaaan ini yang membuat mereka untuk tetsp bertahan dan bersabar bahwa Allah selalu ada buat hambanya
Allah tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuan hambanya.
La Tahzan Innallaha Ma'ana

Di pagi hari yg cerag ini nisa melanjutkan aktivitas nya seperti biasa. Nisa ke sekolah dengan wajah yg gembira. Ia sadar kalau ia tidak akan menjadi orang yang lemah. Ia harus bangkit dan meraih cita cita nya.

"kak.. Nisa berangkat sekolah dulu y kak"

"hmm. Adek da sarapan??"

"nisa lagi puasa kk"

"hmm. Baiklah. Hati hati y dijalan, belajar yang benar,oke cantik" katanya sambil mengelus kepala adek kesayangan nya

" oce kk, kalau gitu nisa pamit y kak. Wassalammu'alaikum kk ganteng. Wkwk" ucap nya dengan nada meledek dan nisa langsung pergi

"wa'alaikumussalam ,dasar adek jelek" ucapnya sedikit menjerit .

Aku melangkahkan kaki langkah dmei langkah aku terus berjalan menempuh jarak jauh nya ke sekolah untuk menuntut ilmu demi meraih cita cita ku.
Aku begitu rindu dengan suasana kelas dan suasana bertemu dengan teman temanku . Pikirian tertuju dengan seorang yang aku rindukan dan hanya menyebut kan dalam setiap doa ku . Ya dia adalah hafizh. Akankah dia dalam keadaan baik.
"Astahfirullah.."ucapku.

.•~~~

Tak terasa kini aku sudah sampai di sekolah yg ku rindukan. Aku tak mampu mengungkapkan rasa bahagia saat aku menginjak kan kaki ku di sekolah ku ini.
Aku teringat akan masa masa dimana aku selalu diantar oleh sosok ayah saat ke sekolah. Ya hanya tinggal kenangan saja.

"darr.. "seseorang dari belakang mengejutkan ku. Ya dia adalah teman ku auliyah

"kenapa melamun aja sih nisa, ayok kita ke kelas" ajak nya

"hmm..i....i..ya..."

Sepanjang jalan menuju kelas mereka berbincang bincang. Semua mata tertuju pada nya. Y mungkin mereka merasa iba dengan nisa. Karena peristiwa kejadian yang menimpa keluarga nya. Tapi mereka semua memandang nisa dari sisi negatifnya saja. Sebab sebelum ayahnya nisa meninggal ia dikabarkan bahwa ayah nya korupsi dan menyelinapkan uang. Hingga mereka bangkrut dan jatuh miskin. Banyak yang berbisik bisik tentang nya.

"hmm.lihat deh.. Anak si korupsi uda datang" bisik seseorang dari sudut sana

" iya ya. Masih berani aja dia nampakkan wajah nya kesini. Kalau gue sih gak lah. Malu gue"

Y hati nisa begitu sakit mendengat perkataan mereka. Bagaimana tidak Ayah nya di sebut sebut sebagai korupsi. Hatinya berdesir mengingat kembali sosok ayah nya. Tak terasa air mata nya menetes.

"sa. Nisa..." ucap auliyah sambil menepuk bahu ku.
"kamu kenapa??" tanyanya

"hmm. Gak pp. O iya ,kamu luan aja ke kelas . Aku mau ke tanam sebentar" ucap ku

"hmm. Ya sudah kalau gtu. Aku dluan y. Jaga diri kamu. Gak usah dengar perkataan mereka. Aku yakin ayah kamu tidak seperti yang mereka bilang"lanjut ny meyakinkan nisa

Bidadari Surgaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang