Dia itu bisu.
Dia tidak bisa berbicara, dalam artian lain, tentu saja. Dia tidak bisa mengungkapkan secara sempurna. Dia tersiksa, hingga akhirnya dia menemukan penyalur yang mengurangi perih dari lukanya.
Musik.
Dia melakukannya dengan musik. Dia berkata dengan musik.
Musik berhasil membuatnya berucap ya atau tidak secara tegas. Musik berhasil mengeluarkannya dari kungkungan ketidakmampuan. Musik pun mengalir deras melalui pembuluh darahnya, menjadi penyalur komponen-komponen supaya tetap hidup.
Hingga dunia pun mengenalnya, berkat musik. Tentu saja.
"ARMYYY!!!"
Leader-monster itu meneriakan fandom yang mendukungnya. Ke enam namja lain yang ada di kiri-kanannya bersusah payah mengendalikan ekspresi mereka yang penuh haru. Sementara sang Leader mulai berpidato, ke enam yang lain bergeming dan berterima kasih dalam hati mereka.
Namja itu pun sama. Dia berterima kasih pada musik yang membuatnya mampu berbicara. Dia berterima kasih pada musik yang memberinya imbalan atas pengorbanannya supaya bisa berkata-kata. Ia berterima kasih...
"Pada hiks..kalian semua..yang mengijinkan kami berdiri dan menerima..hiks tropi ini. Aku sangat berterima kasihh.. hikshiks.."
"ULJIMAA SUGAAA."
Mereka bertujuh kemudian saling melingkar, berpelukan erat, lalu kemudian berbalik dan membungkuk hormat kepada para audien yang ada. Yang disebut namanya pun melakukan hal yang sama. Meski kemudian dia masih terisak ketika membungkuk, batinnya tak pernah berhenti berterima kasih pada imbalan atas semua yang dia lakukan untuk musik.
Namja itu, Min Suga-bernama asli Min Yoongi, berterima kasih, pada musik yang dia perjuangkan dengan mengorbankan segala hal hingga dia sampai ke titik ini.
Musik tak pernah membiarkannya sendirian. Musik tahu semua pengorbanan yang namja itu lakukan untuknya, dan Min Yoongi tak lelah untuk mengucapkan kata yang sama-terima kasih.
Pengorbanan itu tak pernah diabaikan langit dan bumi. Pengorbanan yang Min Yoongi lakukan hingga dia mampu berada di sini. Pengorbanan dengan tinggal jauh dari orang tuanya dan merantau ke Seoul. Pengorbanan dengan mengamati dunia dalam kesunyian dan menyalinnya dalam lembar lirik dan nada yang baru akan diolah. Pengorbanan untuk mempertahankan warna musiknya.
Karena musik mendengar pengorbanan ini, Yoongi pun mampu membuat hatinya berbicara lagi melalui melodi-melodi..
Musik berbicara menggantikannya. Dia pun bisa di dengar banyak orang.
Untuk detik, menit, jam, dan hari-hari kemudian, Yoongi pun menengadahkan wajah sembabnya, dia siap. Dia siap untuk melanjutkan hidupnya lagi dengan musiknya di hari kemudian. Dia siap menulis dan membuat melodi dari, dan untuk hidupnya menjadi sebuah musik lagi.
tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
New Album
FanfictionTentang hati.. yang berbicara melalui nada dan melodi #FANFICTION *random update