Part 6

2.5K 413 47
                                    



            Hari berikutnya, Jimin masih mengejar Yoongi untuk memintanya bercerita. Berulang kali dia menahan Yoongi bahkan menghimpitnya diantara dirinya dan tembok seperti kabe-don! Tanpa malu.

"PARK JIMIN SUNGGUH INI BUKAN MASALAH BESAR!"

"HINGGA MEMBUATMU MENANGIS BEGITU, HYUNG?!"

"YA! DAN SUMPAH AKU AKAN MEMBERITAHUMU JIKA INI KELEWAT BERAT!"

Ah, Yoongi kelepasan. Jimin mengendurkan ekspresinya.

"S-sungguh?"

Yoongi mengangguk dan melepaskan dirinya dari intimidasi Jimin. Dia berbalik dan segera melangkah dengan cepat, meninggalkan Jimin yang sudah tersenyum lega sekarang.

Sial, kenapa aku kelepasan!


Yoongi berjalan kembali ke studio. Setibanya disana, dia pun disambut Hoseok yang sudah terperangah menatapnya saat pertama kali masuk,

"WOA Kau datang pagi sekali, hyung!"

"Aku tidur cepat dan bangun kepagian."

Hoseok tertawa.

"Oh astaga hahaha.. perutku sakit." Hoseok memegangi perutnya dan tertawa di atas lantai studionya. Yoongi memutar matanya malas dan memilih kembali memasuki studionya.


"AH! Benar, hyung kau harus menyelesaikan lirikmu!"

Yoongi menahan diri untuk melangkah lebih jauh. Dia pun berbalik dan menatap Hoseok dengan bingung.

"Lirik yang mana?"

"Cyper part V! Hei, bahkan Taehyung sudah hampir menyelesaikan miliknya. Dia sangat memaksa ingin featuring bersama kita."

Yoongi sedikit membuka mulutnya, sementara Hoseok kembali tertawa.

"Kapan deadline pengumpulannya?"

"Besok sore. Setelah itu kita rapat bersama supreme boi-nim dan Bang-Pdnim." Hoseok tertawa lagi melihat ekspresi Yoongi yang seolah berkata 'what the hell'. Yoongi sendiri kemudian mendengus pelan dan berbalik memasuki studionya.

Dia punya banyak PR untuk album berikutnya..


Usai dari studio, Hoseok mengajak Yoongi untuk keluar mencari makan siang. Mereka berjalan bersama menuju ke warung jjajangmyun di dekat kantor agensi. Ketika sampai di lantai dua, lift yang mereka tumpangi terbuka, dan mereka bisa melihat Jimin berdiri di depan.

"Yoongi-hyung!!"

Jimin segera melesat untuk berdiri di sebelah Yoongi, mengabaikan Hoseok yang menatapnya ilfeel, mengabaikan Yoongi yang terkejut setengah mati. Jimin segera menatap dua hyungnya dengan antusias.

"Warung jjajangmyun kan?" Tanya Jimin seolah mengerti tujuan mereka. Tentu saja, ini sudah masuk jam makan siang, dan Jin tidak membawakan mereka bekal. Dia bilang dia ada kuliah dan harus pergi ke kampusnya.

"K-kau sendirian, Jim?" Jimin mengangguk. Yoongi tak menatap seseorang yang diajaknya bicara. Dia sibuk meneraturkan nafasnya karena sekarang lengan kekar Jimin tengah merangkul bahunya sesuka hati.

New AlbumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang