Jungkook menatap para hyungnya yang berdatangan ke meja tengah dalam diam. Pikirannya sedari tadi berpusat pada pintu kamar yang sampai sekarang masih tertutup rapat. Sempat terbuka, ketika Jin keluar kamar tadi, tapi setelah itu tidak lagi. Ini hampir memasuki jam makan malam. Apakah hyung pucatnya itu tidak ikut makan? Lantas bagaimana jika ada member yang lain yang curiga? Apakah dia harus memberitahu mereka kalau main-rapper grup mereka itu baru saja menangis?
Ketika Jungkook memutuskan untuk bangkit membantu Taehyung merapikan meja, pintu depan kembali terbuka. Melihat sosok yang datang bersam hyung kudanya datang itu, aktivitas membantu Taehyung sejenak terhenti. Mata Jungkook menatap hyung yang cukup dekat dengannya itu penuh arti.
"Kenapa kau memandangiku seperti itu?"
"Jimin-ah, kenapa kau tidak pulang bersama Suga-hyung?"
Jungkook balik bertanya. Matanya menyusuri seluruh wajah yang diajak bicara. Dia pun memperkirakan jawaban Jimin, apakah akan ada kebohongan disana atau tidak.
"Ah, tadi—"
"Aku ada urusan, dan Jimin mau pergi ke tempat lain, jadi kami pulang terpisah."
Mereka berdua sontak menoleh. Jungkook pun melebarkan matanya ketika mendapati yang dibicarakan tengah berdiri dengan handuk di kepala, sepertinya dia habis keramas. Jimin menghela nafas lega.
"Ah, hyung, kau sudah selesai? Aku mau mandi juga.."
"Cepatlah, Hoseok juga mau mandi sepertinya."
Lalu Jimin berlalu ke kamarnya sendiri, sementara Yoongi sudah melangkah mendekati meja yang tadi di tata Taehyung dan Jungkook. Jungkook mengikutinya.
"H-hyung..." Kapan kau mandi? Kapan kau keluar kamar? Ah tidak, Jungkook menahan diri untuk menanyakan yang itu.
Yoongi menoleh malas.
"Kau baik-baik saja?" Jungkook sedikit menahan nafas ketika menyadari katung mata Yoongi yang sedikit bengkak.
Yoongi menatapnya lagi setelah menoleh ke sekitar. Jin sedang di dapur bersama Namjoon dan Taehyung. Hoseok dan Jimin sedang mandi di kamar mandi yang berlainan. Kamar mandi mereka tidak hanya satu.
Jungkook sedikit melebarkan matanya ketika Yoongi mengangkat jari telunjuknya dan menempelkannya di depan bibirnya sendiri. Sorot mata Yoongi kini sedikit sendu, lain dari yang tadi.
"Tolong rahasiakan..." Gumamnya lemah.
Beberapa menit kemudian, anak-anak bangtan-nama grup mereka satu persatu berkumpul di sekitar itu tanpa benar-benar memperhatikan Yoongi. Hoseok tampak masih serius mengobrol dengan Namjoon yang sesekali disela oleh Taehyung karena dia merajuk ingin dimasukan dalam project kali ini. Jungkook baru saja kembali dari dapur bersama Jin, sedangkan Jimin... dia baru saja selesai berganti baju dan langsung melesat ke sebelah Yoongi.
"Hyung!"
Yoongi terkejut, hampir menjatuhkan tabnya. Jimin menyadari itu segera mengerjapkan matanya dan menatap Yoongi lebih intens.
"J-jimin.. Kau mengagetkanku."
Yoongi tak menatap Jimin. Dia memilih kembali fokus dengan tabnya.
"Kau ken—"
"Ya! Jiminnie! Taruh ini di sebelah sana!" Namjoon tiba-tiba berseru padanya sembari menyodorkan sebuah mangkuk dan sumpit. Jimin menghela nafasnya dan meraih barang-barang itu sebelum akhirnya Jin meminta semuanya fokus dan mulai makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Album
FanfictionTentang hati.. yang berbicara melalui nada dan melodi #FANFICTION *random update