Part 8

2.4K 421 25
                                    

enjoy~


Park Jimin hari ini tampak antusias. Ah, tentu saja. Kemarin dia sudah menyelesaikan agendanya termasuk menyelesaikan lagunya malam itu dan hari ini waktunya sedikit senggang. Rencananya setelah dari Bighit dia mau mengajak Seulgi jalan-jalan sebentar. Kemudian, sorenya dia mau berbagi kebahagiaan dengan hyung kesayangannya.

"Hanya sampai jam 7? Kenapa?" Yeoja cantik itu berpaling dari pancake yang sedang dia nikmati. Jimin balas menatapnya lembut.

"Aku mau mengajak Yoongi-hyung keluar."

"Ahh.. Begitu. Oh, aku sudah lama tidak keluar bersama Yoongi-oppa. Kudengar akhir-akhir ini dia sibuk sekali."

"Ya, memang. Dia banyak PR untuk album baru kami. Tapi aku tetap tidak akan membiarkan hidupnya terlalu monoton di depan komputer. Ehehe.."

Si Yeoja itu ikut tersenyum menatap kekasihnya yang tertawa konyol.

"Dia benar-benar pekerja keras."

"Hei, jangan memuji namja lain di depan kekasihmu."

"Kau cemburu, eoh? Yoongi-hyung sudah seperti saudara kandungku tahu!"

"Apa-apaan. Dia hyung kesayanganku! Aku adik favorite nya!"

Mereka berdebat.

Hingga akhirnya pelayan datang membawa pesanan mereka selanjutnya, Seulgi-yeoja tadi- dan Jimin saling bersitatap, bergeming, kemudian tertawa konyol lagi. Ah, mereka seperti anak kecil yang memperebutkan Yoongi. Andai saja, hati Yoongi tidak pernah tersentuh oleh perasaan itu...

Sebelum pulang, Jimin menyempatkan untuk mampir ke sebuah toko boneka official. Seulgi mengekor di belakang. Dua orang itu kemudian berpencar untuk mencari yang ingin mereka bawa pulang.

"Boneka pensil? Kau ingin membelikan siapa?"

"Yoongi-hyung, siapa lagi. Supaya dia tidak jenuh saat membuat lirik dan nadanya."



oOOo

Setelah mengantar Seulgi, kemudian Jimin pun beranjak menuju ke studio Yoongi. Akan tetapi saat dia sampai disana, Yoongi dan Hoseok tampak serius dengan sebuah kertas yang tengah menjadi pusat perhatian mereka. Entah apa yang tengah mereka bicarakan—

"Yoongi-hyuung!"

—Jimin tidak peduli dan tetap masuk untuk mengacaukan.

"Ya! Kau hanya menyapanya saja?"

"Ah, halo Hobi-hyung." Kemudian Jimin beringsut duduk di sebelah Yoongi dan merangkulnya seperti biasa.

"Dari mana?" Yoongi menatapnya sekilas.

"Membeli ini untukmu!" Kemudian Jimin menunjukkan boneka pensil yang dia belikan sebelum pulang tadi. Boneka itu berukuran mini yang biasa dipasang di ujung pulpen dan berbentuk karakter kesukaan Yoongi.

Yoongi mengerjap lucu dengan semburat tipis yang membuat Jimin tersenyum puas. Ah, dia tidak peduli jika setelah ini hyungnya akan mengomelinya. Dia sudah tahu kalau Yoongi sebenarnya menyukai pemberiannya.

"K-kumamon?"

Detik berikutnya mereka bisa mendengar Hoseok tertawa dan mengejek Jimin. Dia mengatakan kalau barang itu sungguh tidak Swag dan sungguh hal itu membuat Jimin kesal. Namun demikian, mereka berdua tidak memperhatikan Yoongi yang berbinar senang. Yoongi menggenggam boneka itu dan tersenyum tak kentara.

New AlbumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang