Bonus Track

3K 341 97
                                    

"Open In PC & Play One Hours Music Recommendation"

-

Warning

Long One Shot

-

Enjoy

-

Bonus Track (Omake)

-

"Jimin-oppa, ada apa?"

Seorang yeoja berjalan mendekatinya. Masker hitam menutupi wajahnya, ditambah topi bisbol warna coklat yang menyembunyikan rambut bergelombangnya menyatu dalam style yang tidak mengundang perhatian sekitarnya.

Jimin mendongak, sejenak menatapnya untuk memastikan apakah yeoja yang menghampirinya adalah orang yang dia ajak untuk bertemu. Yeoja itu menarik kursi, duduk berseberangan dengan Jimin.

"Oh, Seulgi-ah." Jimin melihatnya dan tersenyum sopan. "Apa kau buru-buru?"

"Sebentar lagi ada pemotretan, kalau tidak sepenting yang oppa bicarakan, lebih baik lewat sns saja."

Jimin terkekeh. Yeoja itu tengah membuka botol air mineralnya. "Ini penting kok."

Seulgi mengangguk saja. Matanya berulang kali melirik jam dinding yang berdetik kian mendekati jam pemotretannya. Tidak santai, dia menatap Jimin tajam memaksanya untuk segera mengutarakan maksudnya.

"Seulgi-ah ini tentang—"

"Iya tahu, tentang Yoongi-oppa kan? Masih mengelak? Hey, oppa, aku sudah mulai menjalankan rencana kita loh. Aku sudah sering menceritakan tentangmu ketika kami keluar. Huh, sebenarnya agak menyesal sih. Seharusnya aku mendekatkan diri pada Yoongi-oppa saja ketika kami keluar berdua daripada pura-pura bercurhat tentangmu—"

Jimin terperangah, tak mampu menyela ucapan yeoja cantik dengan suara anggun yang berucap panjang lebar seperti seorang rapper. Seingatnya, Seulgi itu vocal. Melihat kemampuan bicaranya sekarang, Jimin jadi iri karena Seulgi punya bakat ngerap juga.

"Oke, sekarang giliranmu. Apa kau sudah memberitahu agensimu mengenai rencana pura-pura pacaran kita? Oh, ingat jangan sampai terlihat oleh media—" Lagi, Seulgi memberondongnya dengan ucapan bernada cepat tanpa bisa disela. Jimin menghela nafasnya, menunggu dongsaeng cantik itu selesai dengan kalimatnya.

"Jawab aku, Jimin-oppa!"

"Sudah. Aku juga sudah memberitahu keluargaku. Hufh, aku malah ditertawakan."

"Tentu saja! Hahaha."

Seulgi tertawa. Bagaimana tidak? Ini adalah rencana konyol. Dengan memberitahu ke beberapa pihak juga berarti menyebarkan fakta kalau Jimin sedang galau. Iya galau, karena sesuatu yang berhubungan dengan Yoongi.

"Oke kita mulai kapan?"

"Minggu depan jadwalmu kosong hari apa?"

"Tanggal ini," Seulgi menunjukkan layar handphonenya yang membuka aplikasi kalender. "Bagaimana denganmu, oppa?"

Jimin mengiyakan. Kemudian mereka berdua mulai mendiskusikan alur rencana mereka hingga beberapa hari kedepan. Mereka bahkan mencatatnya di buku. Hal ini karena menurut mereka rencana ini perlu pertimbangan yang matang atau mereka sendiri akan terjebak di dalamnya. Tahu, kan, kalau semua hal yang bersifat kebohongan selalu mengandung risiko yang besar?

New AlbumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang