Part 10

2.2K 387 25
                                    

Enjoy~


Sekitar pukul 9 malam, Yoongi kembali dari studio ke dorm bersama dengan bahan baru untuk eksperimennya yang terakhir. Member yang lain tidak ada yg begitu memperhatikannya. Kecuali Jin, tentu saja. Namja itu hanya tersenyum diam-diam sembari menyiapkan makanan delivery yang baru saja datang.

Jin meminta semua member untuk segera berkumpul memulai makan malam mereka, termasuk Jimin yang masih setia dengan gadgetnya, dan Yoongi yang baru saja selesai mandi. Jin duduk di sebelah Yoongi yang hanya diam memandangi member yang lain yang mulai rusuh tentang rencana perayaan ulang tahun Park Jimin.

"Aih bagaimana ini, kenapa tidak bisa dilakukan perayaan? Aku ingin Jiminie mentraktir kita semua."

"Sialan kau, Jeon." Jimin melotot sebentar kemudian tertawa bersama yang lain.

Besok mereka ada acara pemotretan untuk konsep Album terbaru sehingga mereka tidak bisa tidur terlalu malam hari ini ataupun mengajak semuanya keluar untuk merayakan ulang tahun Jimin.

"Jiminie kenapa bisa sangat sibuk?" Itu Taehyung.

"Dia harus membantuku dengan konsep dance kita, Taehyung-ah." Itu Hoseok.

"Benarkah? Jiminie, kukira kau hanya bertanggung jawab di vocal?" Jungkook kemudian berdeham.

"Aku yang meminta Jimin sebenarnya."

Kemudian mereka semua berdecak.

"Jadi, setelah pemotretan, kau kemana dulu?" Jimin menoleh ke arah leader grupnya lalu melihat layar handphonenya,

"Vokal. Lalu malamnya aku di studio dengan Hobi-hyung." Jawabnya setelah itu dia melanjutkan menyumpit makanan delivery pesanan mereka.

Jin melirik ke arah Yoongi yang hampir selesai dengan makanannya. Si namja pucat itu tampak datar dan tidak terlalu tertarik pada obrolan adik-adiknya. Benarkah demikian? Jin ragu kalau telinga mungil itu benar-benar tidak tertarik pada percakapan tadi.

Alhasil, setelah merapikan makan malam, Jin pun mendatangi Yoongi yang tampak asik dengan gadgetnya di kamar.

"Kau bilang acaranya besok. Apa kau tidak berniat menyelesaikannya sekarang? Anak-anak sudah pada tidur."

Yoongi mendongak lalu berpaling lagi. Jin mengerutkan keningnya dan merasa heran. Kenapa dia tidak merespon? Apa karena Jimin tidak bisa membagi waktu untuk mereka?

Jimin?

Jin sangat yakin tart itu dimaksudkan untuk Jimin. Dia tahu, Yoongi adalah tipikal orang yang mengerahkan kesungguhannya ketika memberikan seseorang sebuah hadiah. 

Akhirnya, Jin pun melangkah mendekati kasurnya lalu menarik selimutnya dan memunggungi Yoongi yang kini beralih fokus pada lembaran liriknya.

Jin belum tertidur.. dia menunggu Yoongi membuka pintu.

KLIK

Saklar lampu kamar menjadi off dan ruangan menjadi lebih temaram. Jin di balik selimutnya merasakan tubuh Yoongi bergerak dan berjalan ke dekat kasurnya. Tunggu.. kasur?

'He?!'

Sudut mata Jin melihat siluet Yoongi yang menaiki kasurnya dan menarik selimutnya. Menarik selimut untuk melindunginya dari hawa dingin ketika dia terlelap.

Yoongi tidur, dan sukses membuat Jin penasaran setengah mati. Kenapa bisa?! Padahal dia sudah sangat yakin Yoongi akan diam-diam pergi ke dapur dan melakukan eksekusi hasil latihannya. Namun demikian...

New AlbumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang