13. Heart Said

273 25 3
                                    

Yuki menyandarkan kepalanya dibalik pintu, tangan kanannya mencengkram kuat handel pintu sebelum melepasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuki menyandarkan kepalanya dibalik pintu, tangan kanannya mencengkram kuat handel pintu sebelum melepasnya. Yuki menghela nafas, nampak kacau dengan perbuatannya tadi. Apa yang dia lakukan? Mencium Rafael? Yuki ingin merutuk keras, apa yang sebenarnya dia inginkan dengan mencium dan menyelamati ulang tahun? Kamu lupa apa yang terjadi kemarin, Yuki Damon? Otak keras Yuki terasa menegurnya kasar.

Kedua matanya terpejam erat untuk sesaat, semua terasa kacau, amat sangat kacau ketika ia tidak lagi bisa berfikir menghadapi lelaki itu.

Yuki menguarkan nafasnya keras, mengurikan cengkraman tangannya pada ganggang pintu sebelum membuka mata.

Kedua matanya dihadapkan pada sosok Julian yang berada tidak jauh dihadapannya. Dengan nampan tepat dikedua tangannya, jus dan air mineral yang tersaji diatasnya.

"Cukup cepat untuk melakukan pembicaraan dengan tuan Archard" gumam Julian pelan.

Yuki menegakkan tubuhnya, memberi senyum kecilnya sembari berkata "Maaf membuat jusmu terbuang sia-sia"

Yuki mulai berjalan mendekat, hanya untuk melewati Julian kearah dimana ia datang tadi. Ya, Yuki ingin pergi.

"Bisa kita bicara sebentar, nona?" Julian membalikkan tubuh. Bertepatan dengan Yuki yang ikut berbalik dari punggung Julian.

"Sebentar saja" tambah Julian sembari melangkah pada kursi tamu terdekat ruangannya.

Yuki hanya mengikuti, tidak ada salahnya bila ia mendengarkan apa yang diingin Julian katakan. Toh, bisa jadi hal yang dikatakan Julian mengenai pekerjaan. Ya, Yuki dapat menanyakan perihal kerjasama ini pada Julian meski sang pemilik tidak ingin menjawabnya. Ia harus profesional.

Mungkin ini terasa aneh karena untuk pertama kalinya Julian lelaki bermuka kaku ini melakukan pembicaraan berdua dengannya. Meski Yuki cukup tahu mengenai lelaki ini namun untuk poin berbicara, selama ini tidak pernah terjadi. Kecuali hari ini.

"Silakan duduk" Julian mempersilakan sambil meletakkan Jus jeruk dihadapan Yuki dan menggeser segelas air mineral dan beberapa butir obat disebrang meja dimana Yuki duduk. Yuki sempat meliriknya, ya obat itu.

Kedua bola mata Yuki melirik tatapan datar Julian kearahnya. Pria itu mengangguk samar. "Ya, seperti yang ada tahu tuan Archard akan selalu jatuh sakit dihari ulang tahunnya, dan saya rasa anda juga tahu bahwa beliau akan mendapatkan demam tinggi dimalam hari ulang tahunnya"

Ya, Yuki paham itu. El akan jatuh sakit diwaktu pergantian usia dan dimalam harinya lelaki itu akan berada pada demam tertinggi seperti malam-malam sebelumnya ketika lelaki itu ulang tahun. Dan dihari berikutnya, sehari setelah ulang tahun El, demam itu akan sirna, seolah demam tinggi semalam adalah waktu yang hanya terlewat beberapa jam. Itulah alasan mengapa El tidak pernah merayakan pesta meriah seperti biasa orang lain lakukan kecuali hanya berbaring dalam kamarnya semalaman.

El ArchardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang