5. Rival Masa Lalu

549 37 5
                                    

Tok tok...

"Masuk"

Suara Lelaki itu memerintah singkat. Suara hentakan heels mendekat setelah pintu didepannya terbuka.

"Nona Damon datang ingin menemui anda, Mr Walter"
"Damon?" Nick mengernyit ragu.
"Miss Damon datang sebagai pengacara istri anda"
"Bawa dia masuk"

Nick menyandar kursi setelah memerintah. Jemarinya mengusap bibir bawahnya, bukan karena panik akan gugatan Ariana namun siapa yang akan mendatanginya kini. Karena Nick tidak sabar kala nama gadis itu terlintas dipikirannya.

Pintu kembali terbuka, menampakkan sekretarisnya sesaat mempersilakan Yuki masuk sebelum kembali tertutup.

Sekilas Nick meneliti kedatangan Yuki yang masih membungkam diam, puas. Kedua tangannya menarik diri beranjak dari kursi, berjalan mengitar meja sebelum mendaratkan pantatnya diujung meja.

"Apa kabar?" Sapa Nick memulai pembicaraan.
"Nickolas Walter" gumam Yuki menyebut nama lelaki itu.
"Ya, sayang?"

Yuki mendecih, "Aku sudah katakan jangan pernah menikah dengan wanita ular itu! Sekarang apa yang kau dapat? Gugatan istrimu dalam sebulan pernikahan kalian!"

Yuki mengucapkannya tanpa nafas. Tidak ada suara profesional terlatihnya yang biasa digunakan. Mata Yuki menatap tajam, meneliti raut muka Nickolas yang kemudian tertawa terbahak, apa yang salah dengan ucapannya?

"Kau terlihat menyedihkan" gumam Yuki mencela.

Nick masih terus tertawa, hampir tiga tahun mereka tidak bertemu setelah lulus kuliah dan kini gadis yang dikenalnya datang sebagai pengacara dan mencelanya.

"Aku minta maaf" Nick berusaha menghentikan tawanya.

Yuki menyilangkan kedua tangannya di dada. Membiarkan Nick tertawa segilanya. Yah Nickolas Walter yang adalah seniornya dulu, tak pernah berubah dengan humor berlebihannya.

"Bawakan jasmine tea untuk tamuku" perintah Nick melalui intercom penghubung sekretarisnya.

"Duduklah, mari kita bicarakan ini"

Nick mempersilakan Yuki duduk diruang tamunya, diikuti dirinya Yuki tanpa sungkan melangkah menuju sofa berwarna maroon itu.

"Kau masih tetap menjadi orang yang serius dan... Masih tetap favoritku" Nick mengulum senyum menawannya.

"Sudahlah Nick aku terlalu bosan mendengarnya dari dulu. Aku ingin meluruskan pekerjaanku dan mari permudah semuanya" Yuki mengeluarkan berkas-berkas surat cerai yang di layangkan Ariana padanya.

"Santailah sebentar Yuki, hampir tiga tahun kita tidak bertemu, apa kau marah karena aku menikah dengan Ariana?"
"Tidak!" Yuki menatap garang Nick disampingnya.
"Lalu?"

Yuki menyibak rambutnya lelah. Punggungnya mulai bersandar pada kursi nyaman dibelakangnya. Menatap Nick disampingnya yang penuh minat.

"Aku tidak habis pikir mengapa kau bisa menikah dengan wanita penghisap uang itu? Dan aku tahu kau bukan orang yang bodoh melihat wanita seperti itu"

"Dan ini alasannya kau tidak datang dipernikahanku?"

Yuki menghela nafas. "Kau tau aku tidak suka Ariana, itu alasannya. Dan sekarang perceraian kalian merepotkanku" dengus Yuki.

Suara ketukan dan sapaan sekretaris Nickolas menghentikan perbincangan mereka. Dua cangkir jasmine tea hangat nan mengepul mendarat diatas meja, sangat cocok dengan cuaca bersalju siang ini.

"...aku tidak habis pikir mengapa Ariana memintaku menjadi pengacaranya" gumam Yuki sembari menyeruput teh nya.

Kepulan hangat dan wangi dari teh jasmine ini membuat Yuki lebih santai dan melunak.

El ArchardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang