Satu.

649 183 170
                                    

"Qel, lo putus sama Steve?" tanya Michelle sahabatnya Aqela.

"Hm..."

Aqela sudah malas membahas tentang Steve, Bagaimana Aqela tidak di tanya-tanya oleh semua anak kelas 
X IPA 2 atau anak-anak di luar kelas, kakak kelas, adik kelas dan hampir semuanya ingin tahu tentang hubungan Steve dan Aqela, Wajar karena Steve adalah  kapten team basket jadi banyak yang menyukai Steve, beruntung sekali Aqela dapat memikat hati Steve walaupun akhirnya akan seperti ini.

Aqela memang bukan anak yang telihat mencolok di depan orang-orang, dia juga bukan anak gaul atau famous di sekolah ini, bisa di katakan bahwa Aqela biasa-biasa saja, tetapi setelah dia berpacaran dengan Steve, dia lebih banyak di kenal oleh orang-orang di sekolah Pelita Kasih.
                        🌹🌹🌹

Mata hari sore sudah menyongsong kamar nya, Aqela langsung menutup jendela kamar nya agar kamarnya tidak terlalu kena cahaya matahari, walaupun matahari sore tidak terlalu panas tetapi tetap saja terlalu menyorot ke dalam kamarnya.
Aqela mengambil kotak hitam yang berada di lemari kecil tempat ia menaruh barang-barang, Aqela membuka kotak hitam itu dengan sangat pelan seperti tidak berani membuka isi kotak hitam tersebut, saat ia membuka kotak hitam itu sebutir air mata turun membasahi kotak hitam itu, di dalam kotak hitam itu terlihat foto- foto Aqela dan Steve saat masih pacaran, Aqela memejamkan mata lalu mengingat semua kenangan yang dia lalui oleh Steve.

Flashback on.

"Steve, ke foto booth dulu yuk! foto-foto buat aku simpen hehe " Aqela menarik Steve untuk masuk ke dalam tempat foto booth itu.

Setelah mereka sudah berfoto, Aqela langsung mengambil selembar foto yang terdapat foto dia dan pacarnya itu. Aqela mengamati foto itu sambil tersenyum melihat wajah Steve yang lucu di foto itu.

"Muka kamu lucu disini." Aqela tertawa lepas dan dia melihat Steve penuh dengan kasih sayang.

"Masa sih? Yang ada kamu tuh gemes banget di foto itu! Jadi pengen nyubit pipi kamu yang tembem ini."

Steve yang jahil itu langsung mencubit pipi Aqela yang tembem. Aqela merengek kesakitan ketika Steve mencubit pipinya. Steve dengan wajah yang sangat senang karena ia berhasil menjahili pacarnya, ia hanya tertawa melihat pacarnya itu mengeluh dengan manja kepadaya.

Flashback off.

Tangisan Aqela semakin menjadi saat mengingat waktu ia bersama Steve. Aqela melihat foto-foto yang penuh kenangan itu dengan perasaan yang masih sangat sayang dengan Steve, tetapi Aqela harus membuang rasa itu jauh-jauh dari hatinya, bagaimana mana pun hati Aqela sudah hancur karena melihat kejadian yang waktu itu Steve lakukan oleh perempuan lain yang ia tidak kenal.
                        🌹🌹🌹

Hari terus berlalu begitu cepat. Aqela merasakan bahwa hari-hari yang ia lewati tanpa Steve itu bukan hal termudah bagi Aqela, tetapi Aqela harus bisa melupakan Steve walaupun sulit baginya.

"Qel, boleh ngomong sebentar?" suara bariton yang terdengar dari arah belakang itu mengangetkan Aqela yang sedang melamun di kantin sekolah.

"Hm... " lalu Aqela menoleh ke belakang, tanpa di duga yang suara bariton itu adalah Steve.

Sesudah Aqela melihat Steve yang berada di depan matanya, Aqela langsung pergi dari hadapan Steve,sebelum Aqela pergi jauh dari hadapan nya, Steve berhasil mengejar Aqela dan memegang lengan Aqela yang halus dan mungil itu. Aqela terdiam sejenak saat di pegang oleh laki-laki yang ia rindukan selama ini tapi Aqela tidak boleh terbawa oleh perasaan, Aqela harus bisa melupakan Steve.

"Please, aku butuh ngomong sama kamu soal yang waktu itu."

"Enggak ada yang harus di jelasin, lepasin gue!" Aqela melepaskan genggaman Steve lalu langsung berlari menuju kelas.

Aqela benar-benar bertekad untuk melupakan Steve, untuk apa gue harus mengharapkan cowok brengsek kayak dia? gumam nya dalam hati.
Setelah Aqela sampai di kelas dengan raut wajah yang kurang enak di lihat,Michelle yang menjadi sahabat Aqela pun langsung menghampiri Aqela yang duduk di dekat meja guru itu,kebetulan istirahat di sekolah masih cukup lama jadi anak- anak masih menggunakan waktu istirahat dengan bermain, ke kantin, gosip dan lain-lain.
Michelle menghampiri Aqela yang terlihat murung.

"Hei! Lo kenapa kok gitu banget mukanya." suara Michelle dengan nada mengagetkan Aqela.

"Gapapa kok" Aqela hanya tersenyum tipis.

Michelle tidak bisa menanyakan terus menerus masalah nya di waktu Aqela masih merasa kesal, karena Michelle sudah tahu bahwa sahabatnya itu pasti akan bercerita tentang masalah apa pun kepadanya. Aqela adalah orang yang perlu waktu yang pas untuk mencurahkan isi hatinya.
Kejadian yang Steve lakukan bersama perempuan yang tidak ia kenal itu terus terbayang oleh nya, rasa kesal dan tidak percaya bahwa Steve tega sekali akan melakukan itu.

                         ===

Jangan lupa selalu vote and comment ya, thankyou! (:

Cinta Serumit Itu Kah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang