Sepuluh.

250 99 121
                                    

Hai udah update lagi nih hehe, di baca yuk! Selamat membaca❤️
                          ===

Hari ini tak biasanya Aqela datang pagi kesekolah, Bukan karena hari ini ada acara di sekolah, karena ia ingin bertemu Sean, Aneh ya kemarin-kemarin kesal sekali dengan Sean tetapi sekarang malah ingin ketemu.

Tetapi berhubung terlalu pagi sekali, Sean yang malas untuk datang ke sekolah lebih awal membuat Aqela harus menunggu dirinya. Aqela memutuskan untuk pergi sarapan di kantin sendirian, karena Michelle pun belum datang jadi terpaksa ia harus sendiri. Dari kejauhan Aqela melihat seseorang yang sangat ia tahu siapa.

Kenapa gue harus ketemu Steve lagi? Tapi bodo lah yang penting gue makan. gumam batin Aqela.

Benar saja kadang penyakit selalu menganggu Steve suka kambuh, belum beberapa menit ia menuju kantin, Steve langsung berjalan menuju Aqela yang sedang duduk manis dengan sarapan yang sudah ia pesan di ibu kantin. Untuk pertama kalinya Aqela harus bisa menerima keberadaan Steve di samping nya, untuk apa ia berlama-lama bermusuhan dengan mantan? toh mantan gak harus jadi musuh kok.

" Boleh gue duduk disini?"

Oh shit, kenapa ucapan Steve bisa sama dengan Sean waktu pertama kali mau kenalan sama gue. gumam Aqela.

" Boleh, silahkan."

Dengan tampang yang terlihat cool dan tampan, Steve langsung duduk di sebelah Aqela. Sudah berapa lama Aqela tidak duduk bersampingan seperti ini dengan Steve? Mungkin sudah beberapa bulan yang lalu. Suasana kantin yang memang masih sepi dan di tambah dengan Steve yang hanya terdiam melihat Aqela, faktor suasana pun semakin tidak nyaman menurut Aqela.

" Kenapa liat gue? Ada yang salah ya dari penampilan gue?" Aqela melihat sekujur tubuhnya untuk mencari apa yang salah dari penampilan nya hari ini.

" Gapapa kok, cuma lo gue liat masih sama aja kayak dulu."

" Sama lah Steve, masa beda"

Sama kok sama, sama kayak perasaan gue ke lo Qel. gumam Steve dalam hatinya.

" Gue boleh nanya sesuatu?" kata-kata yang di ucapkan Steve membuat Aqela kaget dan hampir tersedak makanan.

" Ya nanya aja, slow"

" Lo sama Sean jadian ya? Gue liat akhir-akhir ini lo deket banget sama dia"

" Hahaha! Ya gak lah, dia udah gue anggap kayak sahabat sendiri, gak mungkin gue jadian sama dia"

" Oh, berarti masih ada peluang buat gue dong?" ucap Steve tanpa ragu untuk mengatakan nya.

" Apa sih lo?! Urusin tuh cewek lo yang waktu itu jalan berdua sama lo" Aqela menjawab dengan nada sinis.

Setelah Aqela mengucapkan kata-kata itu ia merasa menyesal mengapa ia lontarkan kalimat itu, apa kata Steve tentang kalimat yang ia lontarkan itu, pasti Steve menganggapnya masih cemburu dan masih memikirkan hal yang waktu itu. Memikirkan hal yang waktu itu? jelas ia masih terbayang-bayang dan tidak bisa melupakan hal itu.

" Yang dulu itu sodara gue" dalam lamunan Aqela langsung berpikir dan sekaligus tidak percaya, mengapa ia bisa sebodoh itu tidak mau mendengarkan penjelasan Steve?

" Iya, jadi waktu itu mama nyuruh gue anterin dia pergi gara-gara bokap nyokap dia lagi ke luar kota, jadi terpaksa gue harus anterin dia, maklum anak tunggal dia gak bisa mandiri kayak lo."

Cinta Serumit Itu Kah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang