Tiga.

424 170 186
                                    

"Hai Qel, boleh duduk disini?"

Aqela hanya menoleh ke arah Sean dan dia merasa risih ketika mengetahui keberadaan Sean yang sudah duduk tepat di sebelah Aqela.

"Hm.."  jawabnya ketus.

Setelah Sean sudah duduk si sebelah Aqela, keduanya pun diam tak berbicara sedikit pun, suasana kantin yang cukup sepi itu membuat suasana menjadi canggung bagi Aqela. Jujur saja Aqela memang tidak terlalu bisa pandai bergaul dengan orang-orang sekitar nya dan tidak bisa cepat menjadi akrab dengan orang yang berada di sekitar nya apa lagi orang yang baru dia kenal, jadi wajar saja Aqela tidak terlalu merespon Sean yang berada di samping nya itu.

"Btw, lo ga mau pesen makanan lagi?dari tadi lo cuma minum doang?"

"Hm? gak." jawab Aqela dengan jutek.

"Beneran gak mau makan lo? Gue pesenin mau?" tawaran manis yang keluar dari mulut Sean.

"Gak laper,"Aqela lagi-lagi menjawab dengan nada jutek.

Bel tanda istirahat telah selesai pun sudah berbunyi, Aqela langsung beranjak dari tempat duduk itu dan meninggalkan Sean tanpa basa-basi sedikit pun. "Itu cewek jutek banget,gemesh gue jadinya" gumam Sean dalam hatinya, Setelah Aqela terlebih dahulu langsung beranjak ke kelas duluan, Sean langsung bangkit dari tempat duduk dan cepat-cepat menghampiri Aqela yang sudah berada di depan pintu.

"Eh sorry gak sengaja gue."

Sean sebenarnya memang sengaja menyelang Aqela yang ada di depan pintu itu, Sean ingin lebih dekat dengan Aqela walapun Aqela menolak.
Seperti tadi, tanpa basa-basi Aqela tidak merespon apa yang di katakan Sean kepadanya, Aqela langsung pergi dan mengarah ke tempat duduk nya, Aqela benar-benar risih dengan tingkah laku Sean, walaupun dia ganteng atau bagi perempuan yang lain itu dia perfect tapi di mata Aqela dia sangat menyebalkan.
                        🐳🐳🐳

Baru saja masuk sekolah, Sean sudah menjadi primadona sekolah karena kegantengan nya,dia juga sudah mulai mempunyai grup atau semacam geng sahabat seperti itu. Tampang nya memang sangat cool tetapi tingkah laku nya tidak sama sekali di bilang baik.

'Koko gans squad' (4)

Valdo : Eh bro, jalan yuk lah, gue bosen di rumah njeng.

Nathan : Ayok lah, mau jalan kemana nih?

Valdo : ke hati mu aja deh mas.

Nathan : Najis.

Sean W : Pada banyak bacot lo pada, udeh kita nongkrong tempat biasa aja.

Kevin : Bener!

Setelah mengakhiri obrolan di grup yang tidak jelas itu, Sean langsung memakai jaket dan mengambil kunci motor, langsung bergegas menuju tempat yang ia ingin tuju dengan motor gede nya berwarna merah.

Tanpa di duga, Sean melihat Aqela sedang berdua dengan laki-laki yang ia kenal mukanya, tidak salah lagi Aqela sedang bersama Steve, kapten basket yang famous itu. Sean mematikan mesin motornya di pinggir jalan, untuk melihat dengan jelas kalau itu benar Aqela, setelah Sean mengamati dengan jelas iya itu bener Aqela gumamnya, tetapi setelah Sean mengamati dengan baik-baik, Aqela sedang di tarik kasar oleh Steve.

"Aqela?" Suara Sean mengagetkan keduanya, Aqela dan Steve pun menoleh ke arah Sean yang berada dekat dengan mereka.

"An, bawa gue pergi dari dia sekarang!" Aqela melepaskan genggaman nya dan langsung menghampiri Sean.

" Lo jangan berani ajak Aqela pergi dari gue! Gue ada urusan penting sama dia." bentak Steve kepada Sean.

"Lo mau kasarin dia? Jangan berani sama cewek! Banci lo!"

Tanpa sekata pun, Sean melajukan motor nya dan membawa Aqela pergi dari hadapan Steve.

                           ===

Makasih yang udah mau ikutin cerita ini sampai sini! Semoga kalian suka ya.

Dan jangan lupa vote and comment juga! Thankyou (:

Cinta Serumit Itu Kah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang