Sembilan.

249 117 80
                                    

Sean dan Aqela kembali lagi! baca yuk kelanjutan mereka berdua,
Selamat membaca readers!💙
===

Lama kelamaan sifat Aqela  tidak bisa menerima kehadiran Sean pun sudah memudar, bisa di kata sekarang Aqela dan Sean sering sekali jalan bersama jika Michelle memiliki keperluan pribadi maupun keperluan OSIS.

Walaupun Sean dan Aqela berdekatan tetapi Aqela tidak sama sekali memendam rasa suka atau sayang kepada Sean. Sudah hampir empat bulan Steve dan Aqela putus hubungan tetapi Aqela masih saja tidak bisa melupakan Steve begitu saja dan sebaliknya.

Dan sampai sekarang pun terkadang Steve masih suka mengejar Aqela, entah hati Aqela tidak bisa menerima lagi kehadiran Steve karena Aqela sudah kecewa walaupun ia belum penjelasan dari Steve.

"Qel, entar pulang sekolah bareng ya, gue mau ajak lo ke suatu tempat yang indah."

"Sok iye lu An, indah-indah taunya danau yang di deket sekolah lagi."

"Dih ngehina gue, beneran nih tempat bagus banget pasti lo suka deh."

"Iya deh siap."

Sean sama seperti kakaknya Aqela yaitu Verrel, Sama nyebelin nya dan kadang suka membuat dirinya nyaman.

Aqela sebenarnya sudah tahu bahwa Sean menyukai dirinya dari awal semenjak mereka bertemu, sikap Aqela yang membuat Sean menjadi terus penasaran dengan Aqela. Tetapi walaupun Aqela mengetahui bahwa Sean menyukai nya, Aqela pun tidak bisa bepersaaan seperti Sean kepadanya. Sebenarnya Aqela ingin sekali membuka hati untuk orang lain lagi tetapi terus tidak bisa karena bayang-bayang Steve selalu menghantui nya.

Bel pulang sekolah pun berbunyi.

Berhubung Sean dan Aqela satu tempat duduk jadi Sean tidak perlu susah mencari Aqela,Setelah sudah doa pulang Sean dan Aqela pun langsung keluar dari kelas nya dan menuju ke tempat parkir dimana Sean menaruh motor besarnya.

Sean pun langsung mengambil helm nya dan memberi helm itu kepada Aqela, sebenarnya Aqela sedikit agak risih jalan berdua bersama Sean, alasan nya bukan karena ia tidak nyaman melainkan ia selalu menjadi pusat perhatian anak-anak di sekolah, memang sudah nasib jika berdekatan dengan anak famous di sekolah jadi pasti selalu mendapat gosip atau menjadi pusat perhatian anak-anak yang lain, tidak Steve dan tidak juga Sean.

Di dalam perjalanan menuju tempat yang Aqela tidak tahu sama sekali tujuan Sean melangkah ke arah tempat yang di tuju, Aqela hanya melihat pemandangan dan lingkungan sekitar yang sangat banyak orang berlalu lalang dan kendaraan umum yang seperti biasanya menimbulkan kemacetan. Setelah beberapa lama motor yang Sean kendarai itu sampai di tujuan, suasana yang sangat hening dan tidak ada satu orang pun yang berlalu lalang di sekitarnya, Sean pun langsung turun dari motornya dan mengajak Aqela kesuatu tempat yang benar-benar ia ingin beritahu Aqela.

"Ngapain lo ajak gue kesini? Lo gak akan apa-apain gue kan?" ucap Aqela sambil memandang Sean dengan tatapan sangat tajam.

"Ge-er banget sih lo jadi orang, gue gak akan apa-apain lo kok tenang"

"Terus ngapain lo ajak gue ke tempat beginian? malah sepi banget lagi gak ada orang jadi merinding gue" mata Aqela masih terus melihat sekeliling yang sangat sepi dan tidak ada orang satu pun.

"Ikut gue yuk, biar lo tau gue bawa lo kesini buat apa" Sean langsung menarik tangan Aqela.

Aqela pun terkejut setelah mengetahui begitu indahnya pemandangan yang indah dan membuat hatinya merasa luluh oleh keindahan kota Jakarta dari atas gedung yanh tinggi, Aqela suka dengan pemandangan lampu-lampu yang berkelap kelip di Jakarta yang cukup luas ini, Apa lagi di lihat dari ketinggian seperti ini.

"Gile keren banget! Gue suka" kata Aqela sambil berteriak tidak terlalu keras.

"Suka ya? Gue juga suka liat lo seneng kayak gini." Sean memancarkan senyuman lembut kepada Aqela.

"Terus Sean gombalin gue aja"

"Btw, disini tempat favorite gue kalo gue lagi galau gitu soalnya disini gue bisa merasa bebas dari segala masalah yang gue punya dan bisa melupakan masalah begitu cepat kalo gue berada disini,"

"Ya walapun cuma di atas gedung tinggi ini." Kekeh Sean.

"Kok jadi melow sih lo?" Aqela langsung memukul pundak Sean dengan spontan.

"Bukan melow tapi gue lagi curhat nih ke lo" ucap Sean membuat Aqela merasa ada yang berubah setelah Sean mengungkapkan isi hatinya kepada Aqela.

Setelah mereka berdua berbincang-bincang dan hari pun sudah hampir larut malam, Sean pun mengajak Aqela langsung balik ke rumah, Sean tahu bahwa orang tua Aqela akan mencarinya bahwa anaknya tidak pulang cepat. Aqela benar-benar hari ini adalah hari yang mengembirakan bagi nya dan seperti apa yang di katakan Sean jika ia sedang di landa oleh masalah dan ia pergi ke tempat itu masalah pun hilang begitu saja dan ia merasa lega setelah berada di tempat itu.

"Makasih ya udah bawa gue ke tempat itu, gue suka" ucap Aqela sambil membereskan rambut yang halus nya itu dengan tangan mungilnya.

"Santai aja kali, kayak sama siapa aja lo" Sean pun langsung membalas dengan senyuman seperti biasanya dan Aqela juga membalas senyuman kepada Sean.

"Gue balik dulu ya, udah mau malem tar nyokap nyariin gue lagi."

"Oke. Hati-hati ya!"
                         ===

Hm.. Hati Aqela udah mulai luluh tuh sama Sean, Kalau hati kalian udah di luluhin belum sama kelakuan Sean?

Dan jangan lupa vote and comment ya! Terimakasih!💛

Cinta Serumit Itu Kah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang