Tiga Puluh.

80 6 16
                                    

Selamat membaca para readers!❤️
maaf banget udah lama gak pernah update ):
semoga masih setia nunggunya ya!

"Lo yang namanya Syaqela Pricillia?" ucap Carin.

"Hm..."

"Gue mau ngomong sama lo."

"Hm..."

Aqela tidak tahu Carin datang dari mana, ia sudah ada di gerbang sekolah Pelita Kasih. Aqela tidak terlalu menanggapi Carin yang sedari tadi berbicara kepadanya.

"Lo denger gue ngomong nggak sih?"

"Hm..."

"Songong ya lo." ucap Carin sambil melangkah satu kaki ke Aqela.

Aqela terjatuh akibat Carin mendorong nya. Carin benar- benar keterlaluan.

"Ups! jatuh ya? Maaf deh gue sengaja sih."

Aqela menghelus-helus lututnya yang sudah berlumuran darah, hanya sedikit tetapi rasa nyeri terasa.

"Gue cuma mau ingetin sama lo. Jangan deket-deket sama Sean, kalau lo masih ngelanggar lo tau akibatnya, akan lebih parah dari ini."

"Sorry gue juga mau bilang sama lo, Jangan paksain orang untuk suka sama lo, karena pada akhirnya kalau lo terus paksain nanti yang ada malah lo yang semakin terus-terusan sakit."

"Kurang ajar ya lo!"

Carin ingin menampar Aqela tetapi penyelamat Aqela pun datang yaitu Sean. Sean menarik tangan Carin sehingga ia tidak dapat menampar Aqela. Sean tidak habis pikir dengan kelakuan perempuan iblis itu lebih semakin parah dari dulu.

"Gue harap lo nggak bakal dateng lagi kesini, soalnya ini sekolah nggak pantes di datengin iblis kayak lo." sindir Sean.

"Sean? Kok kamu ngomong gitu sama aku?"

"Nggak perlu basa-basi, sekarang lo bisa pergi kan?dan inget jangan macem-macem sama pacar gue!"

"Tapi Sean, Aku nggak mau kamu sama dia,Kamu harus sama aku."

"Berapa kali gue ngomong? Pergi atau gue panggil polisi karena lo udah buat kekerasan di sekolah orang?"

"Ya udah aku pergi dulu, I love you Sean." ucap Carin.

Aqela yang masih duduk dan memperhatikan lukanya, tidak terlalu memikirkan keadaan sekitarnya. Sean beralih ke Aqela, Tanpa di suruh Sean duduk tepat di sebelah Aqela. Aqela yang masih serius membersihkan lukanya tidak peduli ada Sean di sebelahnya.

"Maaf karena gue lo jadi terluka."

"Gapapa. Udah biasa terluka, pacaran sama anak famous kayak lo itu harus kuat iman dan fisik aja, kalau nggak hati yang terluka ya pasti fisik."

"Masih anggap gue pacar lo?"

"Gue lupa kalau kemarin gue bilang break sama lo, sorry."

Sean tersenyum kepada Aqela, sebenarnya ia ingin mengakhiri masa break ini. Walaupun cuma beberapa hari ia break dengan Aqela tetapi rasa kangen menyelimuti Sean.

"Ke UKS aja ya, obatin luka lo. takut malah infeksi gawat jadinya." ucap Sean.

"Nggak usah, Cuma luka kecil, darahnya juga udah ilang. Gue pulang dulu ya, bye."

"Gue anterin ya?" tawar Sean.

"Nggak usah, Kak Verrel udah jemput."

"Oke hati-hati."
🍁🍁🍁

Sudah 4 hari sepasang kekasih itu tidak  berbicara banyak, sejak Aqela memutuskan untuk break. Aqela dan Sean sedikit agak berjauhan, malahan Aqela dan Brandon semakin dekat, tetapi Aqela tidak memiliki perasaaan apa-apa kepada Brandon. Walaupun ia berjauhan dengan Sean tetapi hatinya masih pada Sean. Break bukan berarti putus hubungan tetapi waktu untuk saling mengintropeksi diri saja.

Cinta Serumit Itu Kah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang