Delapan.

237 127 97
                                    

Selamat Membaca readers!💙
                             ===

"Hello Aqelaku!" teriakan suara laki-laki yang ia tahu siapa orang nya.

" Lo lagi lo lagi bosen gue" Aqela memutarkan bola matanya dengan malas dan terfokus ke arah ponsel yang ia pegang.

" Bosen atau bosen? haha ngomong-ngomong dari pada lo disini main handphone mulu,mending ikut gue ke kantin yuk."

Aqela langsung mengiakan ajakan Sean tanpa berpikir lagi. Dan lagi pula Aqela pun jenuh berada di kelas, Michelle yang sedang sibuk dengan urusan OSIS dan Aqela terpaksa selalu sendiri di kelas, jadi apa boleh buat dia mau ikut bersama Sean,lagi pula ini hanya kantin sekolah.

Setelah Aqela sampai di kantin bersama Sean. Lalu Sean langsung memesankan makanan untuk dirinya dan Aqela. Sean langsung menghampiri Aqela yang sedang duduk manis di meja kantin.

" Qel gue udah pesenin makanan buat lo,pokoknya enak deh" kata Sean sambil tersenyum lebar ke arah Aqela.

" Ngapain lo pesenin? Gue gak laper."

" Makan aja lah, gue tau lo laper, tenang aja gue traktir deh."

" Serius, gue gak laper sama sekali dan soal bayar sendiri mah gue juga bisa kali." lagi-lagi kata Aqela dengan sinis.

Makanan yang sudah di tunggu-tunggu oleh Sean pun datang yaitu nasi goreng ibu kantin. Sean langsung tersenyum pada ibu kantin yang menaruh dua piring nasi goreng ke meja. Sean pun langsung menaruh satu piring nasi goreng ke hadapan Aqela.

" Makan nih, jangan malu-malu kucing" celoteh Sean.

" Gak mau buat lo aja" ucap Aqela. Sebenarnya Aqela sedang lapar tetapi Aqela sudah terkenal dengan gensi nya itu yang terlalu besar jadi Aqela menolak makanan yang di berikan oleh Sean.

" Lo tuh batu ya, makan aja sih gak usah malu-malu, kalo lo gak mau makan gue tahan disini terus lo gak boleh masuk ke kelas" kata Sean sambil menakut-nakuti Aqela.

" Siapa lo siapa gue?" Aqela menjawab dengan memutarkan bola matanya dengan malas.

" On The Way, jadi pacar lo" Sean langsung tertawa lepas sedangkan Aqela memasang muka risih nya.

" Amit-amit gue jadian sama lo, udah lah gue mau balik ke kelas dulu, lo abisin aja nasi goreng nya, gue gak laper" Aqela langsung bangkit dari tempat duduk nya dan meninggalkan Sean.

Sean pun tidak bisa memaksa Aqela untuk makan bersamanya, Sean tahu bahwa Aqela memang keras kepala dan tidak bisa di paksa, walaupun Sean anak baru dan terkenal di sekolah, sama saja Aqela tidak merasa tertarik padanya.
   🍭🍭🍭

" Chel. " teriak Aqela yang membuat Michelle langsung berbalik badan ke arahnya.

" Kenapa Qel?"

" Temenin gue ke perpus bentar ya, gue mau balikin novel yang kemaren gue pinjem"

Michelle pun menganguk setuju, Aqela dan Michelle langsung berjalan di lorong kelas menuju perpustakaan, seperti biasanya lorong kelas jika sudah pulang sekolah memang sangat sepi karena murid lebih memilih pulang di banding di sekolah berlama-lama.

Di tengah perjalanan Aqela melihat dua sosok laki-laki yang ia kenal sedang berbicara begitu serius dengan tatapan yang sangat tajam. Aqela terus mengamati kedua laki-laki itu dengan seksama dan benar itu Steve dan Sean.
Sedang apa mereka berdua di tempat sepi seperti ini dan mereka berbicara serius sekali?

Aqela terus mendekat dan tinggal 5 langkah ke depan untuk sampai tepat di depan dua laki-laki itu dan
Bruk!! Tepat setelah Aqela melihat kedua laki-laki itu memasang mata tajam memandang satu sama lain.

" Sean" kedua laki-laki itu baru menyadari bahwa ada kehadiran Aqela dan Michelle di dekat mereka.

" Qela? ngapain lo disini?" ucap Sean yang sudah terkapar di lantai akibat pukulan Steve yang di luncurkan nya.

" Yang ada gue nanya ngapain lo berdua disini? pake acara tonjok-tonjokan segala lagi"

" Gue ada urusan sama satu bocah tengil ini" ucap Steve yang langsung
pergi begitu saja meninggalkan kedua perempuan itu dan satu laki-laki yang masih terkapar di lantai.

Aqela langsung berjalan dan menghampiri Sean yang kesakitan akibat pukulan Steve. Baru pernah Aqela melihat Steve sekasar ini dengan seseorang, waktu dulu Steve tidak pernah berbuat kasar dengan siapa pun jika benar-benar tidak keterlaluan.

" Lo gapapa?" ucap Aqela yang sedang mengambil kain basah untuk membersihkan luka Sean di UKS.

" Gapapa kok, cuma kayak gini doang" seperti biasanya Sean memancarkan senyum nya kepada Aqela.

" Biasa ya nih!" Aqela sengaja berbuat jahil kepada Sean.

" Ahh! Sakit njir, kasar banget sih lo jadi cewek" keluh Sean kesakitan.

" Katanya gak sakit tapi malah teriak gitu" untuk pertama kalinya Aqela memberikan senyuman kepada Sean.

" Ya kalo lo giniin mah sakit lah"
Sean langsung memasang muka bebek kepada Aqela.
===

Hai! Jangan lupa vote and comment terus ya hehe, thankyou udah mau baca sampai sini.

Hm, Menurut kalian Sean sama Steve kenapa ya? Kok bisa berantem sih? Tulis comment tentang mereka disini ya.

Dan makasih juga buat
lydiatrevena karaaabigail
Udah ikutin terus cerita ini, semangatin, kasih saran, Makasih❤️

Cinta Serumit Itu Kah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang