Delapan Belas.

147 26 39
                                    

Jam menandakan pukul 12 Siang.

Sean yang sedang duduk di depan teras rumah nya, keadaan rumah memang sedang ramai, karena hari ini keluarga besar Sean sedang berkumpul di rumah nya, maklum saja Papa Sean adalah anak pertama jadi adik-adik Papa Sean pada berdatangan ke rumahnya jika ada acara seperti ini. Walaupun keadaan rumah sangat ramai, tetapi bagi Sean sama saja keadaan di rumah sepi.

Mobil merah terang sudah ada di depan rumah Sean. Sean sepertinya mengetahui siapa pemilik mobil itu,

Muncul perempuan berambut cokelat dengan tinggi sekitar 170 memakai heels. perempuan itu cantik seperti orang asing,

Sean langsung berdiri dari tempat duduknya dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Hei Sean! " teriakan dari perempuan yang berwajah blasteran itu.

Sean membalikan badan nya ke arah perempuan itu, perempuan itu mendekat ke arah Sean, Sean pun membuang muka saat perempuan itu menghampirinya.

"Apa kabar? Chat aku kok nggak di bales?" ucapnya.

Yang datang ke rumah Sean adalah Carin, mantan kekasihnya.

"Ngapain lo datang kesini?" ketus Sean.

"Aku mau liat kamu, sayang." jawab Carin.

"Bisa nggak lo nggak usah manggil gue sayang?! Kita itu udah putus!"

"Kita itu masih pacaran,An."

"Pacaran?! Maaf gue udah punya yang lain." jawab Sean sombong.

Carin berpikir sejenak, Sean pun yang sudah muak dengan kelakuan Carin, Ia langsung meninggalkan Carin di depan pintu rumahnya.

Yang lain? Haha gue bakal cari pengganti gue di hatinya, apa dia lebih baik dari pada gue? gumam Carin dalam hatinya.

Carin pun langsung meninggalkan kediaman Sean, dengan melajukan mobil nya dengan kencang.

🙈🙈🙈

Hari ini waktu yang di tunggu-tunggu oleh anak Pelita Kasih terutama anak kelas X. Karena hari ini adalah ret-ret bagi anak kelas X.

Aqela sudah mempersiapkan itu semua dari malam, jadi paginya sebelum berangkat ke sekolah, Ia tidak usah repot-repot untuk membereskan itu smua. Aqela di bantu kakaknya menaikan koper ke dalam mobil, sedangkan Aqela sibuk memakai tali sepatu.

Verrel pun sudah masuk ke dalam mobil di iringi oleh Aqela yang sudah siap lahir dan batin untuk mengikuti ret-ret selama 3 hari 2 malam.

"Baik-baik ya lo disana, jangan ngelakuin hal yang buat lo celaka." ucap Verrel menasehati adiknya.

"Siap Bosqu!"

"Kalau ada apa-apa telepon gue aja,atau nggak biar gua ketemu pacar lo supaya gue bisa minta tolong dia jagain lo disana."

"Nggak usah, gue bener bisa jaga diri gue baik-baik kok, tanpa dia juga gue bisa."

Verrel tahu sebenernya Aqela kurang mandiri, memang saja ia terlihat mandiri sebenarnya ia untuk melakukan sesuatu saja harus ada campur tangan kakaknya sendiri.

"Lo misi, gue mau duduk sama Aqela." usir Sean kepada salah satu murid yang berada di sebelah Aqela.

Teman sebangku di bus Aqela pun langsung beranjak dari tempat duduknya, Sean pun yang ingin duduk di sebelah Aqela, Aqela pun memasang muka bebek kepadanya,

Sebenarnya denah tempat duduk di dalam bus sudah di atur, tetapi Sean masih saja ganti-ganti tempat duduk dengan cara seperti itu.

Cinta Serumit Itu Kah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang