Tiga belas.

186 75 92
                                    

             Selamat Membaca💙     

Sampai 3 hari Aqela memikirkan antara iya dan tidak, ah dulu sepertinya waktu Aqela di tembak Steve tidak seperti ini pusing nya, kenapa di tembak Sean sampai mikir 3 hari 2 malem, eh kok kayak ret-ret ya?

Aqela duduk di kursi, kelas yang masih sepi hanya ada beberapa murid membuat suasana hening sekali, Michelle pun belum datang ke sekolah, apa lagi Sean. Eh kok jadi nyambung ke Sean sih?

"Dor!" tiba-tiba ada yang menepuk pundak Aqela sehingga membuatnya terkejut.

Aqela sudah tahu pasti ini kerjaan Sean, siapa lagi jika bukan si kutu kupret satu itu. Aqela pun menoleh ke belakang, ya benar saja itu Sean, tapi dari mana dia datang, Aqela tidak melihat ia datang.

"Lo ah! Kagetin gue aja terus sampe jantungan." gumam Aqela.

"Seneng gue isengin lo."

"Hm.. duduk lo, gue mau ngomong sesuatu."

"Ngomongin apa?" Sean langsung menaruh tasnya dan duduk di sebelah Aqela.

"Hm... masalah yang 3 hari yang lalu." ucap Aqela ragu.

Sean menatap Aqela dengan serius, begitu pula Aqela dengan perasaan campur aduk untuk menjawab pertanyaan Sean yang waktu 3 hari yang lalu.

"Oh itu, jadi jawaban lo apa? Lo mau jadi pacar gue?"

"Hm.. Ya udah" Aqela sudah memikirkan ini secara matang-matang dan semoga saja jawaban nya tidak menimbulkan hal yang tidak-tidak.

"Hahaha." Sean tertawa lepas.

"Kenapa sih? Ada yang lucu?" tanya Aqela dengan risih.

"Gue waktu itu cuma bercanda, njirr."

OH SHIT, Betapa kesal gue dengan kelakuan Sean? Nggak lucu sumpah bercandanya Sean, gue tampol dah nih anak sekarang juga.

Aqela menaikan alisnya tanda ia bingung dan langsung meninggalkan Sean tanpa permisi, Aqela benar-benar kesal dengan kelakuan Sean seperti itu, kali ini candaan nya sama sekali tidak lucu.

Sean pun mengejar Aqela, dan karena jalan Aqela tidak terlalu cepat, Sean pun langsung memegang tangan Aqela untuk mencegahnya pergi.

"Lepas bisa nggak?"perintah Aqela.

"Qel, jangan ngambek gitu lah, jelek tau muka lo kalo kayak gitu."

"Bukan waktunya untuk bercanda! Lepasin gue sekarang juga Sean!" teriak Aqela.

Aqela sekarang benar marah kepada Sean, Aqela muak sekali melihat Sean di hadapan nya, bagaimana tidak kesal? sudah serius tetapi dia malah bercanda?

"Tatap gue sekarang." Sean memegang wajah Aqela yang halus itu untuk menghadap wajahnya.

"Gue serius kok nembak lo, gue tadi cuma bercanda, muka lo tadi tegang banget pas jawab pertanyaan dari gue." ucap Sean.

"Gue nggak mau jadi pacar lo!" Aqela langsung membuang muka.

"Jangan marah dong, gue tadi kan canda, kali ini gue serius deh, gue beneran suka sama lo."

Cinta Serumit Itu Kah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang