Seun Joo berlari masuk ke gedung untuk mengejar Airin. Ia merasa bersalah setelah mengatakan kata-kata kasar barusan. Dirinya pernah membentak Airin, tapi tidak sampai mengatai wanita itu jalang seperti yang ia katakan diparkiran tadi.Ketika hendak masuk, Seun Joo melihat seorang wanita keluar. Seun Joo yakin jika itu Mia, tapi yang lebih penting sekarang adalah meminta maaf kepada Airin.
Airin hendak masuk ke dalam toilet tapi Seun Joo segera menahan lengannya.
"Maafkan aku Airin, tapi kau harus tau jika aku tidak memiliki perasaan semacam itu padamu. Aku menghargai perasaanmu, tapi kau sudah keterlaluan. Aku tidak ingin membenci mu karna kita pernah merasakan suka duka bersama selama menjadi trainee, tapi sifatmu yang sekarang membuatku risih. Membuatku mau tak mau membencimu. Ku mohon mengertilah Airin. Maafkan perkataan ku barusan. Kau tau aku tidak bersungguh-sungguh mengatakannya, aku hanya sedang emosi"
"Peluk aku" pinta Airin. Seun Joo menurutinya dan menarik gadis itu kedalam pelukannya. Ia memang tidak memiliki perasaan apapun pada gadis itu tapi ia juga tidak tega melihatnya menangis.
Cukup lama mereka berpelukan, Seun Joo mendorong tubuh Airin, kemudian pergi meninggalkannya. Ia tidak mau Airin berpikir jika dirinya memberikan harapan palsu. Seun Joo keluar dari gedung dan mengendarai mobilnya. Ia melihat Mia di depan gedung.
'Dia belum juga pulang. Taksi sangat jarang disini, mungkin aku perlu mengantarnya' batin Seun Joo.
Seun Joo mengantar Mia menuju namsan tower. Bohong jika dia mengatakan arah dorm nya searah dengan tujuan Mia. Dorm nya hanya beberapa meter dari gedung agensinya, sedangkan namsan tower terletak lumayan jauh.
Tidak ada percakapan apa pun di dalam mobil. Seun Joo tidak tau apa yang bisa di bicarakan dengan gadis itu. Mia juga bungkam, ingin memulai bicara namun mengingat bahasa Koreanya yang belum fasih sehingga membuatnya takut melakukan kesalahan.
Mia berterima kasih dan turun dari mobil. Hari sudah malam, suasana namsan tower tetap ramai. Mia naik ke atas namsan tower dan Seun Joo mengikutinya dibelakang.
"Kenapa kau ikut?" tanya Mia.
"Aku butuh udara segar dan aku sudah berada disini, jadi kenapa aku tidak menikmatinya" mereka sudah sampai di puncak namsan tower. Mia tertegun melihat pemandangan dari atas sana. Lampu kota benar-benar indah.
Mia celingak-celinguk mencari Dea. Tapi ia tidak menemukan siapa pun yang dikenalnya. Mia mencoba menelpon Dea tapi handphone Dea mati. Dia berjalan menuju tepi, menyentuh gembok-gembok yang tergantung disana. Melihat banyak janji dan harapan yang terucap di tempat itu. Tempat ini pasti telah menjadi saksi cinta jutaan orang.
"Sepertinya temanmu tidak ada disini. Apa kau tidak pulang" Seun Joo mengikuti Mia mengitari puncak namsan tower.
"Seperti dirimu, aku sudah ada disini jadi kenapa tidak ku nikmati saja" kata Mia.
"Apa kau ingin melakukannya?" tanya Seun Joo.
"Melakukan apa?" tanya Mia balik.
"Mengikat janji atau harapanmu disini" jawab Seun Joo sambil melihat wajah Mia yang diterpa angin malam.
"Tentu saja aku ingin, kau mempercayai keajaiban?" tanya Mia.
"Ya, aku mempercayai keajaiban seperti itu. Apa kau juga mempercayainya?" tanya Seun Joo.
KAMU SEDANG MEMBACA
With you [END]
RomanceBerjanjilah, 5 bulan dari sekarang kita akan melepas rindu bersama disini. I'll be waiting for you in here bae~