Mia memasukkan semua pakaiannya kedalam koper besar di depannya. Ya, malam nanti ia dan teman-temannya harus kembali ke Indo. Jam masih menunjukkan pukul 8 pagi. Mia keluar dari hotel, mencoba mencari udara segar. Dirinya menyetop taksi yang lewat, kemudian memberi taukan tempat tujuannya kepada supir taksi.Sekitar setengah jam, taksi itu berhenti. Setelah membayar tarifnya, Mia keluar menatap bangunan di depannya. Mia memutuskan berjalan-jalan dahulu di sepanjang trotoar yang mengitari sebuah taman dekat dengan bangunan tadi.
Mia memasuki sebuah cafe dan duduk di salah satu bangku yang menghadap langsung kearah jalanan Korea. Seorang pelayan mengantarkan pesanannya, segelas cappucino dan cake red velved kesukaannya.
Setelah selesai dengan urusan perutnya, Mia kembali menelusuri jalanan Korea. Kali ini ia berniat masuk ke dalam bangunan itu, Namsan tower. Tempat favorite nya selama disini. Pengunjung lumayan ramai, Mia menelusurkan tangannya meraba semua gembok dan kertas-kertas berisi harapan banyak orang.
"Aku tak menyangka benar-benar akan bertemu denganmu disini" kata seseorang dibelakangnya membuat Mia menghentikan kegiatannya.
"Seun Joo?" tebak Mia setelah melihat pria di depannya. Tentu saja Seun Joo memakai masker dan topinya untuk penyamaran.
"Kau bisa mengenaliku? Apa penyamaraku kurang meyakinkan?" tanya Seun Joo sambil memperhatikan penampilannya sendiri.
"Tidak, penyamaranmu tidak gagal. Aku hanya menebak tadi"
"Jadi kau hanya beruntung?" tanya Seun Joo yang langsung dibalas anggukan oleh Mia.
"Sedang apa disini? Sedang tidak ada jadwal?" tanya Mia, tangannya kembali menelusuri pagar penuh gembok itu.
"Sedang membuktikan keajaiban" jawab Seun Joo datar.
Mia kembali menatap Seun Joo. Alis matanya berkerut, "maksudnya?"
"Ny.Gong memberi tau ku bahwa kau akan kembali ke Indo malam ini, jadi aku mencoba peruntunganku juga untuk menguji keajaiban yang kau maksud malam itu. Aku berharap bisa melihatmu sebelum kembali, dan lihatlah dengan sedikit keajaiban dan campur tangan tuhan membuat kita bertemu disini"
Mia menyipitkan matanya, karna baru saja ia memikirkan bagaimana cara agar bisa bertemu dengan Seun Joo maupun Airin untuk menyelesaikan kesalahpahaman mereka. Dan tadah~Seun Joo bahkan lebih dulu menemukannya. Apa ini memang keajaiban.
"Kau ingin bertemu dengan ku? Untuk apa?"
"Untuk mengatakan bahwa aku menyukaimu" kalimat itu sukses keluar dari mulut Seun Joo. Mia terkejut, tentu saja. Ia langsung membuang muka. Mencoba menyembunyikan raut terkejutnya.
"Kau menyukaiku?" tanya nya memastikan bahwa pendengarannya tidak salah.
"Aku mencintaimu, aku tau kau tidak percaya karna ini terlalu cepat sejak pertama kali kita bertemu, tapi perasaan ini yang membuatku bisa berada disini. Perasaan takut kehilanganmu, takut untuk sekedar merindukanmu, juga takut menyesal jika aku tidak segera memberi tau mu" Seun Joo menatap manik mata gadis didepannya itu. Seolah mengatakan jika ia tidak berbohong. Dan ya Mia tidak menemukan kebohongan disana. Akhirnya ia menemukan jawaban atas kesalahpahaman ini.
"Aku tak bisa percaya jika seorang bintang sepertimu menyukaiku" Mia menunduk menyembunyikan wajahnya. Seun Joo memegang bahu Mia, agar gadis itu mau menatapnya.
"Jangan melihatku sebagai bintang, aku hanya Seun Joo, pria yang sedang jatuh hati kepada seorang gadis bernama Mia" kata Seun Joo sambil menyunggingkan senyum tulus.
"Tapi-"
"Kau masih tidak percaya? Bagaimana caraku agar kau bisa percaya?"
"Kau pernah membuat janji bersama dengan Airin" kata Mia membuat Seun Joo bungkam. Mia menautkan jarinya diatas sebuah gembok yang terkunci disana, dengan tulisan 'Airin-Seun Joo' di atasnya.
"Itu dulu" katanya lirih. Matanya ikut melihat kearah gembok yang dimaksud Mia.
"Kurasa dia sangat mencintaimu"
"Aku tau, sangat tau malah. Tapi aku tidak punya perasaan yang sama padanya, gembok itu hanya saksi pertemanan kami, tidak lebih. Kau lihat sekarang, lagi-lagi keajaiban dan campur tangan tuhan merubah hidupku, membuatku bertemu denganmu, Mia. Aku mencintaimu sungguh" kata Seun Joo berusaha meyakinkan Mia. Mereka saling bertatapan, mencoba menebak apa yang ada dalam pikiran masing-masing.
Dengan ragu Mia menatap manik mata Seun Joo.
"Apa aku bisa mempercayainya? Kau tau, sebelumnya aku merasa masih menjadi orang yang biasa saja, tapi setelah kau mengatakan kalau dirimu menyukaiku itu membuatku merasa hidupku tidak akan sama lagi"Seun Joo tertawa mendengar perkataan Mia.
"Jadi, apa kau juga menyukaiku?" tanya Seun Joo."Mm..." Mia masih ragu untuk menjawab. Segalanya terlalu singkat baginya. Mereka bahkan baru mengenal kurang dari seminggu ini, dan benar jika Mia mulai merasa nyaman di dekat Seun Joo. Tapi menjadi pacar seorang idol bukan hal yang mudah. Hati dan pikirannya tidak bisa berkompromi sekarang. Hatinya seakan menjerit untuk menerima Seun Joo, namun pikirannya menolak. Ia tau jika dirinya bukan siapa-siapa. Apakah dia pantas untuk Seun Joo? Bukankah Airin jauh lebih pantas disandingkan dengan Seun Joo? Pertanyaan-pertanyaan itu terus bermunculan. Belum lagi jantungnya yang terus berdetak dengan cepat sedari tadi.
Seun Joo menyadari keraguan Mia. Ia juga sadar jika ini semua terlalu cepat. Seun Joo meraih tangan Mia, menggenggam nya erat.
"Ini salahku karna membuatmu merasa tidak nyaman sekarang. Aku tidak menuntutmu, aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku saja. Karna jika terus ku simpan, aku yakin akan meledak suatu saat nanti. Setidaknya aku berharap ada sedikit saja perasaan mu untukku"
"Aku masih bingung, apa kau mau menungguku?" tanya Mia.
"Tentu saja" Seun Joo tersenyum. Ia bersyukur setidaknya Mia juga merasakan hal yang sama.
"Berapa lama kau akan kembali lagi ke sini?" tanya Seun Joo."Tidak tau, mungkin sekitar 5 bulan lagi, karna masih ada banyak hal yang perlu kulakukan" jawab Mia. Sedikit rasa bersalah terbesit disana, karna dia harus membuat Seun Joo menunggunya selama 5 bulan.
"Kalau begitu mari kita membuat janji" Seun Joo mencoba menyembunyikan rasa sedihnya karna 5 bulan bukan waktu yang sebentar. Ia mengeluarkan sebuah kertas dan pena dari sakunya dan mulai menulis sebuah janji di hadapan Mia.
'Kami berjanji, 5 bulan dari sekarang kami akan melepas rindu bersama disini. I'll be waiting for you in here bae~ Mia-Seun Joo'
Mia mengulas senyumnya melihat apa yang ditulis Seun Joo. Pria itu menempelkannya pada gembok kemudian menguncinya. Membuang kunci itu dari atas tower agar tidak ada seorang pun yang dapat membukanya. Sama seperti yang dilakukanya 3 tahun yang lalu dengan Airin. Hanya saja janjinya yang dulu hanya sebagai teman, tapi sekarang ia berjanji untuk orang yang dicintainya.
Seun Joo menarik tubuh Mia. Mendekapnya dalam dada. Mia juga membalas pelukan hangat pria yang baru saja dikenalnya beberapa hari itu, namun mampu mencuri hatinya dengan singkat. Cukup lama mereka berpelukan, menikmati pemandangan kota Seoul dibawah mereka serta langit sore yang sangat indah.
TBC
******
Yey akhirnya :*Penasaran sama lanjutan hubungan mereka?
#nggk
-_-Votment aja lah
KAMU SEDANG MEMBACA
With you [END]
RomanceBerjanjilah, 5 bulan dari sekarang kita akan melepas rindu bersama disini. I'll be waiting for you in here bae~