Rasa itu bisa jatuh pada siapa pun jua. Sekarang suka sama si ini, besok suka sama si itu. Mengapa? Sebab sungguh, tak ada perasaan yang setia.
.
Karenanya, ikhtiarkan diri untuk mempersembahkan kesejatian cinta pada ia yang benar-benar tepat. Ia yang menghormatimu dengan pernikahan. Ia yang mencintaimu dengan ketulusan. Dan ia, yang senantiasa menuntunmu di jalan kebaikan.
.
Saat kita bertemu dengan sesosok wajah, akan ada perasaan yang tumbuh. Maka itu fitrah. Maka itu wajar. Tapi pastikan, perasaan itu hanya sebatas rasa, tak perlu kita sebut sebagai cinta. Kesejatian cinta hanya layak disebut dan dipersembahkan untuk dia, seseorang yang Allah restui lewat ikrar suci berkalimat Qabiltu.
.
Ingatlah, siapapun yang hadir di hati kita; selama tak ada ikatan resmi dengan-nya, selama itu pula... ia hanya ujian bagi iman kita. Ia hanya orang lain bagi diri kita.
.
Maka bersabarlah... sampai rasa ini layak disebut cinta. ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa Dan Kerinduan
Non-FictionCerita ini lanjutan dari cerita yg Berjudul Tentang kata dan kita Yg termotivasi dari sebuah kiriman Aby Abdullah izzudin Pemotivasi ku 😊😊 #Repost