Chapter 3 : Worst Day

8.4K 427 7
                                        

Soundtrack : Armada - Asal Kau Bahagia.

Entah lagunya nyambung sama ceritanya apa nggak.. Tapi aku nulis sambil dengerin lagu itu..

Semoga suka.

Happy Reading.

______________

Suara ketukan pintu menyadarkan Alea yang tengah diam termenung duduk diatas sofa, menunggu Lando pulang bekerja. Langsung saja ia beranjak dari duduknya dan berjalan untuk membuka pintu.

Tepat pintu dibuka, disana memperlihatkan wanita cantik yang tengah memakai dress pink sambil tersenyum padanya. "Lando ada ?" Tanyanya dan Alea langsung menggeleng.

"Dia belum pulang, kamu siapa ?" Tanya Alea.

"Gue pacarnya dan lo siapa ya ? Gue nggak pernah liat lo disini.."

Alea terdiam sejenak, memandangi wanita itu dari bawah ke atas. Ia tidak pernah melihat wanita itu juga. Lagi pula, Lando tidak pernah bercerita padanya mengenai pacar selama mereka bersahabat.

"Aku—"

Belum sempat Alea melanjutkan ucapannya. Suara mobil membuat mereka berdua mengalihkan perhatian saat seorang pria sudah turun dari mobil dan berjalan menghampiri mereka.

"Tisha.." Tampak jelas ukiran senyum menghiasi wajah Lando, kemudian pria itu memeluk Tisha dan mengajak wanita itu masuk kedalam rumah. Mengabaikan Alea yang tengah diam termenung memperhatikannya.

Alea menundukkan kepalanya sebentar dan mendongak sambil tersenyum, lalu ia berjalan menemui kedua manusia yang tengah duduk diruang tamu.

"Kamu mau aku buatin minum apa ?" Tanya Alea kepada keduanya.

"Buatin gue jus jeruk ya." Minta Tisha sambil tersenyum dan Alea mengangguk. Alea menatap Lando untuk menunggu jawaban.

"Gue nggak." Alea mengangguk kemudian berlalu ke dapur.

Satu tetes air mata meluncur begitu saja. Ia tertawa sumbang, inilah awal dari segalanya, Lando mengabaikannya dan tidak pernah menganggap ia ada.

Alea langsung menghapus air matanya, kemudian ia segera membuatkan jus untuk Tisha sebelum Lando memarahinya, karena kekasih baru pria itu akan dehidrasi jika ia terlalu lama membuatkan minum.

Setelah selesai, barulah ia berjalan menghampiri sepasang lovebird yang tengah bercanda.

Alea tersenyum sekilas kearah Tisha kemudian meletakkan gelas yang berisikan jus diatas meja. "Silahkan dimimum." Tisha mengangguk.

Alea langsung pergi meninggalkan mereka berdua yang tengah bercanda bersama.

Ia membengkap mulutnya agar tidak terdengar oleh Lando kalau ia sedang menangis. Ia duduk dikursi taman belakang dan menangis disana. Sebegitu bencinya kah Lando padanya ? Sampai-sampai ia terabaikan begitu saja, Lando yang ia lihat hari ini bukanlah Lando yang selama bertahun-tahun ia kenal. Semuanya sudah berubah begitu cepat seperti angin lalu.

Hatinya begitu perih ketika ia tak dianggap sama sekali. Belum pernah ia mendapati Lando yang semarah ini padanya. Apa benar ia terlalu manja dan terlalu seperti anak kecil ingusan ?

Alea tertawa, lalu menghapus air matanya. Untuk apa ia menangis ? Karena Lando tidak mencintainya, begitu ? Alea sadar, cinta butuh proses dan Lando pun juga membutuhkannya, jadi sekarang ia akan menunggu pria itu untuk mencintainya.

Still HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang