Alea menatap Lando yang tengah berjalan menuju ke pintu utama. Karina sudah pulang lebih dulu, karena ada urusan mendadak yang tidak bisa ia tinggalkan.
Alea memejamkan matanya sejenak. Kemudian berlari kecil menghampiri Lando "Gimana perasaan kamu setelah Karina kembali ?" Tanya Alea langsung sambil menatap wajah Landon yang masih datar.
"Bahagia.." Hanya itu, setelah itu Lando menyingkirkan tubuh Alea dan menutup pintu.
Alea menahan nafasnya dalam-dalam kemudian menghelakannya secara perlahan. Memang benar. Pantas Lando bahagia, cintanya kembali dan Alea adalah penghalang untuk segalanya.
Ponsel Alea berdering, dengan cepat ia mengangkat telefon dari Sita. "Alea.."
"Ya, Ma.. Ada apa ?" Tanya Alea sambil duduk diatas sofa.
"Karina kembali.." Alea tersenyum kemudian mengangguk.
"Iyaa.. Dia kembali.. Semalam dia mampir disini juga.." Balas Alea.
"Terus kamu ijinin masuk ?"
"Iyaa.."
"Astaga.. Kenapa di ijinin masuk sih, Alea ? Seharusnya kamu usir dia dari rumah.." Ucap Sita dari balik telepon.
"Tapikan dia cuma bertamu, Ma.." Jawab Alea berbohong. Yang ada adalah Karina menumpang dirumah Lando dan meminjam suami Alea untuk bahan pemuas dadakan di kamar.
"Karina mau merebut Lando dari kamu, Alea.." Alea diam, mengapa semua orang mengatakan itu ?
"Ma-"
"Kamu harus hati-hati sama dia, Al.." Alea diam kembali. Apa benar Karina selicik itu ?
"Iya, Ma.. pasti.."
"Ya sudah, Mama mau arisan dulu.. Jaga diri baik-baik yaa.." Tidak lama kemudian, sambungan telepon terputus. Alea menghelakan nafas beratnya. Apakah ia harus menyingkirkan Karina dari Lando ? Alea menggeleng, ia tidak mungkin melakukan itu. Jika Lando tahu, pasti pria itu akan marah dan menceraikan Alea. Alea tidak mau itu terjadi.
Suara ketukan pintu membuat kepala Alea mendongak dan belum sempag ia berdiri untuk membukakan pintu, pintu sudah terbuka lebih dulu. Memperlihatkan wanita cantik yang tengah memakai dress berwarna merah.
"Karina.." Wanita itu tersenyum dan berjalan mendekati Alea, kemudian duduk disebelah Alea.
"Apa kabar, Alea ?" Tanya Karina sambil tersenyum lebar.
"Baik, kamu ?"
"Aku juga baik.. Sangat baik." Alea mengangguk mengerti. Tentu saja Karina sangat baik karena ia bisa kembali lagi ke pelukan Lando.
"Aku lihat-lihat dari kemarin kamu disini terus.. Kamu nggak tinggal dirumah tante Sita lagi ?" Tanya Karina. Ya, memang Alea tinggal bersama Sita sejak umurnya menginjak 12 tahun, kedua orangtuanya sudah meninggal karena kecelakaan pesawat terbang untuk menuju ke Indonesia.
"Aku istrinya Lando.." Jawab Alea ragu. Ia pikir Karina sudah tahu kalau ia adalah istrinya Lando.
"Istrinya Lando ?" Tanya Karina dengan wajah kagetnya dan Alea mengangguk.
"Kalau kamu istrinya Lando, aku nggak pernah lihat kamu sama Lando mesra-mesraan.." Ucapan Karina membuat Alea terdiam.
"Lagipula, Lando juga nggak pernah cerita sama aku kalau kamu itu istrinya.. Dia malah minta aku buat balikan.. Ya udah, aku iyain aja.. Secara kami saling cinta, jadi nggak masalah.." Lagi, Alea menahan nafasnya agar rasa sakit hatinya tidak terasa.
"Lando romantis banget, Al.. Waktu aku baru datang di kantornya.. Dia langsung cium aku, terus ngajakin aku kerumah.. Eh nggak tahunya ada kamu disini.. Tapi waktu aku perhatiin lebih dalam, Lando cuek banget sama kamu.. Iya nggak sih ? Dia ngajakin aku ke kamar, terus dia main nyosor aja kayak bebek.. Kita hanyut dalam-"
"Cukup! Diem, Karin! Aku nggak mau denger ucapan kamu!" Sentak Alea tajam. Ia benar-benar muak mendengar semua cerita Karina yang sangat menusuk hatinya.
"Kenapa, Alea? Harusnya kamu seneng dong kalau Lando seneng.. Lando bahagianya itu cuma sama aku.. Bukan sama kamu." Ucapan tajam yang dilontarkan oleh Karine membuat ulu hati Alea sangat tersentil. Ingin rasanya ia menjambak rambut Karina dan menarik wanita itu keluar dari rumah. Tapi apalah dayanya, rumah itu bukanlah miliknya. Melainkan rumah Lando.
Alea tidak mengeluarkan sepatah katapun. Ia masuk kedalam kamarnya kemudian menutupnya dengan cukup keras. Ia merosotkan tubuhnya kelantai. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Air matanya terus bergulir membasahi pipinya. Mengapa dunia kejam sekali? Mengapa Karina kembali? Alea takut. Takut kalau Lando akan menceraikannya dan menikahi Karina.
Alea sadar. Ia bukanlah siapa-siapa. Ia hanyalah istri Lando dan pria itu pun tidak mencintainya. Lalu apa yang harus diharapkan Alea? Cinta? Alea tertawa sumbang, tidak ada cinta. Yang ada malah kebencian yang semakin tercipta didiri Lando.
"Mengapa sesakit ini?" Ucap Alea lirih sambil memukuli dadanya yang sesak. Ia sudah tidak tahu harus bagaimana menyikapi semua itu. Itu terlihat seperti kejutan. Ia menikah dengan Lando dan setelah itu Karina datang dan menghancurkan semuanya.
Kenapa, Alea? Harusnya kamu seneng dong kalau Lando seneng.. Lando bahagianya itu cuma sama aku.. Bukan sama kamu.
Suara Karina tiba-bisa saja terngiang ditelinganya yang membuat Alea meringis. Suara itu terdengar terulang-ulang seperti gema.
Alea meremas rambutnya kuat. Ia sudah tidak tahan dengan suara itu. Suara sialan yang mengelilinginya.
"Aaaaaaa!" Ia semakin mencengkram rambutnya kuat. Air matanya terus runtuh tanpa diminta. Rasa sakit itu kembali lagi.
________________
TBC
Maaf updatenya lama.. Karena baru dapat gambaran.
Semoga ngga k bosen nunggu.
Happy reading❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Here
Romance"Ini semua gara-gara lo ! Kalau aja lo nggak ngajak gue buat hadir keacara pernikahan masal sialan itu, kita nggak akan nikah tiba-tiba kayak gini !" Sentak Lando murka. Pria itu terus menatap tajam kearah Alea yang tengah menundukkan kepalanya samb...