LACC: 4

107 14 5
                                    

#4

Sudah dua minggu, Alysa tidak bertemu Naufal dan membuat hatinya senang. Mungkin ia telah berhasil menjalankan usahanya untuk melupakan Naufal. Kini ia mulai tenang untuk makan di kantin lagi bersama Milla.

"Cie ceritanya udah berhasil nih, ngelupain doi?"  ledek Milla tersenyum manis

"Ah iya, kayaknya sih gitu Mil. Bahagianya diri ini"  ungkap Alysa merasakan keberhasilan yang mendalam.

"Yakin? Siap dong buat ketemu dia nanti?"  ledek Milla

"Mm.. Jangan bilang lo nyembunyiin dia, terus ntar lo nemuin gue sama dia." tebak Alysa "Mana. Lo sembunyiin dimana?"  celingak-celinguk, memastikan.

"Hahah apaan sih Sa, jadi sok tau gini. kebanyakan baca novel sih jadi halu gitu. mana mungkin gue nyembunyiin dia." tawa Milla membuat Alysa menyengir.

Pandangan Alysa tertuju pada kedatangan Devan dan Chloe, dengan tangan Devan menggandeng Chloe manja, mencuri semua perhatian sekitar yang kemudian tertuju kepada mereka berdua.

Menimbulkan bisikan sana sini, pasalnya banyak hati yang kecewa di kantin. Lalu, Alysa mengabaikan mereka dan lanjut membaca novel.

Sesaat ada yang menepuk pundak Alysa, Milla nampak terkejut. Membuat Alysa, menengok kebelakang memastikan siapa yang menepuk pundaknya dan mengapa Milla terkejut. Seperti melihat setan.

Saat melihat kebelakang rupanya Naufal. Ialah yang menepuk pundak Alysa. mulut Alysa kini membentuk huruf O. Refleks membuat ia terdiri dan salah tingkah.

"Mil kayanya gue harus balik ke kelas deh, soalnya nanti ada ulangan geografi. Bye"  ucapnya bohong. mengabaikan Naufal dan meninggalkan Milla, Tidak tinggal diam, Naufal mengejar Alysa. Mencuri perhatian Devan.


"Chloe, aku permisi sebentar ya. Ada urusan."  pintanya dengan lembut sembari melepas gandengan Chloe.

"Oh iya Van"  persetujuan Chloe, membuat Devan tersenyum kecil kemudian pergi meninggalkan Chloe sendiri.

Alysa melangkah cepat. Membuat Naufal mengejarnya. Hingga di lorong menuju kelas 12 IPS 1, Naufal berhasil mencegah Alysa.

Sontak Alysa membuang muka,Wajah Alysa kini memerah seperti memakai blass on. Dan tidak akan membiarkan Naufal melihat wajah Alysa yang memerah karenanya. ada rasa kesal dan senang saat melihat Naufal kembali.

"Sa tunggu. Mm.. Apa kabar?"  basa basi Naufal.

"Baik"  singkat Alysa.

"Mm.. Sa, gue pengen kita kayak dulu lagi. Main bareng, sama-sama. Gue nggak tahan Sa kayak gini. Kaku, kayak saling nggak kenal"  pinta Naufal.

Alysa mengabaikan perkataan Naufal dan masih membuang mukanya. Dari jauh, Devan mengintip dan mendengar pembicaraan mereka. Membuat Devan bertanya-tanya. Ada apa sebenarnya antara Alysa dan Naufal.

"Sa. Lo denger gue kan? Gue pengen kita kayak dulu Sa. Sama-sama. Sejak kejadian itu, lo nyuekin gue."  ucap Naufal yang membuat Alysa menatap Naufal  dan memaksanya untuk bicara.

"Kalo lo mau negor gue, tegor aja. Gue gak akan cuek lagi kok. Tapi maaf gue belum siap kalo kita kayak dulu lagi Fal. Gue masih butuh waktu. Mmph.. Semua emang udah berubah. Dan gue mohon sama lo. Jangan bahas kejadian itu." pinta Alysa. ia mengutas senyum tipis. Masih terasa sesak. 

Lollipop And Cotton Candy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang