#11
Sepulang sekolah, dengan seperti biasa. Kirey selalu menunggu Devan. Tapi kali ini ia menunggu di Parkiran.
“HAIIII KAK DEV!!” suara imut Kirey membuat Devan sangat terkejut. Langsunglah Kirey merangkul lengan Devan tanpa berfikir panjang. Membuat Devan hanya tersenyum malas dan menghelai nafas, sesekali tercium wangi strawberry ciri khas Kirey. “Yuk Kak, kita pulang” tarik Kirey.
Setelah sampai di mobil Devan. Devan langsung menghidupkan mesin mobilnya dan melaju dengan kecepatan 60/km, sejak di perjalanan, Mereka sempat diam-diaman. Entah sejak kapan suasana jadi tegang seperti ini. Lalu Devan memutuskan berhenti disebuah jalan yang lumayan sepi.
Pasalnya, ia ingin membicarakan mengenai Kirey dengan laki-laki yang ia liat tadi. bahkan sejak perjalanan, Kirey membuang muka menghadap ke kaca persis kearah jalan.
“Kirey, ada yang pengen Kak Dev omomngin sama kamu” Devan angkat bicara dan menatap Kirey.
“Mau ngomongin apa Kak?” jawab Kirey dengan tersenyum manis disertai lips gloss merah jambu yang nampak lembab dibibir tipisnya membuat siapa pun laki-laki yang melihatnya merasa terganggu olehnya, termasuk Devan.
Saat melihat senyum Kirey dengan Lips gloss merah jambu, pikirannya sempat kacau apalagi disertai dengan wangi strawberry yang sangat menggoda.
Namun Devan menahan diri untuk terfokus pada apa yang ingin ia bicarakannya.
“Mmph.. kamu sejak kapan pake lips gloss?” tanya Devan memastikan sesuatu, pasalnya ini kali pertama Devan melihat Kirey memakai hiasan pada bibir tipisnya.
Kirey adalah gadis polos dengan kecantikan naturalnya. Tapi kali ini berbeda dari sebelumnya.
“Sejak Kak Dev jadi pacar aku, aku sengaja pake lips gloss, aku pengen keliatan dewasa dan cantik buat Kak Dev” ucap Kirey,
“Kamu nggak perlu ngelakuin itu buat Kak Dev, karena Kak Dev suka cewek natural.” Perjelas Devan seketika mengingat Alysa.
Kirey meraih tangan Devan, memegang erat, membuat Devan melihat kearah Kirey lamat-lamat.
“Aku ngelakuin ini khusus buat Kak Dev, aku sayang banget sama Kak Dev, aku rela ngelakuin apa aja buat Kak Dev. Dan hari ini aku make lips gloss khusus buat Kak Dev” ucap Kirey,
Membuat Devan menaiki alis kanannya, “Ma..maksudnya?”
Tanpa berfikir panjang Kirey memejamkan matanya mendekati kepala serta bibirnya dengan Devan, Devan sangat bingung apa yang harus dilakukannya, ia terjebak. Tidak bisa berkutik. Gadis ini benar-benar berhasil membuat Devan diam dan menuruti kemauan Kirey, Sejenak Devan membayangkan bahwa gadis dihadapannya adalah Alysa.
Devan mulai ikut memejamkan matanya, namun bayangan Alysa pundar dengan cepat dan terganti dengan bayang-bayang wajah Kirey. Sontak Devan membuka matanya dengan cepat dan menahan bibir Kirey dengan jari-jari Devan. Seolah tak membiarkan bibir mereka saling bertemu. Kirey pun membuka matanya dan memposisikan kepalanya kembali. Dengan mimik wajah yang bertanya-tanya.
“Mmph.. oke, sekarang Kak Dev anter pulang ya” ucap Devan dengan nada salah tingkah, Kirey mengangguk kecewa.
Sesampainya mereka di rumah Kirey. Devan mengantar Kirey hanya sampai pintu pagar, mereka saling berpamitan.
“Bye Kirey” ucap Devan.
“Dahh.. Kak Dev” nada kecewa Kirey mampu Devan dengar dengan jelas.
Kirey langsung bergegas masuk kedalam rumah saat berbicara hal seperti itu kepada Devan. sedangkan Devan memasuki mobilnya namun tidak menghidupkan mesin mobilnya, melainkan memikirkan sesuatu. Payah. Kenapa gue bisa kepikiran Alysa sih. hampir aja gue ciuman sama Kirey. Benak Devan sembari mengigit bibir bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lollipop And Cotton Candy [Completed]
Teen Fiction[Telah direvisi] "Jangan lagi tanya 'Kenapa' karena udah jelas, gue nunggu lo karena gue sayang sama lo. Gak butuh alesan untuk sayang sama lo.." - Devan Edgar Wijaya (Lollipop And Cotton Candy ©2017)