#8
Keesokannya saat di sekolah, para siswa dan siswi SMA STAR HIGH menuju ke aula sekolah begitu juga dengan guru-guru bahkan kepala sekolah. Mengingat hari ini adalah pergantian Osis periode lanjut. di sepanjang acara, Alysa merasa gelisah ia seperti mencari seseorang.
Dan beberapa kali Alysa melihat ke arah layar ponselnya dan terkadang mendengar desa-desu beberapa orang yang berada di belakangnya. Mereka sedang membicarakan tentang hubungan Devan dan Kirey.
Membuat Alysa terdiam sesaat dari gelisahnya. Jadi, Devan pacaran sama Kirey. Gumam Alysa. Dan seketika nama Kirey disebut oleh kepala sekolah yang sedang berbicara. Kirey menggantikan Devan sebagai ketua Osis. Membuat Alysa sangat bisu. Kadang kepala sekolah meledek antara Devan dan Kirey, rupanya satu sekolah tau kalo mereka berdua berpacaran. Tapi tidak dengan Alysa, ia memang tidak peduli dengan gosip macam apapun.
Setelah diledek kepala sekolah dengan santainya Devan merangkul Kirey di depan semua murid dengan menyengir karena ledekan dari kepala sekolah dan beberapa anggota Osis lainnya.
Diam-diam Alysa langsung keluar dari aula, rasa gelisah tersebut makin ia rasakan. Dan beberapa kali menatap layar ponselnya. Alysa menuju ke kantin. Menatap layar ponselnya kembali.
"Aduh lo kemana sih. Gue kabarin daritadi nggak bisa. Gue telepon nggak di angkat" cemas Alysa, menelepon lagi. Tapi tidak ada jawaban. ia semakin cemas.
Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi. Lantas acara di aula berakhir dan semua beristirahat. Alysa masih duduk di bangku pojok kanan tempat biasa Alysa duduk. Alysa melihat sana sini, mencari seseorang, jarinya mengetuk meja berulang-ulang.
Ia melihat banyaknya orang yang berlalu lalang di kantin. Melihat Naufal dengan Tia sedang memesan bakmi, melihat Chloe dan teman-temannya sedang bergosip, melihat Devan dengan Kirey memesan jus, melihat Radit,Bagas,Erik,Steve sedang bercanda di meja bundar biasa tempat mereka duduk dan beberapa orang lainnya.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Alysa, ia pun kaget dan menoleh. "Bagas?"
"Boleh gue duduk disini?" ijin Bagas yang masih berdiri. Alysa mengangguk kemudian Bagas duduk di dekat Alysa.
"Ada apa Gas?" tanya Alysa tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.
"Ini Sa, gue kan udah 2 hari nggak ikut latihan volly. Terus waktu itu gue disuruh bikin proposal buat lomba terus katanya suruh kasih ke elo, nih." Ucap Bagas sembari mengulurkan tangan kanannya yang memegang proposal, lalu Alysa mengambilnya dan melihat isi proposal tersebut dengan teliti.
"Mm oke nih proposalnya, nanti gue ajuin ke kepala sekolah, semoga di Acc deh. Soalnya Lumayan sertifikatnya. Kalo nggak ikut nyesel banget" ucap Alysa yang selesai melihat proposal tersebut dan memandang Bagas.
"Kenapa nggak lo ajuin sekarang aja Sa, masih ada waktu nih. Daripada nanti-nanti, mending sekarang" ajak Bagas, membuat Alysa nampak setuju dengan pemikiran Bagas.
"Boleh tuh, yaudah yuk Gas temenin gue ajuin proposal ini" senyum Alysa mengembang, Alysa dan Bagas bergegas menuju ruang kepala sekolah meninggalkan teman-temannya yang asik mengobrol tanpa memperdulikan kepergian Bagas.
Sesampainya mereka di ruang tersebut, Alysa merasa gugup.
"Permisi Bu, boleh saya masuk”
KAMU SEDANG MEMBACA
Lollipop And Cotton Candy [Completed]
Teen Fiction[Telah direvisi] "Jangan lagi tanya 'Kenapa' karena udah jelas, gue nunggu lo karena gue sayang sama lo. Gak butuh alesan untuk sayang sama lo.." - Devan Edgar Wijaya (Lollipop And Cotton Candy ©2017)