[Muhammad Fathur Riyadh]

114 16 9
                                    

Suara pintu yang dibuka secara tiba-tiba membuat para pembantu dirumah luas ini terkejut dan reflek berhenti mengerjakan pekerjaan mereka dan melihat kearah pintu.

"FATHUR PULANG!"teriak seorang anak laki-laki yang membuka pintu secara tiba-tiba tadi. Para pembantu itu hanya bisa mengelus dada dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka yang sempat terhenti.

"Astaghfirullah... Muhammad Fathur Riyadh! Harus berapa kali bunda bilang kalau masuk itu buka pintunya pelan-pelan dan ucapin salam!"pekik wanita yang berumur 40 tahun yang baru saja keluar dari dapur dengan celemek dibajunya. Dian menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah putra sulungnya yang tidak pernah berubah.

Fathur menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menampakkan jejeran giginya yang rapi, ia menghampiri bundanya dengan tas yang sudah diberikannya pada salah satu pembantu yang melewatinya.

"Assalamu'alaikum bunda"ucap Fathur menyalami tangan Dian dan mencium punggung tangan bundanya itu.

"Wa'alaikumsalam. Tapi sama aja kamu telat ngucapin salamnya"ucap Dian memelototi putra sulungnya ini.

"Kan yang penting udah diucapin"bela Fathur untuk dirinya sendiri.

"Ckck! Kamu itu udah mau 17 tahun dan sifat buruk kamu itu dirubah, jangan kayak anak-anak lagi. Duh bunda jadi cepet tua karna capek ngomelin kamu terus"ucap Dian mengurut keningnya lelah.

"Aku gak nyuruh bunda ngomelin aku loh"ucap Fathur menatap Dian dengan tatapan polos.

"Tau ah, Bunda capek.Sekarang naik keatas ganti baju"perintah Dian. "Bunda mau lanjut masak dulu"

"Iya bunda ku sayang"ucap Fathur, ia langsung menaiki tangga menuju kamarnya dan berhenti ditengah-tengah tangga karna tiba-tiba Dian kembali memanggilnya.

"Kamu udah sholat dzuhur?"tanya Dian menatap anaknya yang berdiri ditengah-tengah anak tangga.

"Eh iya...lupa"ucap Fathur menepuk keningnya dengan mata melotot.

"FATHUR!!"teriak Dian geram dengan tingkah putranya ini.

"Iya bunda iya ini aku sholat,gak usah teriak gitu"ucap Fathur langsung berlari menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamarnya.

"Anak itu selalu aja bikin emosi, untung adiknya gak gitu" Dian mengelus-elus dadanya berusaha untuk sabar menghadapi tingkah putra sulungnya.

Muhammad Fathur Riyadh adalah anak pertama dari pasangan Muhammad Anwar Riyadh dan Dian Pramesti. Ayahnya merupakan seorang pemilik kebun kelapa sawit terbesar di Indonesia sedangkan ibunya memiliki butik yang cukup terkenal di Jakarta dan sudah memiliki banyak cabang. Fathur itu punya fraternal twin atau kembar non identik, yaitu adik perempuannya bernama Vania Cantika Riyadh yang hanya berbeda 5 menit dengannya. Fathur sangat mirip dengan ayahnya, kata neneknya Fathur itu seperti ayahnya waktu masih muda.

Fathur memiliki wajah yang tampan sama seperti ayahnya yang masih tetap tampan walaupun umurnya sudah mencapai kepala 4. Ia memiliki mata berwarna coklat yang tajam seperti mata elang, hidung mancung,memiliki rambut berwarna hitam dan berkulit putih. Jangan lupakan tingginya yang mencapai 175 cm.

Fathur itu termasuk pria kategori cogan yang paling diincar seluruh cewek seantero sekolahnya, SMA Bunga Bangsa. Walaupun sifat bandelnya minta ampun,pecicilan dan suka seenaknya, semua cewek itu tetap bakalan suka sama dia.Fathur juga termasuk pintar, sangat pintar malah. Dan itu menjadi nilai tambah untuk seorang Fathur dimata semua cewek. Fathur gak suka merhatiin guru yang ngoceh panjang lebar didepan papan tulis, dia lebih suka belajar sendiri dirumahnya.

*'*'*

Fathur langsung berbaring di tempat tidurnya setelah ia selesai melaksanakan sholat dzuhur, ia mengambil ponselnya yang berada diatas nakas dan melihat banyak sekali notif line dari grup chatnya bersama 3 sahabatnya dan juga dari OA yang tidak jelas isi chatnya apa.

Galang Dirgantara, Muhammad Ega Pratama dan Tengku Putra Mahendra merupakan sahabatnya sejak mereka masih SD, sejak mereka saling berbagi mainan, saat mereka masih sering mengompol, sampai pergi kemanapun selalu bersama termasuk pergi ke toilet pun selalu bersama. Dan tak terasa mereka berempat sekarang sudah berada di kelas 2 SMA.

Fathur pun membuka grup chatnya yang bernama Fantastic Four. Jangan tanyakan pada Fathur kenapa nama grup nya begitu, tanyakan pada Putra yang bergoyang.

T Putra M. : Bro bro!

T Putra M. : Woi!!!

T Putra M. : Kemana semua nih?

T Putra M. : Ada berita baik untuk cogan kayak kita!

M Ega P. : Berisik

T Putra M. : Akhirnya ada orang....

T Putra M. : Galang!!!

T Putra M. : Patur!!!

M Fathur R. : Wah enak aja lo ganti ganti nama gue!

M Fathur R. : Gue Fathur woy Fathur! Bukan Patur!

T Putra M. : Alah sama aja

Galang D. : Berita baik apa Put?

T Putra M. : Oh iya hampir lupa!

T Putra M. : Gue ketemu bidadari coy! Dia anak sekolah kita juga

T Putra M. : Cantik banget gila!

T Putra M. : Adem hati gue liatnya...

T Putra M. : Sent sticker

M Fathur R. : Kalau adem kok muka lo kaya monyet Put?

T Putra M. : Enak aja lo kalo ngomong! Muka gue ini lebih tampan daripada Cameron Dallas!

M Fathur R. : Mirip di ketek iya

Galang D. : Namanya siapa Put?

M Ega P.  : Namanya siapa Put?(2)

T Putra M. : Heh Patur diem aja! Iri kan lo?!

T Putra M. : Cie... si es krim kepo juga haha....

M Fathur R. : Terpaksa banget ketawanya pak

T Putra M. : Namanya Aura Latisha Aquina. Dari namanya aja udah cantik kan? Waduh kalau kalian liat mukanya, gue yakin kalian bakalan bengong kaya orang bodoh (ya walaupun emang kenyataannya kalian emang bodoh hahahha)

M Ega P. : Sialan! Inget yang rangking paling akhir diantara kita berempat itu siapa..

M Fathur R. : (2)

Galang D. : (69+)

T Putra M. : Ih papa kalau udah galak ngomongnya pedes ya, Putra gak suka :(

T Putra M. : Tai... si Galang pasti habis nonton bok*p hahaha

T Putra M. : Double Tai, cuma di read...

T Putra M. : Woy!!!

Fathur memilih untuk menutup linenya dan kembali menyimpan ponselnya di nakas tempat tidur. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Putra yang sebelas dua belas dengan dirinya. Wajar jika semua orang menganggap mereka itu kembar non identik yang beda orang tua, mengingat tingkah laku mereka yang tidak beda jauh. Pecicilan dan suka seenaknya.

Tiba-tiba ia kembali teringat dengan gadis yang dibilang bidadari oleh Putra di chat tadi. Aura Latisha Aquina? Ia tidak pernah mendengar nama itu disekolah, apa murid baru? Mungkin saja. Fathur jadi penasaran bagaimana wajah bidadari itu.

*'*'*
Hai! Ketemu dicerita baru, semoga suka ya :))

Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang