Sebelum baca jangan lupa klik tanda bintang di pojok kiri ya sayangku;*
*'*'*'
Fathur hanya melihat Aura yang sedang makan sambil menyeruput susu rasa moccha kesukaannya. Ia menatap Aura dengan intens.
"Tur"panggil Aura, menundukkan kepalanya sedikit.
"Apa?"tanya Fathur yang masih menatap Aura.
"Lo dari tadi kenapa asik ngeliatin gue terus sih? Mau makanan gue ya?"tanya Aura yang kini mendongakkan kepalanya untuk menatap Fathur.
Fathur terkekeh. "Gak. Gue cuma mau ngeliatin aja, emangnya gak boleh?"
"Boleh,tapi bayar"Aura tersenyum lebar.
"Masa ngeliatin aja bayar,ckck"decak Fathur. "Berapa sih? Biar gue bayar sini biar puas gue ngeliatin lo terus"
"Mahal banget pokoknya, gak bakalan sanggup lo bayar"ucap Aura menjulurkan lidahnya kearah Fathur.
Fathur tersenyum. "Berapa sih emang?"
"Seharga pabrik kitkat"jawab Aura terkekeh sendiri.
"Cuma segitu? Upil itu mah"
"Ish.. Gak boleh sombong Tur"tegur Aura.
"Demi lo apasih yang enggak Ra"ucap Fathur diakhiri senyuman jahilnya.
Aura langsung memperagakan gaya seperti orang muntah. "Gombalnya basi mas"ejeknya.
Fathur terkekeh.
"Lain kali sebelum latihan, makan dulu ya Ra? Walaupun belum laper makan aja dulu"ucap Fathur.
"Iya"jawab Aura singkat karena ia kembali makan.
"Apa perlu gue bawain bekal makan siang buat lo tiap hari?"tanya Fathur dengan serius.
Aura langsung melotot kearah Fathur. "Eh gak usah! Ngapain coba?"tolaknya langsung.
"Ya biar lo makan siang Ra.."
"Udah gak usah, gue makan siang di kantin aja"tolak Aura sekali lagi.
Fathur hanya diam tidak merespon.
"Eh ini udah jam berapa?"tanya Aura dengan mata yang membesar.
"Jam 3 lewat 15 menit"jawab Fathur.
"Astaghfirullah! Kita udah telat banget ini Tur!"ucap Aura panik. Ia langsung menyeruput minumnya dengan cepat sampai habis.
"Pelan-pelan Ra"ucap Fathur melihat tingkah Aura yang panik.
Aura langsung bangkit dari duduknya dengan tergesa-gesa setelah minumannya habis. "Ayo Tur cepetan! Kita udah telat banget ini, nanti Ega marah"
Fathur yang sudah berdiri disamping Aura langsung menggenggam tangan gadis itu. "Udah tenang aja, dia gak bakalan marah"
Entah karena ucapan Fathur yang mengatakan bahwa Ega tidak akan marah atau karena genggaman tangan Fathur yang erat, Aura langsung terdiam dengan jantung yang berdebar lebih cepat dari biasanya.
*'*'*'
"Enak ya yang lagi pacaran baru dateng.."sindir Putra melihat Fathur dan Aura yang baru saja memasuki lapangan.
Ega yang tadinya sedang melihat tim putri baru akan memulai latihannya langsung melihat kearah Fathur dan Aura yang berjalan memasuki lapangan dengan bergandengan tangan. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Siapa yang pacaran?"tanya Aura penasaran.
"Ya kalian berdua siapa lagi? Masa gue sama Ega"jawab Putra. Ega yang mendengar itu langsung mendelik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
Teen FictionPertama kali gue ngeliat lo itu waktu lo jatuh dihadapan gue, dan gue langsung terdiam melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan. Wajah lo itu bikin hati gue adem, senyum lo itu bikin jantung gue berdebar-debar kayak lagi konser. Gue beneran suka sama...