"Aura pergi dulu ya bun, assalamu'alaikum"ucap Aura yang berada diatas motor maticnya kepada bundanya yang berdiri di teras rumah.
"Wa'alaikumsalam, iya hati-hati, jangan ngebut"balas Dewi dan tersenyum hangat kearah Aura.
Aura hanya mengacungkan jempolnya sebelum menghidupkan mesin motor maticnya, setelah berdoa ia pun langsung menancap gas menuju sekolahnya.
*'*'*'
Hanya butuh waktu sekitar 20 menit Aura mengendarai motornya untuk sampai ke sekolahnya, SMA Bunga Bangsa.
Setelah memarkirkan motornya, Aura langsung menuju ke kelasnya.
Beberapa murid yang ada di koridor menyapa Aura dan Aura akan membalasnya dengan tersenyum ramah.
Aura menaiki tangga menuju lantai dua dan melihat 3 orang yang sangat populer di sekolahnya. Seingat Aura
Kayla pernah bilang Fathur juga termasuk populer,bukan bukan lebih tepatnya sangat populer. Dan kemana-mana selalu bersama. Tapi sekarang kemana cowok satu itu?pikirnya."Jangan melamun di tangga,ntar lo jatoh terus Fathur khawatir"celetuk salah seorang dari ketiga cowok populer itu tersenyum jahil kepada Aura.
Aura mengerutkan keningnya.
'Siapa yang melamun? Terus ni orang sksd banget. Astaghfirullah Aura gak boleh gitu!'batinnya.
Aura hanya membalas ucapan cowok tersebut dengan tersenyum kaku sebelum akhirnya ia menaiki tangga dengan cepat.
Aura menghembuskan nafasnya lega ketika ia sudah tiba di depan kelasnya XI MIA 2. Tapi langkahnya melambat ketika melihat seorang cowok dengan penampilan yang jauh dari kata rapi, rambutnya acak-acakan,baju dikeluarkan dengan dua kancing teratas yang sengaja tidak dikancingkan memperlihatkan kaos putih polos dan sepatunya yang berwarna putih sedang bersandar di dinding dekat pintu kelasnya.
Tapi ketika ia melihat dengan jelas siapa cowok tersebut, Aura sedikit terkejut.
"Fathur?"panggil Aura membuat cowok tersebut langsung melihat kearahnya.
"Udah datang?"tanya Fathur yang membuat Aura bingung,jadi ia hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Lo ngapain kesini?mau nyari Vania ya? Bentar ya gue panggilin"ucap Aura, ia hendak melangkah masuk kedalam kelas namun tiba-tiba Fathur menahan lengannya.
"Kenapa?"tanya Aura bingung.
"Gue bukan mau ketemu Vania, dia mah tiap hari gue lihat. Gue cuma mau lihat lo udah datang atau belum"jawab Fathur membuat Aura semakin bingung.
"Gue?"tanya Aura sambil menunjuk dirinya sendiri.
Fathur tersenyum dan mengangguk. Ia melepaskan tangannya dari tangan Aura dengan tidak rela. Kemudian mengambil sesuatu didalam saku celananya.
"Gue mau ngasih ini"ucap Fathur sambil mengulurkan sebungkus kitkat green tea isi 4 ke hadapan Aura.
Aura yang melihat itu langsung berbinar-binar. Ia langsung mengambilnya dan tersenyum lebar. "Buat gue?"tanyanya.
Fathur kembali menjawab dengan anggukan,ia masih terpana melihat kecantikan Aura yang bertambah dua kali lipat ketika tersenyum dengan lebar.
"Makasih ya thur, baik banget lo"ucap Aura menepuk-nepuk bahu Fathur.
"Sama-sama, yaudah sana masuk"ucap Fathur.
Aura mengangguk, ia kembali tersenyum kearah Fathur sebelum memasuki kelasnya.
"Gue rela beli kitkat green tea tiap hari buat lihat senyum lo ra"gumam Fathur dengan jantung yang berdegup kencang sebelum melangkah meninggalkan kelas Aura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
Ficção AdolescentePertama kali gue ngeliat lo itu waktu lo jatuh dihadapan gue, dan gue langsung terdiam melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan. Wajah lo itu bikin hati gue adem, senyum lo itu bikin jantung gue berdebar-debar kayak lagi konser. Gue beneran suka sama...