Sebelum baca, jangan lupa klik tanda bintang dulu ya ^^
*'*'*'
"Kitkat green tea lagi?"tanya Vania menatap Aura yang sedang memakan kitkat greentea disaat guru mereka baru saja keluar dari kelas.
"Hehe..iya, kembaran lo rajin banget ngasih gue ini"jawab Aura. "Eh, si pengirim pesawat kertas juga sering ngasih"sambungnya.
"Bagi dong"minta Vania.
"Gak boleh"ucap Aura langsung menyembunyikan kitkatnya dibelakang tubuh.
"Pelit"cibir Vania.
"Biarin"Aura menjulurkan lidahnya pada Vania.
"Lo sampe sekarang masih belum tau siapa yang ngasih pesawat kertas?"tanya Vania yang hanya dijawab dengan gelengan oleh Aura.
"Serius gak tau?"tanya Vania memastikan.
Aura menggigit sisa kitkatnya sebelum menjawab. "Serius, emangnya lo tau?"
Vania mengangkat bahunya. "Coba lo pikir sendiri deh"
Aura menghembuskan nafasnya. "Besok jalan yuk?"
"Boleh, kemana?"
"Mall? Nonton?"
"Ok, jam 10 ya? Gue kerumah lo dulu tapi"
"Ok! Jangan lupa kasih tau Kayla"ucap Aura.
"Ya tinggal nge Line kok susah"
Aura hanya terkekeh kecil dan mengeluarkan buku pelajaran selanjutnya.
"Hari ini lo latihan basket lagi?"tanya Vania lagi.
"Iya"
"Gak capek? Masa tiap hari latihannya"
"Capek sih capek, tapi ya..mau gimana, lombanya kan minggu depan"jawab Aura.
"Kalau gitu gak usah latihan aja, istirahat"
"Yeh, mana boleh, yang ada dimarahin Ega"gerutu Aura.
"Semangat ya"ucap Vania menepuk bahu Aura beberapa kali. Aura hanya mengangguk.
Selanjutnya mereka berdua pun menghadap kedepan dimana guru sudah masuk kedalam kelas.
*'*'*'
Bel istirahat kedua berbunyi membuat semua murid langsung berhamburan keluar dari kelas. Termasuk Aura dan Vania yang kini tengah berjalan menuju kelas XI IS 1 untuk menjemput Kayla.
Saat tiba didepan kelas XI IS 1, Aura dan Vania langsung masuk kedalam tanpa takut, karena satu kelas tersebut memang sudah mengenal mereka berdua. Aura si murid yang pintar dan ramah juga populer. Dan Vania yang merupakan adik dari Fathur si most wanted.
"Kay"panggil Aura yang sudah berdiri disamping meja Kayla.
"Iya sebentar"ucap Kayla yang masih mencatat sesuatu dibukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
Teen FictionPertama kali gue ngeliat lo itu waktu lo jatuh dihadapan gue, dan gue langsung terdiam melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan. Wajah lo itu bikin hati gue adem, senyum lo itu bikin jantung gue berdebar-debar kayak lagi konser. Gue beneran suka sama...