Jangan lupa vote ya sayang-sayangku;)
*'*'*'
Aura baru saja tiba disekolahnya dan memarkirkan motor maticnya di parkiran. Setelah melepas helm,ia pun berjalan di koridor yang masih lumayan sepi karna jam baru saja menunjukkan pukul 06.55.
Aura baru saja akan menaiki tangga untuk ke lantai dua ketika matanya menangkap Fathan yang sedang menaiki tangga. Ia pun langsung menyusul Fathan.
"Pagi kak"sapa Aura dengan senyuman ramah.
Fathan sedikit terkejut melihat Aura yang berjalan disampingnya, detik kemudian ia pun membalas senyuman dan sapaan Aura. "Pagi juga Ra, baru nyampe juga?"
"Hehe iya"jawab Aura singkat. "Mau ngapain ke lantai dua kak?"tanya Aura sedikit bingung untuk apa Fathan pergi ke lantai dua sedangkan kelas pria itu ada di lantai satu?
"Gue mau ke kelas lo nyari si Naufal"jawab Fathan setelah mereka berdua tiba di lantai dua.
"Lah tu anak gak mungkin bisa datang jam segini kak, paling cepet dia itu datangnya jam 7 lewat 20"jelas Aura yang membuat Fathan menghentikan langkahnya.
"Masa?parah"gumam Fathan. "Yaudah deh kalau gitu ntar tolong bilangin ke dia datang ke kelas gue istirahat nanti ya ra"ucap Fathan menatap Aura.
Aura hanya mengangguk dan tersenyum.
"Gue turun dulu ya,semangat belajarnya"ucap Fathan menepuk pelan kepala Aura sebelum pergi meninggalkan gadis yang sedang tersipu akibat tindakannya itu.
'YA AMPUN KAK FATHAN SWEET BANGEEETT!'teriak Aura didalam hatinya, ia memegang pipinya yang sudah pasti memerah.
Aura pun melangkah dengan senyuman dan semangat menuju kelasnya.
Senyumnya masih belum pudar saat ia sudah duduk dikursinya dan kembali menemukan pesawat kertas berwarna hijau dilaci mejanya. Ini sudah ketiga kalinya ia mendapat pesawat kertas, dan Aura masih penasaran siapa yang mengirimkannya pesawat kertas ini. Dan kali ini pesawat kertasnya diletakkan bersama kitkat green tea kesukaan Aura.
"Dani"panggil Aura pada teman sekelasnya yang duduk didepannya. Aura ingin bertanya pada Dani siapa yang meletakkan pesawat kertas ini, karna temannya itu selalu datang paling awal.
Pria dengan kacamatanya itu pun membalikkan badannya kebelakang dan menatap Aura dengan pandangan bertanya.
"Lo tau siapa yang taro pesawat kertas ini dimeja gue?"tanya Aura sambil menunjukkan pesawat kertasnya.
Dani terdiam sejenak sebelum menjawab dengan sedikit gugup. "Gue g-gak tau"
Aura mendesah kecewa. "Yaudah makasih ya"ucap Aura.
Dani hanya mengangguk sekali dan kembali menghadap kedepan dengan cepat untuk menghindari jika Aura kembali bertanya.
Aura langsung membuka kitkat green teanya dan memakannya selagi menunggu Vania datang dan bel masuk berbunyi.
*'*'*'
Fathur menatap guru yang sedang mengajar didepan dengan bosan, ia menopang kepalanya dengan tangan kirinya yang ditumpu diatas meja sedangkan tangan kanannya memutar-mutar pulpen. Saat ini guru yang mengajar didepan adalah guru Geografi, pelajaran yang paling dibenci Fathur.
"Bosan gue"ucap Fathur pada Putra yang sedang memainkan game diponselnya.
"Cabut yuk"ajak Putra.
Fathur tidak mengacuhkan ajakan Putra yang sangat menggiurkan, ia tiba-tiba mendapat ide yang lebih seru. Fathur pun menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi dan mengambil buku yang entah milik siapa ada dilaci mejanya. Ia membuka bagian tengah buku tersebut dan menyobeknya. Setelah itu ia mengambil mancis yang ada disaku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
Teen FictionPertama kali gue ngeliat lo itu waktu lo jatuh dihadapan gue, dan gue langsung terdiam melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan. Wajah lo itu bikin hati gue adem, senyum lo itu bikin jantung gue berdebar-debar kayak lagi konser. Gue beneran suka sama...