Fathur melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 malam. Jam dimana biasanya ayahnya belum pulang. Ia pun melangkah menuju pintu depan rumahnya sambil bersiul dan memainkan kunci motor miliknya. Berfikir jika dewi fortuna sedang berpihak padanya malam ini. Namun saat ia sudah tiba didepan pintu rumahnya...
"Mau kemana malam-malam?"suara berat tersebut menghentikan langkah Fathur dan membuatnya langsung membalikkan badan ke sumber suara.
"Mau kerumah Putra yah"jawab Fathur diakhiri dengan cengiran khasnya, padahal didalam hatinya ia takut ketahuan sedang berbohong.
Anwar mengerutkan keningnya merasa curiga dengan jawaban putranya itu. "Ngapain kesana malam-malam? Kamu gak minum-minum atau make narkoba kan?"tanyanya menatap Fathur dengan tajam.
"Astaghfirullah... ayah gak boleh suudzon gitu sama Fathur, Fathur kan anak baik"jawab Fathur sambil mengelus dadanya dan menggeleng-gelengkan kepalanya dramatis.
"Yaudah,jangan sampe tengah malem ya! Kalau gak, motor kamu ayah sita!"ucap Anwar tegas.
"Siap pak bos" ucap Fathur senang.
Tak ingin membuang waktu, Fathur pun langsung keluar rumah dan menaiki motornya untuk menuju kelab miliknya bersama sahabatnya.
Setengah jam kemudian, Fathur sudah berada didalam kelab dengan nama F4 tersebut. Ia menaiki tangga khusus yang akan membawanya ke lantai dimana terdapat ruangan berkumpulnya bersama yang lain. Setelah tiba diatas, Fathur pun melangkah menuju satu-satunya pintu berwarna hitam yang ada di lantai tersebut dan langsung membukanya.
Pemandangan yang pertama kali dilihat Fathur saat masuk keruangan itu adalah Ega,Galang dan Putra yang sedang asik bermain UNO di sofa hitam yang berada ditengah-tengah ruangan yang didominasi warna hitam dan putih ini.
"Woy ga! Gak boleh curang dong!"protes Putra menatap Ega sebal.
"Curang apaan? Lo kelamaan naro kartunya"ucap Ega.
"Terima nasib put"ucap Galang terkekeh.
Putra berdecak. "Lihat aja, pasti nanti yang kalah itu elo!"ucap Putra menunjuk Ega. Sedangkan yang ditunjuk hanya mengangkat bahu dengan acuh.
"Seru amat mainnya, sampai-sampai gue yang baru datang dikacangin"ucap Fathur yang sudah duduk disamping Putra.
"B aja"ucap Ega sambil meletakkan kartu miliknya diantara tumpukan kartu yang ada diatas meja.
Fathur menatap Ega sinis."Sama lo mah semua b aja ga"ucapnya yang diangguki oleh Galang dan Putra.
"Kok bisa keluar? Kabur diem-diem?"tanya Galang.
"Izin sama bokap"jawab Fathur menyenderkan tubuhnya pada sandaran sofa.
Ega mengangkat sebelah alisnya. "Tumben"
"Alasan apa lagi lo?"tanya Putra.
"Gue bilang gue kerumah lo"jawab Fathur menatap Putra.
"Terus bokap lo bilang apa?"tanya Putra lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
Teen FictionPertama kali gue ngeliat lo itu waktu lo jatuh dihadapan gue, dan gue langsung terdiam melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan. Wajah lo itu bikin hati gue adem, senyum lo itu bikin jantung gue berdebar-debar kayak lagi konser. Gue beneran suka sama...