2: Hari Sial dan Keberuntungan

53 13 1
                                    

Aura memasang wajah kesal sambil sesekali melihat jam tangan berwarna hijau muda yang digunakannya. Ia malas melihat abangnya-Raja- yang sedang mengemudikan mobil.

Mereka berdua pagi ini sedang berada didalam mobil. Lebih tepatnya, Aura diantar oleh Raja untuk berangkat kesekolahnya. Dan Aura kesal karna jam sudah menunjukkan pukul 07.15 dan upacara yang selalu diadakan pada hari Senin pasti sudah dimulai sejak 15 menit yang lalu dan akan berakhir 15 menit lagi.

Aura telat disebabkan oleh Raja yang sangat susah dibangunkan pagi ini. Ia tadi sudah mengetuk pintu kamar abangnya itu beberapa kali bahkan sampai menggedornya dengan kuat karna pintu kamar Raja yang terkunci. Dan akhirnya Raja membuka pintu kamarnya pukul 06.45.

Sebenarnya bisa saja ia minta diantarkan oleh ayahnya, tapi ayahnya sudah berangkat kerumah sakit dikarenakan ada operasi mendadak. Dan ibunya sudah pergi kepasar bersama supir rumah mereka.
Aura yakin ia pasti masuk BP.

"Ini semua gara-gara abang. Seumur hidup Aura, Aura gak pernah masuk BP dan hari ini Aura pasti masuk BP"gerutu Aura kemudian menggembungkan pipinya,kebiasaan saat ia sedang kesal.

"Abang minta maaf, namanya juga ngantuk"ucap Raja. "Lagian sekali-sekali masuk BP kan gapapa, biar jadi pengalaman di masa SMA buat kamu"lanjutnya dengan santai.

Aura yang mendengar itu pun melotot. "APAA?!! Pengalaman?? Aura itu anak baik disekolah dan Aura gak mau ada satu hal pun yang buat Aura dipandang bukan anak baik lagi. Dan abang bilang sekali-sekali masuk BP gapapa? Ya Allah.... sabarkan hati Aura"pekik Aura mengelus dadanya beberapa kali.

"Yaudah sebagai permintaan maaf dari abang, abang beliin kamu kitkat green tea, gimana?"tawar Raja yang membuat mata Aura seketika berbinar.

Namun detik berikutnya Aura menggelengkan kepalanya. "Apaan nyogoknya cuma pake itu doang"ujar Aura berpura-pura kesal, padahal dalam hatinya ia sudah tersenyum senang karena akan dibelikan makanan kesukaannya.
Aura memang sangat menyukai segala hal yang rasanya itu rasa green tea, bahkan ia menyukai warna hijau.

Raja terkekeh kecil. "Ok kayaknya kurang pas ya penawaran abang?"tanyanya.

"Udah tau pake nanya"gerutu Aura.

"Yaudah kalau gitu semua makanan dan minuman green tea abang belikan buat kamu"ucap Raja membuat Aura langsung memutar badannya kearah Raja.

"Serius?"

"Iya, sekarang lebih baik kamu pake tas dan benerin jilbab kamu karna kita udah mau nyampe"

Aura tersenyum senang, ia pun menuruti perkataan Raja. Gapapa deh masuk BP yang penting dapat banyak green tea,batinnya yang masih bersorak senang.

Tidak sampai 5 menit kemudian, mobil yang ditumpangi oleh mereka berdua pun tiba didepan gerbang SMA Bunga Bangsa.

Aura pun manyalami Raja dan pamit untuk pergi sekolah. Setelah turun dari mobil, Aura langsung menuju gerbang yang untungnya masih dibuka oleh satpam dengan buku cetak yang berada didekapannya.

Aura langsung berjalan dengan tergesa-gesa disepanjang koridor yang sudah sepi, ia menunduk melihat jam tangan yang digunakannya sudah menunjukkan pukul 07.35

"Astaghfirullah.... ini mah udah telat banget"gumamnya semakin mempercepat langkahnya.

Dan tiba-tiba....

Brukk....

Aura terjatuh dengan posisi duduk, ia pun meringis kesakitan. Buku-bukunya pun berserakan di lantai koridor.

"Aduh..."ringis Aura pelan.

2 menit kemudian sebuah tangan kokoh terjulur dihadapannya. Ia pun langsung menerima uluran tangan tersebut dan merapikan sedikit roknya yang kotor.

Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang