BAB 4 New

33.8K 1.8K 80
                                    

Jangan lupa pencet bintang kecil dan komennya ya...

Revisi : tgl. 25 September 2018

Selamat membaca

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara derit pintu terbuka mengoyak ketegangan diantara mereka. Alan muncul dengan membawa beberapa barang di tangannya. Barang yang berhasil ia temukan di dalam kamar Natasha. Cukup untuk mengetahui sekelumit asal-usul gadis itu.

"Kita lihat saja apa kau masih bisa menyembunyikan identitas dirimu." Kata Robert menyeringai senang melihat temuan Alan. Ia menghampiri pria itu untuk memeriksa apa saja yang didapat. Dengan senyum licik, Robert memamerkan sebuah paspor pada Natasha kemudian memeriksanya. "Natasha Arabella, apa kau tidak mempunyai ayah hingga kau memakai nama ibumu?" Cibir Robert.

"Itu bukan urusanmu!" Geram Natasha.

"Aku rasa itu akan menjadi urusanku karena kau bekerja di perusahaan Daniel." Kata Robert memperlihatkan kartu tanpa pengenal lainnya, "jabatanmu cukup tinggi juga, tapi kenapa Daniel tidak muncul saat pemakaman?"

Kali ini Natasha hanya bisa diam tidak berkutik. Ia benar-benar dalam posisi kritis, sedikit saja berbicara salah sudah pasti identitasnya akan terbongkar.

"Aku rasa kau harus mengirimkan surat pengunduran diri karena aku tidak akan membiarkanmu keluar dari mansion ini selamanya." Kata Robert senang akhirnya Natasha diam.

"Masih ada satu lagi yang kutemukan Robert." Sela Alan menarik sesuatu dari balik punggungnya. Dua buah pucuk senjata api laras pendek ia letakkan diatas meja. Tidak hanya Robert yang tampak terkejut, Natasha pun tersentak melihat pistol miliknya sudah berpindah tangan.

Dengan gamang Robert mengambil salah satu pistol itu dan memeriksanya. Ia tidak menyangka Natasha akan menyimpan senjata seperti itu. "Berreta 92, bisa menembakkan peluru 9x19mm Parabellum, semi otomatis, locked breech action. Lumayan juga untuk seorang perempuan. Tapi apa kau benar-benar bisa menggunakannya?" Cibir Robert menodongkan pistol itu ke arah Natasha.

"Kenapa? Takut kemampuan menembakku lebih baik darimu?" Sahut Natasha tidak mau kalah.

"Kau hanya beruntung aku tidak benar-benar menembakmu." Robert kembali mengalihkan perhatiannya kembali pada pistol di tangan. Pandangan matanya jatuh pada simbol kecil yang berada di bagian pegangan tangan, simbol yang sudah lama tidak ia lihat. Dengan lembut ia mengusap simbol itu, Robert menoleh ke Alan yang tampak memperhatikan penemuannya itu.

 Dengan lembut ia mengusap simbol itu, Robert menoleh ke Alan yang tampak memperhatikan penemuannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Behind The Bullet (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang