Jangan lupa meninggalkan vote dan komen, kritik, dan saran.
Publish on. 1 Oktober 2018
Selamat membaca ^^
Suasana gudang tampak kacau balau saat Alan tiba di sana. Bau anyir dan sisa pembakaran mesiu tercium begitu tajam. Dari sekian banyak orang yang berada di sana, hanya tersisa Robert dan seorang gadis yang masih bernyawa. Sisanya telah meregang nyawa akibat tembakan, kecuali Gilberto yang mati dengan luka di sekujur tubuh.
"Tidak ada barang dan uang yang hilang." Lapor Rude, tangan kanan Alan setelah berkeliling mengecek semua.
"Apa yang diinginkan mereka?" Gumam Alan yang berjongkok di samping Robert yang belum juga sadarkan diri. Ia menemukan jarum bius di punggung pria itu dan sebuah kartu As bergambar Grim Reaper sebelumnya di atas tubuh Gilberto.
"Hanya mengacau." Terka Rude.
"Aku rasa lebih dari itu." Sahut Alan yang memandangi mayat Gilberto. Beralih ke Robert, ia berusaha menyadarkan pria itu.
"Belum sadar juga ya, mungkin kau bisa menyuruh perempuan itu untuk membangunkannya." Celetuk Rafael yang berada tidak jauh dari Alan yang hanya mendengkus jengah.
Setelah berkali-kali mencoba membangunkan Robert, akhirnya perlahan pria itu bergerak. Erangan kecil terdengar, lolos dari bibir Robert. Masih dengan mata yang sulit terbuka, Robert mengubah posisinya menjadi terlentang.
"Apa yang terjadi?" Tanya Robert memegangi kepalanya yang berdenyut-denyut.
"Itulah yang ingin kutanyakan padamu. Siapa yang menyerang kalian?" Kata Alan membantu Robert bangun.
Robert mengedarkan pandangan kesekeliling, menggali ingatannya dengan apa yang baru saja menimpanya, "sial! Apa yang kau lakukan di sini?!" Bentak Robert begitu tersadar sepenuhnya.
"Ada apa?" Tanya Alan bingung.
"Seseorang menyusup ke mansion. Natasha." Kata Robert bergegas keluar dari dalam gudang tanpa mempedulikan tatapan bingung anak buahnya.
"Tidak mungkin ada yang bisa menyusup ke sana Robert." Alan berjalan tergopoh-gopoh menyusul Robert.
"Orang itu masuk ke kamar Natasha, dia membunuhnya brengsek!"
Robert tidak lagi mempedulikan perkataan Alan setelahnya. Ia langsung menancap gas mobil BMW miliknya membelah pekatnya malam dengan kecepatan tinggi menuju mansion. Jalanan yang lengang semakin memudahkan Robert untuk melaju pulang. Hanya dalam hitungan menit, ia sudah berada di luar gerbang mansion Nicholas, memaki anak buahnya yang terlalu lamban membuka gerbang dan merangsek masuk meninggalkan anak buahnya yang kelabakan hampir tertabrak olehnya.
Buru-buru Robert turun dari mobil dan berlari ke dalam mansion. Hanya satu tujuannya, kamar Natasha yang berada di lantai dua. Pintu kamar itu masih terkunci rapat saat Robert membukanya, suasana gelap tanpa cahaya lampu semakin membuat jantung Robert berdegup cepat hingga nyaris membuat sakit. Setengah tidak siap Robert menyalakan lampu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Bullet (TERBIT)
Romance(Unpublish sebagian) #1 in action, 15-02-2018 #Versi Baru [+20. Dimohon kebijakan pembaca karena terdapat banyak adegan kekerasan dan adegan vulgar] Robert Marquizze, Underboss klan de'Halcon, tidak akan mengira jika aksi balas dendamnya pada kelua...