D U A P U L U H S A T U

2.3K 116 0
                                    

"Hati-hatilah terhadap perasaan dendam, karena dendam buih dari kebencian itu bisa membutakan mata mu dari semua kebaikan di bumi ini."




---



Suasana Pelabuhan Merak hari ini benar-benar sepi, dikarenakan hari ini cuaca sedang buruk di lautan dan tentunya semua macam pelayaran diberhentikan sementara sampai badai selesai.

Oleh karena itu Baron langsung mengajak Diandra untuk berkunjung ke Pelabuhan Merak. Bukan untuk berlayar ataupun melihat badai, melainkan untuk Hunting foto bersama sang kekasih.

"Ih inimah badai dari mana orang panas gini." Gerutu Diandra yang baru saja keluar dari dalam mobil.

Baron yang sedang berada di bagasi mobil untuk menyiapkan kamera dan kejutan untuk Diandra hanya bisa terkekeh mendengarnya, namun tak urung baginya juga untuk membalas gerutu An sang kekasihnya itu.

"Kamu gausah bawel, masih untung aku mau ajak kamu, tau gitu aku tinggal aja tadi di tol."

"Oh jadi kamu ga ikhlas nampung aku?" Tanya Diandra yang sudah bersidekap didepan Baron yang sedang berdiri bermaksud mencoba kameranya.
"Menurut kamu aja gimana" Jawab Baron tak lupa menyunggingkan senyum jahil nya di bibir itu.

Diandra yang kesal lantas menggerutu terus dan menghentak-hentakkan kakinya kesal. Baron menoleh dan tertawa melihat bagaimana kekasihnya itu ngambek.

"Eh sejak kapan kamu jago ngambek?" Tanyanya.

Diandra menoleh "Sejak kamu jadi anjing."

Baron langsung terbahak mendengarnya, sungguh ini mah Diandra sudah ngambek parah kepadanya. Tak mau membuat gadis itu semakin ngambek kepadanya, ia lantas mengambil sesuatu dari bagasi nya.

Melihat Diandra yang membelakangi nya ia pun langsung berdiri tepat dibelakang nya. Lantas ia mencolek punggung Diandra lembut.

"Iih apaan sih colek colek! Emang aku sabun colek apa!" Gerutunya kembali.

Namun Baron tak menghiraukan nya, malah ia kembali mencolek pundak Diandra.

"Iih dibilang jangan colek colek!" Bentaknya, namun Diandra tetap tak menoleh sedikit pun.

Baron tersenyum lantas kembali mencolek pundak Diandra.

"Apaan s----" ia pun menoleh dan terkejut melihat apa yang dibawa Baron dihadapannya "---ih?" Lanjutnya.

Baron tersenyum melihat wajah terkejut bercampur malu itu, "ih mukanya kaya minta di cium gitu" ledeknya.

Ia kira, ia akan mendapatkan sebuah pukulan atau bahkan teriakan. Ternyata dugaannya salah, karena dalam sekejap Diandra langsung memeluknya erat seraya membisikkan kata yang semakin membuat Baron jatuh ke dalam cinta Diandra.

"Makasih" bisik nya lembut.

"Makasih" bisik nya lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TAKEN #1 - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang