T U J U H

3.2K 177 6
                                    

Penasaran ya?



Happy reading :)

***

Author POV

Semalam Baron tidak pulang ke apartemennya, dia mengira bahwa Diandra tidak akan mungkin menunggunya hingga pagi.

Kini Baron sedang melangkahkan kakinya dikoridor sekolah, berniat untuk ke lokernya dan mengambil buku yang akan dia bawa kekelas.

Pasti kalian bertanya kenapa Baron berubah menjadi rajin? Haha tidak. Baron tidak berubah. Hanya saja nanti akan ada pelajaran Sejarah yang memang gurunya super duper killer.

Niat baiknya untuk ke loker dia urungkan setelah melihat teman-temannya yang sedang melambai-lambaikan tangan ke arah Baron. Baron berhenti sejenak dan tersenyum membuat semua siswi berteriak histeris.

"Wesss nyet pagi2 udah bikin cewek2 mabok genjer aja lu" Bisma menepuk pundak Baron dengan senyum mengembang dibibirnya.

"Heleh heleh merekanya aja yang lebay" bela Baron. Bukan, dia tidak sombong. Hanya saja dia risih melihat seluruh siswi yang seperti terhipnotis jika melihat senyuman nya.

Tiba-tiba saat Raka ingin ikut menyapa Baron perhatiannya dialihkan keatah perempuan yang baru saja datang dengan penampilan yang bisa dibilang KACAU.

Ya perempuan itu memiliki kantung mata yang cukup hitam, mata yang beler dan sembab, dan ditambah dengan pakaian yang tak dimasukkan bisa menambah kadar kacaunya.

"Ron ron ron" Raka menepuk pundak baron yang sedang minum, membuat baron hampir saja tersedak.

"Anjing lo Rak sepatu, main nabok2 gua aja lu, hampir aja gua keselek nyet" ucap Baron kesal karena tingkah konyol temannya yang hampir saja membuatnya tersedak.

Pletak!

"Taik lu Ron! Diem lo!" Raka memberi hadiah manis kepada kepala mulusnya Baron karena telah mengatainya.

"Sakit tai! Lagian ngapain sih lu manggil2 cogan? Ha?" Balas Baron yang ditambah dengan pujian untuk dirinya.

"Cih cogan! Eh mending lu liat tuh Diandra, penampilannya kacau parah" Perkataan Raka barusan membuat Baron memalingkan pandangannya kearah Diandra yang sedang berjalan menunduk dengan tatapan kosong. Oh bukan hanya baron bahkan Bisma dan Aldo juga ikut menatap sendu kearah Diandra.

"Anjir ngapa tuh dia? Sumpah kacau banget anjir" celetuk Aldo.

Baron membeku melihat wanita yang akhir2 ini membuat perasaannya tak karuan datang dengan penampilan yang kacau.

Hal itu membuat hatinya pilu, ia ingin sekali menanyakan apa yang terjadi padanya. Tapi ego dan gengsinya terlalu tinggi untuk menghampiri wanita itu.

"Jangan2 si Diandra nungguin lu ampe pagi lagi Ron" seru Bisma yang dibalas dengan anggukan oleh Aldo dan Raka.

"Gamungkin!" Baron mencoba untuk mendukung pikirannya yang menolak bahwa Diandra menunggu nya tadi malam.

"Kalo gak mungkin ngapa dia punya kantong mata gitu Ron?" Seakan-akan pertanyaan skakmat yang diajukan oleh Raka membuat Baron terdiam seketika tanpa menjawab apapun.

Dilain tempat Diandra yang merasa diperhatikan oleh orang2 disekitarnya hanya bisa diam dan mendudukkan kepalanya.

Ya dia sadar akan penampilannya sekarang, KACAU! Ya sebuah kata yang singkat dan jelas yang mampu mendeskripsikan penampilannya sekarang.

Dia jalan menuju kelasnya yang tidak terlalu ramai dan masuk kekelasnya, namun suara bariton yang keras menyadarkannya dari lamunannya.

"OMG DIANDRA! ARE YOU OKEY BABE?" Pria itu langsung menghampiri Diandra yang masih berdiri disamping bangkunya.

"Yes i'm okey Hary" ucap Diandra lemas. Ya dia memang sedang lemas sekarang karena ia tak tidur semalam.

" No! You look like shit Diandra. Tell me! Tell me what's going on!" Hary kini telah berdiri didepan Diandra sambil mencoba merapikan rambut Diandra yang berantakan.

" I'm waiting for Baron, who didn't come home all night, so I didn't sleep last night. I'm worried about him that does not go home, so I hiks hiks to wait it out." Lirih Diandra yang disusul dengan air yang mulai keluar dari matanya.

"Diandra! Stop it! Jangan menangis didepanku, cukup kamu menangisinya. Jangan pernah kau menangisinya. Kau kan akan membuka hatimu untukku, jangan pernah memikirkannya okey?" Hary berusaha untuk membuat Diandra lebih baik dan berhasil. Diandra mulai tersenyum walaupun tak sempurna.

"Ya kau benar. Maafkan aku yang malah memikirkannya."

"Ya aku memaafkannya. Sekarang aku akan merapikan rambutmu ini, ewh berantakan" ucap hary menirukan suara jijik perempuan.

"Kau menjijikkan Hary"

"Dan kau seperti anak kecil" ucap hary sembari merapikan rambut diandra. Diandra tertawa lepas mendengar ucapan hary yang menyatakan bahwa dirinya seperti anak kecil.

Tanpa mereka ketahui sepasang mata tajam telah memperhatikan .mereka dari jauh, dengan perasaan bersalah dan tangan yang terkepal sempurna.

Perasaan pria itu kacau, antara bersalah-tidak terima-gengsi semuanya menjadi satu.

***

Baron yang baru saja memasuki kantin langsung disambut oleh teriakkan histeris dari para fansnya.

"Nyet nyet si onyet baru masuk udah disambut aja, kapan gua disambut gitu?" Bisma memanyunkan bibirnya berpura-pura bt, membuat kaum hawa yg tadinya meneriaki baron beralih meneriaki bisma , berbeda dengan teman2nya yang hanya bergidik jijik.

"Najis! Lu mah disambut ama bunga kamboja dan bunyi sirine entar" celetuk Raka yang dihadiahi tatapan tajam Bisma.

"Anjeng!" Bisma sewot.

"Anjing lu berdua! Gak usah banyak gaya dan duduk!" Teriak baron yang membuat kantin menjadi hening.

Krik

Krik

Krik

"Lo knp ron?" Sekian lama menunggu ada yang mengucapkan duluan kata2 itu, dan sekarang Rakalah yang memulainya.

"Gak!" Singkat dan jelas jawaban seorang Baron.

"Masalah gamau bagi2?" Raka.

"Oke fine!" Bisma.

"Sahabat tuh ron?" Aldo.

"Gua gak apa2, cuma lagi badmood" badmood gara2 liat diandra ama hary tadi! Batin baron.

Baru saja baron ingin memesan makanan, matanya telah menangkap dua orang yang baru saja masuk kekantin dengan wajah yang ceria...

Tangannya kembali mengepal dan emosinya kembali tersulut saat melihat hal itu.

Brak

Sontak semua orang kaget mendengar gebrakan meja baron. Bukan hanya semua orang, bahkan teman2 baron dan dua orang yang menyulut emosinya itu juga menatapnya penuh tanda tanya.

***

Hayy maaf ya baru upload lg pkl nih makanya jarang upload.

Semuga senangnya sama ceritanya.

Have fun:)

@rositadewi.as

TAKEN #1 - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang