In Circle

499 106 7
                                    




Mobil yang Swari tumpangi ini berjalan dengan kecepatan normal, tapi sayangnya Swari merasa mobil itu bergerak begitu lambat. Swari ingin cepat-cepat sampai apartemen nya dan menelingkupkan seluruh tubuhnya di bawah selimut kesayangannya. Ia ingin buru-buru terlelap agar bisa menghilangkanhawa panas di hatinya dengan segera.

Sudah ribuan kali Swari mengingatkan hatinya agar tidak cemburu, namun sudah ribuan kali juga hatinya mengingkari petuahnya itu. Sudah tidak terhitung berapa kali Swari membaca berita gosip mengenai Naresh dan cewek yang di anggap pacarnya, dan jujur Swari tidak pernah peduli. Dia suka musik Naresh tapi hanya itu suka sebagai penggemar, sebagai penikmat musik. Sehingga tidak pernah terlintas di benaknya untuk mengurusi kehidupan pribadi Naresh sebagai musisi populer.

Sayangnya kali ini berbeda. Swari sudah terlanjur mengenal Naresh. Swari juga sudah terlanjur membiarkan hatinya terperangkap begitu dalam akan lingkaran setan bernama pertemanan yang ia jalani ini. Kehadiran Gemma di saat ia tengah sadar akan perasaannya kepada Naresh sama sekali tidak memperbaiki keadaan. Berita kedekatan mereka yang tidak henti-hentinya muncul di media benar-benar mengusik ketenangan batin Swari.

Kini untuk kedua kalinya ia harus menjadi saksi bagaimana Gemma berusaha memonopoli Naresh di depan matanya. Dan Swari sudah di ambang kesabarannya untuk tidak mencakar muka mulus Gemma. Maka tadi ketika ia sadar Naresh sedang mengejar dirinya, ia langsung mengikuti instingnya untuk bersembunyi menghindari Naresh. Silahkan saja sebut Swari sebagai pengecut, karena setiap kali ia ada masalah dengan Naresh, dia selalu memilih lari. Tapi Swari memang butuh menghindar. Dia perlu menjernihkan kemelut hatinya.

Sejam Swari habiskan di halte dekat venue konser The 1994, sembari di temani musik yang mengalun melalui headset nya. Dan selama rentan waktu itu lah akhirnya mobil Eda muncul.

Eda membuka kaca bagian penumpang, "Ri lama ya?"

Swari hanya tersenyum kecil seraya menggelengkan kepalanya.

"Yaudah yuk naik udah makin malem nih."

Swari pun beranjak dari duduknya dan memasuki mobil Eda. Tapi Eda bukannya langsung jalan malah memperhatikan Swari dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Kenapa Da?"

"Lo nunggu gue sendirian pake rok pendek kaya gitu? Aduh besok-besok bilang dong biar gue lebih ngebut lagi, kan bahaya ntar princessnya A'a Eda di colek om-om gimana." Seru Eda sambil memasang muka sok sedih.

Swari hanya memasak muka sok jijik mendengar perkataan Eda, "Lebay lo!" Dan selanjutnya ia tidak bisa menahan senyum. Di detik itu Swari lega Eda yang menjemput dirinya, paling tidak gombalan kacang ala Eda masih lebih baik dari pada mendengar suara Gemma yang super manja tadi.


000


"Ilang kemana coba si Swari cepet banget!"

Naresh sudah ingin memutari lapangan parkir itu lagi ketika Mas Anto memanggil dirinya.

"Nar, ngapain sih? Yang lain udah pada mau jalan tuh buruan ntar telat ke restaurannya."

"Mas aku gak ikut dinner boleh ya."

"Ngaco, emang ada apa?"

Naresh ragu apakah alasan menghilangnya Swari cukup kuat untuk membuat Mas Anto tidak mencincang dirinya.

"Ada perlu mendadak nih Mas."

"Perlu apa sih jangan bercanda Nar, ini acara makan malam penutupan loh dan gak cuma sama kru tapi juga beberapa petinggi label rekaman pada datang. Apalagi orang tua kalian juga hadir, masa kamunya sebagai anggota The 1994 malah mangkir. Udah keperluannya re-schedule aja mendadak juga. Ayo jalan."

In Circle (The 1994 Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang