Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar ungkapan "Kabar Angin"?Banyak kata yang bisa menjadi sinonim untuk ungkapan tersebut seperti rumor, isu, gosip, desas-desus, dan selentingan. Intinya kabar angin adalah kabar yang belum jelas kebenarannya. Namun, karena banyaknya orang yang tertarik untuk mendengar kabar angin tersebut, kabar yang belum tentu benar adanya itu bisa dengan cepat tersebar luas. Malangnya, peristiwa kabar angin yang terkadang bisa berdampak negatif itu tengah dialami oleh Naresh. Belum kelar ia mencari tahu alasan kepulangan Swari yang tanpa pamit itu, kini ia harus sabar menghadapi wartawan gosip yang tidak henti-hentinya mengikuti Naresh akibat kabar akan kedekatan Naresh dengan Gemma. Ini bukan kali pertama Naresh digosip dekat dengan cewek, bekerja di dunia hiburan memang membuat dia dan teman-temannya sering kali digosipkan wartawan tabloit. Namun, nyatanya setiap kali Naresh terkena gosip seperti ini, dia tidak pernah bisa merasa terbiasa.
Tiga hari setelah ia meninggalkan Bali, entah bagaimana caranya paparazzi berhasil mendapatkan foto dirinya bersama Swari yang tengah menikmati suasana pantai, dan menerbitkan foto tersebut ke media. Naresh dan Swari saat itu sedang bosan dengan aktivitas wisata kuliner di malam hari. Mereka pun memutuskan untuk menikmati suasana pantai sebentar. Mereka bahkan hanya duduk di satu titik, yang mereka yakin sudah cukup tersembunyi, selama 30 menit sebelum akhirnya kembali ke Hotel. Namun, paparazzi yang sialnya dianugerahi kecerdikan dua tingkat diatas Naresh dan Swari mampu mengabadikan momen singkat tersebut.
Lalu kenapa media menyebut nama Gemma pesinetron Indonesia dan bukannya Maheswari penulis romance Indonesia? Tidak tahu Naresh harus menganggap ini suatu anugerah atau kutukan, tapi yang pasti paparazzi yang hanya mampu mendapatkan foto punggung Swari berasumsi bahwa cewek berambut sepunggung dengan warna rambut kecokelatan itu adalah Gemma Saphira Viceroy. Kalau Naresh ingat-ingat lagi, memang sih postur tubuh semampai Swari yang hampir 170cm itu mirip dengan Gemma. Ditambah warna rambut mereka yang hampir mirip, serta kenyataan bahwa Gemma hadir di konser mereka dan Naresh beserta kru The 1994 menginap di hotel keluarga Gemma. Fakta-fakta tersebut tak ayal membuat media berasumsi cewek yang bersama Naresh di saat itu adalah Gemma.
[Nomor yang anda tuju sedang sibuk atau berada di luar service area. Cobalah hubungi beberapa saat lagi...]
Naresh masih berusaha menghubungi ponsel Swari yang masih di luar jangkuan itu. Tiga hari berlalu dan seluruh telepon Naresh masih saja di terima oleh operator. Dia hampir saja membanting ponselnya frustasi kalau saja ia tidak ingat bahwa dirinya berada di bandara. Tentu saja Naresh masih cukup waras untuk tidak membuat wartawan bertambah senang dengan skandal baru yang dapat ia ciptakan itu.
000
Swari masih saja bolak-balik di sekeliling apartemennya. Dia bimbang apakah ia harus mengaktifkan ponselnya atau tidak. Swari sadar cepat atau lambat ia harus menjawab pertanyaan Naresh yang berbunyi mengapa ia pergi tanpa pamit. Dan layaknya abg galau Swari benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Saat ini Swari benar-benar menyesal telah mengikuti ide impulsif yang saat itu terasa sangat benar untuk dilakukan.
"Arrrgghhhh bisa gila gue kalau kaya gini caranya!!!"
Dengan cepat pintu kamar Mbak Bel pun terbuka, "De kamu kenapa sih? Ngapain teriak-teriak??"
Habis sudah kesabaran Mbak Bel, semenjak adiknya itu kembali dari Bali Swari selalu berkelakuan seperti anak anjing tersesat. Dia selalu mondar-mandir tidak jelas dan Mbak Bel rasanya ingin sekali menaruh lem di kursi agar Swari bisa berhenti bergerak. Masalahnya, kalau hanya mondar-mandir bingung mungkin Mbak Bel masih bisa mengabaikan kelakuan Swari, namun adiknya ini juga tidak berhenti melakukan kesalahan-kesalan kecil seperti memecahkan gelas, dan membuat telur gosong. Dan saat ini Swari memperparah keadaan dengan teriak-teriak tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Circle (The 1994 Series)
Chick-Lit[COMPLETED, 18 Juni 2017] Dia tahu dia harus pergi. Dia tahu ini tidak benar. Dan dia tahu ketidakpastian itu memerangkap, Seperti hidup di dalam lingkaran tak kasat mata yang tahu dimana letak pintu keluar itu berada, namun tidak tahu apakah harus...