Praduga

584 97 10
                                    



"GUE UDAH PERNAH BILANG MAHE JAUHIN TUH PLAYBOY RADIO!!"

Dan untuk yang kesekian kalinya tingkah over posesif Naresh kembali membuat Swari gondok.

Oke, Swari sadar kali ini gak sepenuhnya salah Naresh, karena dia juga yang udah berani bermain api. Tapi Swari pun punya alasan kenapa melakukan itu.


000

Pukul satu siang dan Swari sudah berpakaian rapih, ia mengenakan kaos, celana denim, serta topi karena cuaca Jakarta hari itu sedang terik-teriknya. Swari memasuki sebuah waralaba kedai kopi bertaraf internasional. Hembusan Ac ruangan berhasil membuat Swari bernafas lega. Enggak kebayang gimana kalo dirinya harus melewati teriknya matahari lebih lama lagi, bisa pingsan kali dia. Hari itu Swari memang tidak membawa mobil seperti biasanya, karena nanti sore Naresh akan menjemput dirinya selesai fan meeting dengan teman bandnya. Entah ada bisikan angin mana hingga Swari memilih tranportasi Gojek di siang hari bolong begitu, yang jelas berhasil menyebabkan kepalanya menjadi sedikit pening karena pantulan ekstra matahari.

Setelah memesan Ice Green Tea Latte ekstra Whipped Cream dan sepotong Cinnamon Chocolate Marble, Swari mendudukan pantatnya di salah satu sofa dekat jendela besar.

Drrrttrrttt.....drrrtttrrrtt..

"Iya halo."

"Dimana Ri?"

"Ini udah sampe. Lo dimana?"

"Lagi parkir bentar."

"Oke." Dan sambungan pun terputus.

Sepulu menit kemudian Eda sudah duduk di sofa yang menghadap Swari. "Princess lama ya nunggunya?"

Swari memutar bola matanya malas, "Udah deh basa-basinya, ada apa sih? Waktu gue gak banyak nih Da, kalo Naresh tahu bisa ngamuk dia."

"Ck, nurut bener sama si herder."

"Daaa.."

"Iya-iya, gue mau nanya sesuatu Ri sebenernya."

"Apa?"

"Waktu nikahan kakak lo.." Eda terlihat ragu ia bahkan mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja.

Swari melirik jam di pergelangan tangannya, satu setengah jam lagi dan Naresh akan menuju ke kedai kopi tersebut. "Terus, kenapa pas kakak gue nikah? Da sumpah jangan bertele-tele plis, Naresh gak tau loh gue ketemu lo." Swari memang sengaja berbohong semalam kepada Naresh, ia berkata akan menemui Kesha mantan pegawai Mbak Bel yang juga temannya itu, agar bisa bertemu Eda yang bilang sangat perlu bantuan seorang Swari.

Eda menghentikan gerakan jarinya dan menatap Swari lekat. Eda menelan ludah di tenggorokkannya. Sulit bagi Eda mengeluarkan pertanyaan tersebut, tapi mengingat effort yang Swari keluarkan agar bisa memenuhi rengekannya untuk bertemu, Eda pun mengumpulkan nyalinya. Hah, cewek-cewek gebetannya mungkin akan tertawa puas kalau melihat Eda yang kala itu tak punya nyali hanya untuk menanyakan perihal cewek di hadapan Swari.

"Waktu nikahan kakak lo, gue lihat lo ngobrol sama dua orang cewek. Gue cuma mastiin, salah satu cewek itu namanya Sapphire bukan yang pake dress biru."

Swari berpikir sejenak, tamu undangan kakaknya yang bernama Sapphire emang cuma satu, dan deskripsi Eda soal dress berwarna biru semakin membuat Swari yakin siapa yang Eda maksud."He eh, Kenapa? Lo kenal?"

In Circle (The 1994 Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang