Layaknya Calon Pengantin

627 94 12
                                    




Naresh selalu menganggap lucu ungkapan berbunga-bunga. Ada masa di mana ia tidak henti-hentinya mengejek Seno yang sedang kasmaran terhadap mantan pacarnya Airin. Seno yang mendeskripsikan hatinya seakan di penuhi oleh bunga-bunga yang sedang bermekaran tak pelak di sambut gelak tawa oleh Naresh. Bagaimana mungkin hati di penuhi bunga meski hanya kiasan. Namun kini ia seperti mendapat karma dari ledekannya tersebut. Semenjak jadian dengan Swari, hatinya benar-benar serasa di penuhi bunga-bunga bermekaran, seakan-akan musim dingin yang selama ini memenuhi hari-harinya telah berganti dengan musim semi yang indah. Hubungan mereka tidak beda jauh masih sama seperti saat mereka berstatus teman. Mereka masih suka berdebat dan saling olok, tapi mereka juga sudah tidak segan-segan untuk menunjukkan perasaan peduli yang di balut rasa sayang.

Naresh tidak pernah tahu kalau perasaan memiliki dan dimiliki bisa terasa begitu menenangkan. Tenang karena Naresh kini punya orang yang bisa ia percaya untuk membagi keluh kesah dan kisah bahagianya selain orang tuanya, tenang karena ia mempunyai seseorang untuk dipeluk ketika lelah menyergap, juga tenang karena kini Naresh tahu pelukkan hangat itu hanya untuknya seorang.

Naresh memencet kode apartemen Swari yang sudah dihapalnya di luar kepala, sejak mereka pacaran Swari yang tidak mau repot harus selalu membukakan pintu saat Naresh datang akhirnya memberikan password apartemennya kepada Naresh. Ia juga beranggapan hal ini akan baik untuknya kalau ada hal emergency yang tidak diinginkan, mengingat sebentar lagi Mbak Bel akan pindah dan tinggal bersama calon suaminya.

"Nar, udah dateng?" Terdengar suara Swari di balik pintu kamarnya.

"Iya, udah siap belom Mahe?" Naresh melangkah ke arah dapur. Teriknya matahari di siang bolong membuat kerongkongannya haus dan menginginkan siraman segelas air putih dingin.

"Bentar."

Swari langsung terburu-buru menyelesaikan make up minimalisnya. Hari ini ia dan Naresh di mintai tolong Mbak Bel--yang sedang pergi ke Korea bersama Mas Rio untuk fitting gaun resepsi--agar mengambil cincin pengantin serta mengecek rancangan kebaya Mbak Bel sekaligus untuk Swari. Karena itu sudah dari malam Swari bawel agar Naresh tidak telat menjemputnya.

"Katanya gak boleh telat." Ledek Naresh setelah Swari keluar dari kamarnya dengan tingkah grasak grusuk.

"Bawel. Ayo jalan aku janjian jam 2 nih sama desainernya."

"Makan dulu kek laper nih."

"Manja, makannya nanti aja kalau aku udah kelar fitting, lagian kebiasaan kenapa gak sarapan dulu sih."

"Sengaja, aku kira bakal di kasih kamu makan dulu hehe."

Swari beranjak ke dapur, di ambilnya beberapa roti tawar yang ia isi selai coklat dan keju. Setelah selesai, ia masukkan roti itu ke dalam Tupperware. "Nih buat ganjel perut."

Naresh langsung memeluk Swari manja, dan mengecup pipi Swari. "Gitu dong. Best girl ever deh emang."


000


Hari itu banyak tempat yang Naresh dan Swari kunjungi, pertama mereka mendatangi butik Didit Hediprasetyo untuk fitting terakhir gaun resepsi yang akan Swari kenakan di acara penting kakaknya itu. Berbeda dengan Mbak Bel yang menyerahkan masalah gaun resepsi kepada sahabatnya yang berada di Korea dan baru mempercayakan rancangan kebaya kepada desainer Indonesia, Swari lebih memilih desainer Indonesia yang namanya sudah di akui dunia untuk gaun di acara resepsi Mbak Bel.

Berkali-kali Naresh harus sabar menahan degupan jantungnya hanya karena Swari iseng mencoba beberapa desain pakaian dari koleksi terbaru yang Didit tawarkan kepada cewek itu. pakaian-pakaian itu berdesain modern sehingga terlihat sangat cocok dengan tubuh ideal Swari. Namun, ketika Swari mecoba baju terusan dengan potongan dada super rendah yang memperlihatkan belahan dadanya, Naresh hampir saja di buat serangan jantung. Walaupun Didit terlihat melambai tetap saja ia seorang pria, dan Naresh tidak suka bagian tubuh Swari apalagi bagian yang tersembunyi sampai dilihat pria lain!

In Circle (The 1994 Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang