Part X

329 44 14
                                    

"Oh jadi Jongdae tinggal sendirian sekarang?" tanya Luhan.

Luhan dan Kevin baru saja kembali dari acara makan siang mereka dan kini keduanya kembali ke kantor Kevin.

Kevin mengangguk, "Jongin jarang pulang. Bahkan Jongdae bilang Jongin tidak pulang ketika dia mendapat libur semester."

"Kapan-kapan ayo kita ke Seoul mengunjungi Jongdae."

Belum sempat Kevin menyahut ajakan Luhan, salah seorang resepsionis sudah berdiri di hadapannya.

"Maaf Tuan, ada tamu untuk anda," ujar resepsionis itu.

Dahi Kevin mengernyit, berusaha mengingat-ingat apa dia ada janji dengan seseorang dan dengan bodohnya dia melupakan janjinya hanya karena menerima ajakan Luhan.

"Kau ada janji?" tanya Luhan.

Kevin menatap Luhan, itu juga yang sedang dia pikirkan. Kevin mengangkat bahu lalu kembali menatap resepsionis itu.

"Siapa?" tanyanya.

"Namanya Choi Seunghyun."

Choi Seunghyun?

Kevin merapalkan nama itu dalam hati. Dia tidak ingat pernah mengenal pemilik nama itu sebelumnya. Otaknya dengan cepat mengingat apa dia memiliki relasi bernama Choi Seunghyun. Tapi Kevin tidak mengingat apapun.

"Dari perusahaan mana?" tanya Kevin akhirnya.

"Saya rasa beliau bukan rekan bisnis anda Tuan. Tuan Seunghyun hanya mengatakan bahwa ingin bertemu dengan anda."

Kerutan muncul di dahi Luhan, "Kau ingin menemuinya?"

Kevin berpikir, dia enggan bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya. Hhh atau mungkin orang-orang kaya semacam Kevin dan Luhan memang begitu. Mereka seringkali berhati-hati untuk bertemu dengan orang yang tidak mereka tahu dengan pasti identitasnya. Takutnya, orang-orang itu hanya akan mengajak mereka membicarakan hal tidak penting, atau promosi atau entahlah.

Tapi kali ini Kevin merasa penasaran dengan Choi Seunghyun. Sepertinya nama itu tidak asing. Meskipun Kevin tidak ingat dia pernah bertemu atau mengenal orang dengan nama Seunghyun.

"Aku akan menemuinya. Kau bisa menungguku di ruanganku," ujar Kevin.

"Tidak usah, kurasa aku akan kembali ke Busan saja. Jika aku kembali sekarang, aku masih punya cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaanku sebelum jam pulang kantor nanti."

"Begitu? Kau tidak ingin disini dulu?"

Luhan tersenyum, "Kapan-kapan aku akan kesini lagi. Oh ya, sampaikan salamku pada Yoongi jika kau bertemu dengannya. Aku pulang dulu," Luhan menepuk pundak Kevin.

"Ya hati-hati," Kevin menatap Luhan yang mulai menjauh sebelum kembali menatap resepsionis di hadapannya yang sepertinya terlihat canggung berada diantara dia dan Luhan.

"Dimana tamuku?" tanya Kevin

"Ruang tunggu sebelah sana tuan," resepsionis itu menunjuk ke salah satu ruangan tertutup di ujung lobi.

"Baik, terima kasih. Kau boleh kembali bekerja."

"Permisi tuan."

Kevin mengangguk lalu ikut berlalu dari lobi, dia berjalan menuju ruang tunggu yang dimaksud resepsionis itu. Dia membuka pintu dalam sekali sentakan, kemudian terpaku disana. Rahangnya mengeras ketika dia melihat orang yang tidak ingin dia temui disana. Seketika dia ingat dimana dia pernah mendengar nama Seunghyun. Taeyong yang mengucapkan padanya dulu.

Sedangkan Seunghyun, lelaki itu terpana melihat sosok Kevin. Penampilannya sangat mirip dengan Kris. Bahkan gaya pakaian mereka mirip. Hanya saja dari memori terakhir yang dia ingat tentang Kris, bisa dikatakan Kevin sedikit lebih kurus dari Kris dan rambut Kevin hitam sedangkan rambut Kris cokelat.

Another Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang