Part XIII

314 42 18
                                    

Kamar Kris.

Sudah empat jam Kevin berada di ruangan ini. Mengamati setiap jengkal ruangan ini dan mencoba membayangkan suasana kamar ini dengan kehadiran kakaknya. Kondisinya sudah jauh lebih baik. Dia sudah meminum obatnya di mobil tadi. Itu berhasil menarik perhatian Seunghyun dan membuat Seunghyun bertanya itu obat apa. Yang hanya dijawab 'Bukan urusanmu' oleh Kevin. Seunghyun juga sudah mengobati lukanya.

Sore ini, Kevin merasa nyaman dengan perlakuan Seunghyun. Meskipun Kevin enggan menunjukkan bahwa dia menerima semua perlakuan Seunghyun dengan senang hati. Kevin bahkan berencana menerima ajakan Seunghyun untuk menginap disana saja malam ini. Kevin sudah menyuruh teman-temannya kembali ke Daegu tanpa dirinya besok pagi. Dan dia sudah meminta maaf pada Jongdae tentang mobil yang akan dibawanya sampai besok, otomatis hal itu akan membuat teman-temannya berangkat naik taksi ke bandara -- tentu saja Kevin akan mengganti ongkos taksi itu nantinya. Awalnya Jongdae menggerutu, namun hanya sebentar. Jongdae terlalu baik hati dan dia tidak akan mengoceh dalam waktu lama. Terlebih ketika dia tahu dimana Kevin saat ini. Terakhir, Jongdae hanya berpesan, 'Jaga emosimu Kev, jangan membuat keributan.'

Taeyong?

Lelaki itu benar-benar menjaga jarak dengan Kevin sejak Kevin terus melemparkan tatapan sengit padanya. Seolah sadar diri, dia memilih untuk menjauh dari Kevin agar Kevin merasa lebih nyaman. Bahkan selama Seunghyun mengobati luka Kevin di kamar Kris, Taeyong sama sekali tidak menampakkan diri. Dan kesempatan itu dipakai Seunghyun untuk meminta maaf atas nama Taeyong...dan tentu saja dirinya sendiri.

Flashback...

"Nanti malam aku akan mengantarmu ke Rumah Sakit. Pinggang dan kakimu memar," ujar Seunghyun sambil mengobati luka Kevin dengan p3k seadanya.

Kevin tersenyum mengejek, "Untuk apa kau peduli padaku? Kita bahkan tidak saling kenal. Yifan ge yang kau anggap adikmu saja tidak kau pedulikan ketika dia sakit."

"Itu sebabnya, aku tidak ingin mengulang kesalahan yang kulakukan pada Kris. Jadi aku mencoba memperlakukanmu dengan baik."

"Apa gunanya? Kita tidak memiliki hubungan apa-apa. Kau bahkan tidak perlu bertanggung jawab jika terjadi sesuatu padaku. Kau tidak akan dirugikan dalam hal apapun."

"Aku ingin menebus kesalahanku."

Kevin berdecih.

"Aku tahu, kau tidak akan memaafkanku dengan mudah. Atau mungkin kau tidak akan pernah memaafkanku. Tapi izinkan aku bersikap baik padamu. Dan kumohon, maafkan Taeyong. Dia masih terlalu muda dan tidak dapat mengontrol emosinya saat itu. Aku yakin dia menyanyangi Kris. Aku mengenal mereka sejak kecil."

Dan aku tidak. Aku tidak sempat mengenal Yifan ge. Kalian membuatku iri, jerit Kevin dalam hati.

Seunghyun menyadari atmosfer kamar yang berubah. Kevin tidak membalas ucapannya. Perasaan tidak nyaman itu semakin mendominasi dan membuat Seunghyun memilih untuk pergi dari sana.

"Istirahatlah dulu. Ini kamar Kris dan kau berhak melakukan apapun disini."

Flashback off...

Pintu kamar itu diketuk, Kevin melangkahkan kaki ke arah pintu untuk membukanya. Tubuhnya menegang ketika melihat sosok Taeyong disana.

"Seunghyun hyung memintamu untuk bersiap-siap. Dia mengajakmu ke Rumah Sakit. Kamar mandinya ada di sebelah dapur sana," Taeyong menunjuk ke salah satu arah di belakangnya dan pandangan Kevin otomatis mengikuti arah yang ditunjukkannya. "Seunghyun hyung bilang, kau bisa memakai baju mendiang Kris hyung."

Taeyong menyudahi penjelasan panjangnya -- yang tanpa diduga didengarkan oleh Kevin hingga selesai. Bahkan Kevin tidak menyela sama sekali.

"Aku pergi dulu. Kalau kau membutuhkan sesuatu kau bisa ke kamarku di lantai atas sebelah tangga. Seunghyun hyung masih keluar sebentar."

Another Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang