Part XV (End)

516 51 23
                                    

Yoongi berusaha tetap tenang, meskipun lelaki itu ikut tegang. Sejak beberapa menit lalu ketika Seungri meneriakinya untuk memacu mobilnya ke Rumah Sakit, otaknya sudah tidak dapat berpikir jernih. Lelaki itu menghela nafas, bersandar pada dinding dekat pintu UGD.

Sementara Jongdae tenggelam dalam lamunannya sendiri. Berharap firasat buruknya sejak percakapannya dengan Kevin di taman tadi tidak akan pernah terjadi.

Seunghyun dan Taeyong duduk mengapit Jongdae, mereka yang tidak mengerti apapun disini. Meskipun Seunghyun sempat mengingat kejadian dua minggu lalu ketika Kevin terserempet mobil dan sesak nafas, lalu dia melihat Kevin meminum obat yang dia tidak tahu itu obat apa.

"Sebenarnya dia kenapa?" akhirnya Taeyong memutuskan bertanya.

Jongdae menoleh sekilas kemudian kembali menunduk, "Kevin menderita kelainan jantung sejak kecil. Jantungnya lemah. Seingatku dua tahun lalu dia menjalani operasi jantung. Awalnya semua baik-baik saja, jantung baru yang didonorkan padanya bekerja dengan baik di tubuhnya. Meskipun dia masih harus meminum obatnya. Tapi sekitar setahun lalu ketika dia tahu bahwa dia memiliki saudara kembar, tiba-tiba dia mendapat serangan lagi. Tidak separah sebelumnya, dugaan waktu itu, jantung barunya masih dalam tahap adaptasi. Dia kambuh lagi setelah bertengkar denganmu malam itu. Kudengar dia juga sempat kambuh lagi beberapa bulan belakangan. Seungri hyung bilang, jantungnya bermasalah lagi. Tapi kali ini terapi saja cukup. Kevin masih menjalani terapi sampai sekarang."

Seunghyun dan Taeyong tidak menyahut ucapan Jongdae. Taeyong masih terkejut. Terlebih ketika Jongdae berkata bahwa Kevin sempat kambuh setelah bertengkar dengannya. Dia merasa bersalah, bukan hanya Kris yang dia buat menderita dan kesakitan, tapi Kevin juga. Sedangkan Seunghyun, dia tahu sekarang bahwa obat yang diminum Kevin saat itu adalah obat untuk penyakitnya. Hatinya terasa sakit. Padahal dia baru mengenal Kevin. Tapi fakta bahwa Kevin menderita jantung lemah membuatnya terluka.

"Jongdae-ya, Yoongi-ya," panggilan dari seorang perempuan paruh baya membuat keempat lelaki itu menoleh.

Yoongi menegakkan posisi berdirinya lalu membungkuk sekilas, Jongdae berdiri dari duduknya.

"Ahjumma," sapa Jongdae.

"Kevin?"

"Seungri hyung dan dokter Nam sedang menanganinya ahjumma," lapor Yoongi.

Seungri memang bersikeras ikut menangani Kevin, mengabaikan fakta bahwa dia sedang mengambil cuti hari ini.

Merlyn Wu berusaha menenangkan diri, ada dua dokter yang tengah menangani putranya saat ini, semoga putranya baik-baik saja. Pandangannya mengarah pada sosok Seunghyun dan Taeyong yang belum pernah ditemuinya. Jongdae berinisiatif memperkenalkan mereka.

"Seunghyun-ssi, Taeyong-ssi, ini mama Kevin. Ahjumma, mereka...saudara angkat mendiang Kris."

*

"Aku sudah memaafkan mereka," ujar Kevin. Dia menoleh ke samping, tempat dimana Kris duduk. Mereka berada di halaman rumah yang pernah mereka tempati semasa kecil.

"Lalu?" tanya Kris.

"Aku menagih janjimu ge."

Kris tersenyum, "Kau memaafkan mereka hanya karena aku menjanjikan sesuatu padamu?"

Kevin tidak menjawab, memikirkan pertanyaan Kris. Benar juga, itu salah satu tujuannya memaafkan Seunghyun dan Taeyong. Dia belum sepenuhnya ikhlas. Kevin menatap mata Kris. Apa gegenya itu tidak akan memberikan apa yang dia janjikan karena ini?

"Tapi aku sudah berusaha memaafkan mereka."

Pandangan Kris beralih ke arah lain, dia menatap ke depan.

Another Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang