Focus: Yeri, Mark, Haechan, Somi
🌶
Somi langsung lari keluar ruangan.
Haechan ngelirik Mark sama Yeri sebentar sebelum akhirnya keluar nyusulin Somi.
Jeno?
Jangan ditanya kasian tuh anak megang hp mau ngechatin yang lain aja tangannya ampe gemeteran.
Kejadian ini membuat dirinya tak berdaya.
Yeri udah mau pergi tapi kemudian tangannya di tarik Mark.
"Mau kemana?" Tanya Mark.
"Mau nyusulin Haechan?" Lanjutnya.
Yeri narik nafas dalam. Berat banget idupnya.
"Lo becanda bilang suka sama gue?" Tanya Yeri.
"Lo becanda bilang suka sama Haechan?" Mark balik nanya.
Yeri ngelepasin tangannya dari Mark. Tangan kirinya berkacak pinggang, tangan kanannya nyeka rambut panjangnya.
"Lo gila hah? Gini ya. Gue jelasin. Gue suka sama Haechan. Bahkan dari pertama kali kita ketemu waktu di rooftoo apartemen lo itu." Jelas Yeri.
"Mungkin itu pertama kali buat lo dan Haechan. Tapi buat kita, itu bukan pertama kalinya." Jelas Mark.
(((((Kita)))))
"Maksud lo?" Yeri ngerasa kepalanya udah mau meledak.
Mark ngebuka ranselnya dan ngambil sesuatu dari dalemnya. Kemudian Mark nyodorin tangan kanannya ke Yeri.
"SQUIRTLE!!" Teriak Yeri.
Iya di tangan Mark ada gantungan kunci squirtle.
"Kok ada di lo?" Tanya Yeri karena kaget itu gantungan squirtle milik Yeri yang udah ilang beberapa bulan lalu.
Yeri tau itu punya dia soalnya itu oleh-oleh dari ibunya waktu orang tuanya pergi urusan bisnis ke Jepang.
"Lo inget gak nabrak orang pas lagi daftar ulang?" Tanya Mark.
Yeri mikir sebentar sebelum akhirnya dia membelalakan matanya pada Mark.
Mark tersenyum.
"That day is our first day."
🌶
Haechan ngejar Somi yang setengah lari tapi gak tau arahnya kemana.
Sampe akhirnya Somi berhenti di pendopo yang lagi sepi hari itu.
Haechan liat Somi nangis. Lagi.
Haechan sadar sekarang, alesan dia suka sama Somi adalah karena Haechan keseringan liat Somi nangis.
Meskipun Somi keliatan garang, mulut nyinyir, dan suka berantem, tapi satu hal yang Haechan tau, Somi gampang nangis, dan selalu nangis sendiri.
Waktu SMA, Haechan pertama kali liat Somi nangis pas lagi di hukum gara-gara kesiangan.
Men! Kesiangan doang si Somi nangis.
Ya gara-gara yang kesiangan hari itu dia doang dan itu hari senin dan itu bikin Somi malu banget.
Dan intensitas nangis Somi makin jadi ketika mereka kuliah. Karena Mark sangat keliatan jelas suka sama Yeri. Dari Mark yang suka ngasih something sweet ke Yeri, sampe selalu lindungin Yeri kalo lagi berantem sama dia.
"Tenang aja Som. Lo kan gue comblangin, Mark pasti lebih dengerin sahabatnya." Kata Haechan waktu itu buat nenangin Somi.
Tapi makin ke sini Haechan makin sadar, kalo dia gak suka liat Somi nangisin Mark mulu.
Dan Haechan yakin, yang bisa bikin Somi gak nangis lagi itu, cuma dirinya.
Yeaaaaa!
"Kenapa mesti lari sejauh ini sih?" Tanya Haechan yang udah berdiri di belakang Somi yang lagi nangis sambil jongkok.
Somi langsung berdiri dan natap Haechan.
"Kan gue udah bilang, lo tinggal balik badan TEPAT di belakang lo, gue ready." Lanjutnya sambil menekan kata tepat.
Somi lanjut nangis sambil nutup wajah dengan kedua tangannya.
Haechan gak tahan liatnya, akhirnya dia narik cewek itu ke pelukannya dan nepuk-nepuk punggung Somi.
"Udah jangan nangis mulu ih." Ujar Haechan.
"Lo jahat!" Seru Somi di tengah Somi.
"Iya gue jahat. Gue manfaatin Mark buat tetep deket sama lo." Jawab Haechan.
Somi langsung mendongakan wajahnya menatap Haechan.
"Sekarang aturannya cuma satu..." Haechan menggantung kalimatnya.
"Lo di sini sama gue, atau kita main kejar-kejaran." Lanjutnya.
Somi menjauhkan badannya dari Haechan dan menatap Haechan lekat.
Haechan mengusap sisa air mata di wajah Somi dengan lembut.
"Tapi lo sama Mark gimana?" Tanya Somi pelan.
"Gampang." Jawab Haechan sambil tersenyum pada Somi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be There Or Be Square; 99-00line ✔
Fanfiction[Side story Rusunawa] "Aturannya cuma satu. Lo di sini sama gue atau kita main kejar-kejaran?!" Started: 6 May 2017 End: 24 May 2017 2017 ©sinputamalia