Case 3

3.2K 621 45
                                    

Focus: All cast



🌶

"BERHENTI WOY CABE MALU-MALUIN AJA!" Teriak Jaemin dari pintu toilet.

Somi dan Yeri berhenti dari aktifitas menjambaknya, Siyeon Doyeon berhenti dari aktifitas ngomporinnya.

Dan saat itu juga Mark dan Haechan dateng.

Mark langsung narik tangan Yeri menjauh dari keramaian. Sedangkan Somi langsung nangis depan Haechan.

"Bubar lo semua!" Jeno, Renjun, dan Lucas mengusir kerumunan penonton. Tinggal sisa Saeron dan Eunbin.

Siyeon dan Doyeon selesai ngomporin Yeri langsung nyamperin Saeron dan Eunbin yang lagi di tanya-tanyain Jeno, Jaemin, Lucas, Renjun.

"Hobi banget sih kalian ribut." Ujar Renjun pada Siyeon dan Doyeon.

"Nih si mak lampir kecentilan sama kak Jaehyun. Udah tau kak Jaehyun punya kak Rose." Jawab Siyeon sambil nunjuk-nunjuk Doyeon.

"Lo mau ribut sama gue sekarang?!" Tantang Doyeon pada Siyeon.

"Ayo siapa takut!" Siyeon maju menantang Doyeon.

"Eh tai udah-udah!" Jaemin berusaha mencegah pertarungan maba liar part 2.

"Ngapa sih lo Doy deket-deketin senior mulu? Cari yang mature? Gue juga mature nih!" Lucas membusungkan dadanya di depan Doyeon.

"Dih bodo amaat! Yuk cabut." Doyeon menarik tangan Eunbin agar pergi dari situ.

"Gue gak suka cewek tukang ribut. Apalagi ngomong kasar. Jangan ribut mulu Yeon." Ujar Jeno sambil melirik Siyeon.

"Eh? Siapa juga yang nyuruh lo suka sama cewek tukang ribut Jen?" Giliran Siyeon yang narik Saeron pergi dan menyisakan Lucas, Jaemin, Renjun, Jeno berempat.

Sedangkan Haechan masih di tkp liatin Somi yang rambutnya acak-acakan, lagi jongkok sambil nangis.

"Jangan nangis som. Malu di liatin Mark tar." Haechan berusaha menenangkan Somi.

"Mark gak pernah liat gue chan huaaa." Nangis Somi makin kenceng. Haechan bingung harus ngapain.

Akhirnya dia cuma nepuk-nepuk bahu Somi.

🌶

"Kapan sih lo bakal berhenti suka sama Mark?"

Sekarang Haechan dan Somi sedang duduk di bangku taman kampus. Somi berusaha membereskan rambut dan wajahnya yang habis di acak-acak Yeri.

"Lo gak liat apa, Mark tuh sukanya sama Yeri." Haechan berusaha meyakinkan Somi.

"Itu kan dari prespektif lo. Dari prespektif gue belum tentu." Jawab Somi sambil sisir-sisir rambutnya pake jari.

Haechan sampe hari ini masih gak ngerti. Somi tuh ngebet banget sama Mark, tapi gak gerak-gerak sama sekali.

Giliran ada rumor Mark suka cewek lain, Somi dengan pedenya meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu gak bener.

Haechan jadi kasian sama Somi. Kalo waktu di SMA mungkin Somi masih punya antrian panjang. Tapi di kampus ini? Dari ospek aja Somi udah terkenal tukang berantem sama Yeri dan langsung dapet predikat maba liar.

Ya dipikir aja, siapa yang mau jadian sama maba liar yang mulutnya gak bisa dijaga dan tangannya selalu gatel pengen jambak orang yang ngusik dia?

Haechan menarik nafas panjang.

"Kalo gue suka sama lo, lo mau berhenti ngejar Mark gak?" Pertanyaan Haechan membuat Somi berhenti dari aktifitas menyisir rambutnya.

"Apaan sih lo!" Somi memukul lengan Haechan.

"Mark yang gak tau-tau banget gue aja gak ngelirik-lirik gue. Masa iya lo yang tau bobroknya gue malah suka." Somi pura-pura sok cool.

"Ya karena gue tau lo makanya gue terima segala kebobrokan lo." Jawab Haechan singkat.

"Ya sekarang gue tanya, lo sampe kapan mau diem-diem suka Mark kayak gini?" Lanjut Haechan.

"Iya kan di comblangin lo." Jawab Somi.

"Lo tau kan Som, yang nyomblangin itu suka kemakan omongannya sendiri. Kemakan perasaannya sendiri." Ujar Haechan tanpa menoleh pada Somi sedikit pun.

Somi masih menatap Haechan.

"Omongan gue hari ini gak usah terlalu dipikirin. Tapi dirasain aja." Lanjut Haechan sambil menatap Somi yang masih bengong.

Be There Or Be Square; 99-00line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang