[6] - Luka

3.4K 348 38
                                    

Jaehyun segera memasuki gedung bangunan utama begitu Pak Satpam membuka kuncinya. Ia menggunakan lampu senter dari ponselnya sebagai penerangan lalu bergegas mengecek toilet wanita lantai 1. Tak menemukan apa-apa di toilet lantai 1, kemudian Jaehyun berlari menaiki tangga. Begitu sampai di lantai 2, tak lama kemudian lampu bangunan utama seluruhnya menyala, dan dia mematikan senter di ponselnya kemudian telinganya samar-samar mendengar suara tangisan seorang gadis dari arah toilet lantai 2. Hal tersebut membuat ia mempercepat langkahnya dan segera memasuki toilet wanita lantai 2. 

Dugaan Jaehyun benar adanya, dipojok toilet lantai 2, terlihat seorang gadis sedang duduk memeluk lututnya dengan wajahnya ia tenggelamkan diantara dua lututnya. Keadaan gadis itu sangat memprihatinkan, seragam basah kuyup dan tubuh bergetar antara ketakutan dan kedinginan. Jaehyun pun berjongkok dihadapan gadis itu dan memegang pundaknya.

"Jung Chaeyeon, ini aku.." ujar Jaehyun. Mendengar suara seseorang yang dikenalnya, Chaeyeon pun mengangkat kepalanya. Dan saat melihat Jaehyun dihadapannya, sontak Chaeyeon langsung memeluk erat tubuh Jaehyun dan menangis kencang.

"Huaaaa, hiks... Jaehyun... aku takuut.. hiks" tangis Chaeyeon. Jaehyun dapat merasakan tubuh Chaeyeon yang bergetar hebat, menandakan bahwa gadis itu sedang amat ketakutan. Secara refleks tangan Jaehyun terangkat, membalas pelukan Chaeyeon.

"Sudah jangan menangis, ada aku disini.." ujar Jaehyun lembut sambil mengusap punggung Chaeyeon.

"Ayo kita pulang" tambah Jaehyun. Chaeyeon pun melepaskan pelukannya, ia masih sesenggukan hebat sambil berusaha menghapus air mata di wajahnya. Ia pun menatap Jaehyun,

"Bagaimana kau bisa ada disini?" tanya Chaeyeon sambil senggukan. Jaehyun kebingungan harus menjawab apa, ia juga tidak tahu mengapa ia berada disini. Mengkhawatirkan Chaeyeon kah? Ia juga tak tahu. Akhirnya Jaehyun pun mencari alasan lain.

"Kebetulan ada sesuatu yang kutinggalkan dikelas. Sudahlah, ayo pulang" jawab Jaehyun sambil meraih lengan Chaeyon dan kemudian mereka berdiri. Jaehyun pun melepas jas seragamnya dan menyampirkannya pada tubuh Chaeyeon kemudian menggenggam lengan Chaeyeon dan mengajaknya keluar toilet. Chaeyeon yang merasa lengannya digenggam oleh Jaehyun entah mengapa merasakan jantungnya berdebar lebih kencang, terlebih ia juga bingung dengan sikap Jaehyun yang mendadak lembut terhadapnya, namun akhirnya ia lebih memilih diam dan mengikuti Jaehyun. Namun kemudian langkah Chaeyeon berhenti karena teringat sesuatu.

"Ah aku harus membereskan ini semua" ujar Chaeyeon sambil menatap ember, lap pel, serta lantai yang tergenang air. Chaeyeon kemudian melepaskan genggaman tangan Jaehyun, ia dengan sigap segera mengambil lap pel lalu mengepel lantai yang tergenang air. Sementara Jaehyun hanya berdiri bergeming melihat apa yang sedang Chaeyeon lakukan.

"Kalau masih berantakan, besok para CS itu yang akan kena marah, bahkan mungkin Jiho juga, kan kasihan" Jaehyun hanya mendengar dalam diam apa yang Chaeyeon katakan. Lima menit kemudian Chaeyeon telah membereskan pekerjaannya, mereka berdua pun keluar dari toilet dengan Jaehyun yang berjalan mendahului Chaeyeon dan Chaeyeon berjalan dibelakang Jaehyun. Mereka berdua melintasi gedung utama diselimuti keheningan.

Pak Satpam penjaga sekolah tengah menanti kedatangan mereka tepat diluar pintu masuk gedung utama. Alangkah terkejutnya Pak Satpam itu saat melihat Jaehyun kembali dari gedung utama tidak sendirian.

"Oh yaampun, ternyata benar ada yang terkunci didalam gedung? Ya Tuhan kasihan sekali, maafkan aku ya nak, sepertinya ada miss komunikasi sehingga aku tak mengetahui ada yang masih berkegiatan didalam gedung" Pak Satpam mengutarakan penyesalannya sementara Chaeyeon hanya tersenyum miris.

"Sudahlah Pak, tak apa. Sepertinya ini hukumanku yang sesungguhnya karena telah bolos sekolah. Yang penting kan sekarang aku sudah keluar" Chaeyeon berusaha tersenyum

The Prince and The Princess | Jaehyun x ChaeyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang