[Bonus Chapter] - Ours

4.7K 314 103
                                    

"Izinkan saya menikahi putri anda!"

Jaeyoung menatap tajam pria dihadapannya. Pria itu adalah Jaehyun, yang baru saja mengutarakan maksudnya dengan lantang bahwa ia berniat menikahi Chaeyeon.

Tepat seminggu setelah melamar Chaeyeon di hotel, Jaehyun mendatangi rumah Chaeyeon dengan niat menemui ayah Chaeyeon untuk meminta restu. Dan disini lah sekarang ia berada, di kediaman keluarga Chaeyeon dan sedang berhadapan langsung dengan Jaeyoung, ayah Chaeyeon. Selain itu ada pula Jungah, Haneul (adik Chaeyeon yang masih berusia 5 tahun, putra ayahnya dengan Jungah) dan Chaeyeon sendiri.

Jaehyun dan Chaeyeon masing-masing memasang wajah tegang, keduanya sama-sama gugup menunggu respon Jaeyoung.

"Belum kuizinkan" ujar Jaeyoung akhirnya.

Jawaban Jaeyoung tersebut sontak membuat Jaehyun dan Chaeyeon membelalakan mata. Jaehyun merasa seluruh tubuhnya lemas begitu saja.

"Appa!" seru Chaeyeon tidak terima.

"Putriku masih terlalu muda untuk menikah, Chaeyeon bahkan belum berusia 25 tahun" lanjut Jaeyoung.

"Itu kan bukan masalah, lagipula usia legal untuk boleh menikah itu 19 tahun! Dan sebentar lagi usiaku akan menginjak 24 tahun!" seru Chaeyeon.

Jaeyoung tidak menggubris perkataan Chaeyeon. Ia masih menatap Jaehyun dihadapannya dengan tajam.

"Kenapa kamu ingin menikahi Chaeyeon?" tanya Jaeyoung pada Jaehyun.

"Karena saya mencintainya" jawab Jaehyun.

"Sekedar saling mencintai saja tidak cukup untuk menikah. Menikah itu harus siap lahir dan batin. Kalian masih terlalu muda untuk menikah, bahkan kudengar kau baru lulus kuliah. Dan Chaeyeon pun masih satu tahun bekerja, ia masih dalam tahap awal karirnya. Raihlah dulu mimpi kalian masing-masing" ujar Jaeyoung.

"Appa! Tapi ki-" seru Chaeyeon namun langsung dipotong oleh Jaehyun.

"Memang benar saya baru lulus kuliah beberapa bulan lalu, namun saat ini saya sudah punya pekerjaan dan dari pekerjaan itu saya yakin saya sudah cukup mampu untuk memberi nafkah keluarga saya kelak" ujar Jaehyun.

Jaeyoung hanya diam mendengarkan perkataan Jaehyun, malah semakin menatap Jaehyun dengan tajam.

"Bukan hanya sekedar materi maksudku. Kau mungkin belum tahu, Chaeyeon itu masih belum siap menjadi seorang istri" kata Jaeyoung.

Perkataan Jaeyoung barusan rupanya menciptakan kerutan di dahi Jaehyun, ia bingung dengan maksud perkataan Jaeyoung yang mengatakan bahwa Chaeyeon belum siap menjadi seorang istri. Hal yang sama juga di rasakan oleh Chaeyeon dan Jungah, kedua wanita itu menatap Jaeyoung penuh tanya.

"Apa maksudmu Appa?" tanya Chaeyeon.

"Chaeyeon susah bangun pagi. Sampai sekarang saja ia masih harus dibangunkan oleh istriku atau Ahjumma Hong" ujar Jaeyoung.

Chaeyeon yang sadar bahwa ayahnya akan memulai membuka aibnya didepan Jaehyun, langsung berusaha membela diri.

"Tidak selalu seperti itu kok! Dulu saat aku mengontrak dirumah Jaehyun, aku bisa bangun sendiri! Aku bahkan tidak terlambat datang ke sekolah! Benarkan Jaehyun? Kau ingat kan?" seru Chaeyeon.

Jaehyun hanya mengangguk. Sebenarnya ia sendiri tidak tahu Chaeyeon berkata benar atau tidak, soalnya semasa SMA dulu ia selalu berangkat ke sekolah lebih dulu dari Chaeyeon. Ah tapi kalau diingat lagi, saat awal-awal mereka jadian mereka sering berangkat ke sekolah bersama dan memang selalu Jaehyun yang membangunkan Chaeyeon lebih dulu lewat telepon.

"Tuh kan! Jaehyun saja setuju, aku yakin kalau aku hidup terpisah dari keluarga pasti aku bisa lebih mandiri!" seru Chaeyeon membela dirinya.

Jaeyoung hanya menatap Chaeyeon sekilas, kemudian perhatiannya kembali pada Jaehyun.

The Prince and The Princess | Jaehyun x ChaeyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang