Suara burung terdengar berkicauan diluar jendela kamar. Matahari sudah muncul terlihat disampin jendela, sehingga cahayanya menyelinap masuk kedalam kamar. Pintu kamar tersebut terbuka dan muncul seorang wanita yang sebagian warna rambutnya sudah putih.Berjalan kearah tempat tidur dan terlihat seorabg perempuan yang masih bersembunyi dibawah selimut untuk menghindari paparan cahaya matahari. Wanita paruh baya tersebut hanya menggelengkan kepala ketika melihat pose anaknya saat sedang tidur. Dan mulai berusaha untuk membangunkan anaknya tersebut.
"Bangun, nak,"
"...."
Tidak mendapat respon dari anaknya, wanita tersebut semakin gencar menggoyangkan tubuh anaknya.
"Kamu gak ke kampus? Udah pagi lho,"
"Kenapa gak bangunin aku dari tadi? Beby ada kelas pagi, mah." Perempuan tersebut langsung bangun dan keluar dari selimut. Dengan rambut yang acak-acakan, suara yang parau khas orang bangun tidur dan muka paniknya.
"Dari tadi udah mamah bangunin, kamunya aja yang susah dibangunin. Udah sana mandi, nanti tambah telat lagi," ucap mamah Beby -nama perempuan tersebut-.
"Mamah duluan aja kebawah, nanti Beby nyusul." Ucapnya sambil mencium pipi mamahnya dan berlari kearah kamar mandi.
"Dasar anak itu."
^__^
Setelah selesai mandi dan berpakaian dengan rapih. Membereskan barang-barang yang akan dibawanya dan dimasukkan kedalam tas, tidak ketinggalan juga hp. Sebelum benar-benar keluar dari kamar, Beby melihat kembali dirinya didepan cermin. Siapa tau gitu ada yang salah atau kurang di dirinya.
"Ok, saatnga pergi ke kampus. Semangat, Beb." Ucap nya menyemangati dirinya sendiri.
~
Ketika sudah tiba dibawah, Beby masih belum menyadari bahwa dimeja makan ada seseorang yang seharusnya tidak asing lagi. Dia menyapa papahnya dan mulai dudum dikursi sampingnya, saat melihat kedepan dia dikagetkan dengan kemunculan makhluk yang tidak diundang.
"Ya Allah kaget, loe ngapain disini, Nal?," tanya Beby dengan muka yang masih kaget
"Kan kita sekampus walaupun beda jurusan, biasanya juga kan gue datang kesini terus," jawab Kinal
"Ya setidaknya kabarin dulu kek, bikin kaget aja,"
"Emang gue setan apa," gerutunya
"Udah-udah ini malah pada berantem, mending pada sarapan dulu sebelum pergi," ucap mamah Beby
"Kinal juga belum makan kan, makan aja dulu disini" ucap papah Beby
"Om, tau aja deh"
"Kebiasaan loe mah, Nal."
~
Selesai sarapan, Beby dan Kinal langsung meluncur ke kemapusnya berada. Kebetulan Kinal bawa mobil sendiri, jadi Beby ikut mobil Kinal. Biasanya kalau tidaj bareng Kinal, palingan Beby dianterin sama papahnya sekalian pergi ke kantor.
FYI, mereka sudah sahabatan dari awal masuk SMP. Mulai dari situ mereka bareng-bareng terus, bahkan ketika mau masuk ke SMA dan kuliah mereka memilih tempat yang sama. Beby yang kepribadiannya agak pendiem dan lumayan pemalu, berbanding terbalik dengan kepribadian Kinal yang bawel, gak bisa diem dan gampang bergaul.
Setibanya dikampus lebih tepatnya diparkiran mobil dan berjalan masuk kedalam. Beby dan Kinal selama perjalanan dikoridor kampus sering bercanda, Kinal yang berjalan mundur dan Beby yang mengawasi dibelakangnya. Tapi, karena terlalu asik bercandan dan tertawa, Kinal menabrak seseorang dari arah yang berlawanan.
Bruk
Semua barang yang dibawa mahasiswi tersebut berjatuhan dan berceceran dilantai. Kinal dan Beby yang meresa bersalah, segera membantu membereskan semua berang-barangnya.
"Maaf gue gak sengaja," ucap Kinal
"Iya gapapa, salah gue yang jalannya nunduk," ucap mahasiswi tersebut, "Gue duluan ya, lagi buru-buru. Maaf dan makasih" pamitnya, berjalan menjauh.
Sedangkan Kinal hanya bengong sambil memperhatikan punggung yang semakin lama menjauh.
"Kenapa gak ngasih tau ada orang, Beb?" Tanya Kinal
"Terlalu asik ketawa, Nal. Sorry."
Akhirnya mereka menlajutkan perjalanan dan berpisaha dipersimpangan karena kelas mereka yang berbeda. Dan berjanjian kembali bertemu dikantin kampus.
Bersambung...
*****Huhh 😥 baru lagi ya...
Maaf kalau ada typo dan salah2 kata.
Selasa, 16 Mei 2017.
Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Akhir Cerita Cinta ✔
FanfictionDia yang memulai semuanya, dia juga yang mengakhiri. Dia yang berjanji, dia juga yang mengingkari. Berawal dari pertemuan yang tidak sengaja, kamu dengan wajah yang jutek. Tidak menunjukkan senyum sama sekali dan takdir sepertinya ingin mempertemuka...