Beberapa hari ini, hubungan ke-empatnya semakin baik dan semakin terbuka satu sama lain. Bedanya Kinal menjadi sangat lebih perhatian terhadap Ve, dan Shania yang terus memberikan banyak kode kepada Beby dalam maksud agar supaya Beby peka terhadap perasaannya. Tapi, sayangnya tidak ditangkap dengan baik oleh Beby.Ve semakin banyak tertawa lebar tanpa beban saat sedang dekat dengan Kinal, dia sudah memikirkan selama berhari-hari untuk menjawab pertanyaan Kinal. Dan saat ini Ve akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Kinal kemarin ditaman.
Mereka ber-empat sekarang sedang berada ditaman kampus, bersama dengan 'pasangan' masing-masing. Kinal dan Ve yang duduk dibangku taman menertawakan tingkah konyok Kinal. Beby dan Shania yang duduk dibawah pohon besar yang berada tidak jauh dari pasangan VenomeNal berada, Shania yang menidurkan kepalanya dipangkuan Beby yang sedang membaca buku.
"Nal," panggil Ve
"Ya?,"
"Gue mau jawab pertanyaan loe yang kemarin,"
"Yang mana?," tanya Kinal yang benar-benar sudah lupa.
"Ditaman loe nyatain perasaan loe ke gue, dan loe minta jawaban dari gue."
Tiba-tiba badan Kinal menjadi menegang seperti tersetrum listrik, takut dengan kenyataan yang akan dia dapat. Takut Ve menjauhinya dan merasa jijik saat dekat dengannya.
"Kita jalanin aja dulu bareng-bareng,"
"Loe nolak gue?," tanya Kinal lirih
"Eh?! Gak kayak gitu. Maksudnya kita lewatin bareng-bareng, gue nerima loe." Ucap Ve cepat dengan diakhiri senyuman manis dari bibirnya.
Hati Kinal rasanya seperti berbunga-bunga, dan ingin memeluk Ve tapi dia masih sadar bahwa sekarang mereka sedang berada ditempat umum. Ia hanya bisa tersenyum dan menggenggam tangan Ve dengan sangat erat.
"Tapi, jangan kasih tau kesiapa-siapa ya," pinta Ve
"Iya, aku ngerti kok. Tapi, kalau cerita ke Beby boleh kan?," tanya Kinal
"Boleh dong, aku juga bakal cerita ke Shania."
Secara otomatis logat bicara mereka berubah, yang tadinya loe-gue menjadi aku-kamu.
~
Ternyata saat Ve menjawab pertanyaan Kinal dan semua omongan mereka berdua, terdengar oleh seseorang yang dari tadi menguping. Orang tersebut bersembunyi, didekat bangku Kinal dan Ve, orang itu juga dapat melihat dengan sangat jelas kalau tangan mereka berdua (Kinal dan Ve) saling menggenggam satu sama lain dengan sangat erat.
"Wahh, kalau Naomi tau tentang ini, kayaknya dia juga bisa bantu gue deh." Ucap orang tersebut tersenyum sinis kearah Kinal dan Ve yang sedang tertawa bahagia.
"Gue harus cepet-cepet kasih tau Naomi."
Orang tersebut langsung pergi dari tempat persembunyiannya menuju ke tempat Naomi cs berada.
^__^
Saat ini Ve sedang kesusahan untuk menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Shania setelah dia menceritakan kejadian yang terjadi tadi siang ditaman kampus. Shania ikut turut berbahagia dengan apa yang sedang dialami oleh sahabatnya.
"Shania, satu-satu kali nanya nya." Ucap Ve kesal.
Shania hanya menampakkan deretan giginya yang putih tanpa rasa bersalah sedikit pun.
"Ya kayak yang gue ceritain mulai hari ini gue sama Kinal ada hubungan spesial," ucap Ve malu-malu
"Bisa kali PJ (Pajak Jadian) nya," ucap Shania mengangkat dan menurunkan kedua alisnya.
"Itu mah nanti aja, Nju. Loe sendiri gimana sama Beby?,"
"Belum ada kemajuan apa-apa, cuma lagi deket aja. Gue juga belum berani ngomong jujur tentang perasaan gue, dianya juga gak peka-peka lagi." Curhat Shania
Ve hanya tertawa pelan meledek nasib Shania yang begitu kasihan, Shania hanya memutarkan bola matanya sangat malas saat tangan Ve mengusap bahunya seperti meledeknya dengan sangat halus. Mereka kembali bercanda dan tertawa bersama, saling curhat satu sama lain.
Entah sampai kapan persahabatan mereka akan bertahan, apakah dimasa depan hubungan keduanya akan baik-baik saja?. Hal yang terpenting sekarang adalah mereka menikmati keadaan yang baik-baik saja seperti sekarang, yang masih saling sapa satu sama lain dan yang peduli dengan sesama.
Bersambung...
*****Maaf atas kesalahan aku yg mengakibat part ini diharuskan dipost ulang.
Maaf kalau ada typos dan salah-salah kata.
Kamis, 15 Juni 2017.
Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Akhir Cerita Cinta ✔
FanfictionDia yang memulai semuanya, dia juga yang mengakhiri. Dia yang berjanji, dia juga yang mengingkari. Berawal dari pertemuan yang tidak sengaja, kamu dengan wajah yang jutek. Tidak menunjukkan senyum sama sekali dan takdir sepertinya ingin mempertemuka...